Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

Crafting A Job You Love

02 March 2018
Category: HUMAN RESOURCE
Penulis:         Rizki Faradila, S. Psi
Crafting A Job You Love

“Aduh…saya mulai bosan nih dengan rutinitas pekerjaan sekarang”

“Tugas-tugas sudah mendekati deadline, capek…jenuh…”

Sering mendengar barisan kalimat di atas?

Ataukah diri Anda sendiri yang merasakannya saat ini?

Tidak bisa dipungkiri bahwa perasaan bosan dan jenuh kerap menghampiri para pegawai di berbagai belahan dunia. Suatu hal lumrah seorang manusia mengalami kejenuhan karena rutinitas sehari-hari, apalagi dengan day-to-day activity yang monoton. Belum lagi bila load pekerjaan cukup menguras energi sehingga dapat memicu rasa jenuh yang kian menjadi. Jikalau seseorang mengalami kejenuhan dalam bekerja maka tentu akan mempengaruhi kinerja yang dihasilkan. Pegawai tersebut bisa jadi mengalami kecenderungan menjadi kurang semangat dalam bekerja, belum ada kesungguhan bekerja dan tentunya akan mengalami penurunan produktivitas kerja. Dan jika tidak ada upaya untuk mengatasi kejenuhan tersebut maka lambat laun performa perusahaan dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi pun turut terhambat.

Melakukan suatu perubahan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk dapat mengatasi rasa jenuh dalam bekerja. Berbicara tentang perubahan, bukan berarti perusahaan atau organisasi yang harus melakukannya. Saat ini diharapkan para pegawai lebih proaktif, karena pihak manajemen tidak selalu ‘hadir’ untuk turun langsung melakukan perubahan. Menurut Amy Wrzesniewski, sesungguhnya pegawai dapat mengubah rasa benci, dalam hal ini perasaan bosan atau jenuh pada pekerjaan menjadi rasa cinta dengan melakukan perubahan kecil. Wrzesniewski menyebutnya dengan istilah job crafting.

Apa itu job crafting? Job crafting adalah kemampuan individu dalam mengelola, memodifikasi atau mendesain ulang pekerjaannya sesuai dengan preferensi, nilai, dan motif pribadi. Singkatnya dengan melakukan job crafting artinya pegawai dapat mengelola pekerjaannya sesuai dengan kegemarannya. Dengan melakukan pendesainan ulang pekerjaan, tentu hal ini membuat suasana baru dalam pekerjaan sehingga kejenuhan dan kebosanan pun dapat terminimalisir. Dengan job crafting, selain mengurangi tingkat kebosanan dan kejenuhan hal ini turut meningkatkan keterikatan kerja, kepuasan kerja, dan tentunya akan meningkatkan resiliensi pegawai sehingga tidak ada turn over.

Hal menarik dari job crafting adalah pegawai dapat mengubah pola pikirnya terhadap pekerjaan secara berbeda dan juga mengubah kebiasaannya. Maka dari itu, peran pegawai penting disini yaitu untuk lebih proaktif melakukan perubahan-perubahan sederhana.

Terdapat tiga cara yang dapat dilakukan untuk melakukan job crafting atau mendesain ulang pekerjaan, yaitu:

    1.Task crafting

    Melakukan perubahan atau improvement terhadap pola-pola kerja yang biasa dilakukan sehingga akan tercipta suatu metode yang baru dan lebih fresh agar dapat menunjang pegawai dalam menyelesaikan tugas dengan hasil yang lebih baik. Misal, seorang staff admin mencoba melakukan trobosan baru dengan membuat program yang memudahkannya dalam menginput data yang biasa dilakukan secara manual. Ia memanfaatkan kegemarannya dalam bidang programming.

    2.Relational crafting

    Mengubah gaya interaksi dengan rekan-rekan kerja, misalnya dengan mengekspresikan apresiasi ketika rekan kerja meraih prestasi karena telah mencapai target. Atau seorang pegawai senior berinisiatif untuk melatih dan membagi ilmunya kepada pegawai-pegawai junior yang baru memasuki dunia kerja.

    3.Cognitive crafting

    Mengubah cara pandang terhadap pekerjaan yang dijalani saat ini secara lebih positif. Misal: seorang customer service memaknai pekerjaannya sebagai pekerjaan yang dapat membuat para pelanggan merasa senang telah diberi pertolongan, bukan malah memaknai sebagai pekerjaan melayani pelanggan-pelanggan yang mengeluh.

Dengan melakukan tiga cara job crafting ini maka diharapkan pegawai dapat membuat pekerjaannya menjadi lebih menarik karena aspek-aspek dalam pekerjaannya telah disesuaikan dengan kemampuannya, kegemarannya serta nilai-nilai yang dianut. Oleh sebab itu, hal ini akan dapat menekan dan mengurangi kemungkinan munculnya rasa bosan dan jenuh dalam menjalankan pekerjaan. Yang tentu saja menunjang produktivitas dalam bekerja.

   For Further Information, Please Contact Us!