Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

SUDAHKAH PRODUK MAKANAN ANDA SEHAT, AMAN DAN HALAL ?

15 November 2016
Category: PRODUCTIVITY AND QUALITY
Penulis:         Erick Setiawan Gunawan, S. P
SUDAHKAH PRODUK MAKANAN ANDA SEHAT, AMAN DAN HALAL ?

Dalam beberapa tahun belakangan banyak sekali muncul inovasi produk makanan seperti bebagai cemilan dengan berbagai rasa flavor mulai dari jagung bakar, bbq, keju dll. hal ini disebabkan oleh adanya sumber bahan baku yang mudah didapatkan dari seluruh dunia, kemajuan teknologi pengolahan makanan, dan perkembangan komunikasi near sangat cepat. Namun sering dengan kemunculan inovasi tersebut banyak pula terjadi kasus mengenai za-zat yang berbahaya bagi tubuh dalam berbagai macam produk makanan seperti formalin, borax, dan bahkan menggunakan pewarna textil. Hal ini meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentinganya mengetahui bahan dan proses produksi untuk produk yang mereka gunakan.

Salah satu sistem yang umum digunakan untuk menjamin atau memastikan seluruh bahan baku dan proses produksi yang digunakan oleh suatu perusahaan makanan, aman digunakan oleh konsumen serta mampu menjaga image/reputasi perusahaan adalah sistem penulusuran atau traceability. Sistem traceability merupakan bagian penting dalam hal keamanan produk, terutama yang terkait dengan proses identifikasi dan pengendalian terjadinya kasus kontaminasi. Semakin tingginya tekanan yang diberikan oleh badan yang berwenang di setiap negara, seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) danU.S, Food& Drug Administration(USFDA), menyebabkan bukan hanya produk-produk pangan saja yang menggunakan sistem traceability, namun juga produk kesehatan seperti obat-obatan dan kosmetik menerapkan sistem ini bahkan menggunakan standar yang lebih ketat untuk memastikan hasil produksinya aman dan dapat ditelusuri. Bahkan pada beberapa perusahaan makanan karena tuntutan dari masyarakat telah menjamin produk mereka dari pemasok sampai pada konsumen mampu diidentifikasi, contoh perusahaan yang telah menerapkan adalah PT. Central Pertiwi Bahari (PT CPB) adalah salah satu anak perusahaan Charoen Phokphan Grup Indonesia, PT. Eastern Pearl Flour Mills (EPFM) dan bahkan perusahaan penerbangan GMF AeroAsia.

Perusahaan memiliki kebebasan untuk memilih metode untuk melakukan pengendalinanya pada beberapa perusahaan menggunakan sistem penelusuran menggunakan kertas, namun beberapa perusahaan yang menggunakan sistem yang lebih komprehensif yaitu menggunakan barcode untuk memenuhi persyaratan sistem traceability, yang pasti bahwa setiap produk yang telah di-release ke pasaran telah terjamin sesuai dengan kegunaannya, memenuhi regulasi dan tidak berbahaya bagi konsumen. Kegunaan lain dari sistem traceabillity adalah mengurangi biaya yang dikeluarkan akibat penarikan produk dari pasaran, Menyusun langkah-langkah perbaikan untuk menghindari terulangnyaproduct recall, Mengidentifikasi masalah dan menghindari terjadinya denda akibat kesalahan produksi, Meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap merek yang diproduksi dan meningkatkan efisiensi proses produksi dan kendali mutu, terutama dalam hal penggunaan bahan baku produksi, karakteristik produk dan data mengenai jumlah persediaan bahan baku.

Langkah yang umum dilakukan jika suatu perusahaan ingin menggunakan sistem traceability adalah pertama mengidentifikasi anggota rantai pasok mulai dari tingkat hulu sampai pada tingkat hilir, misalnya untuk produk makanan umumnya petani lalu ke supplier atau langsung kepabrik, dari pabrik bisa ke distributor baru kekonsumen atau langsung ke konsumen melalui sales. Kedua, mengidentifikasi area proses bisnis yaitu jenis area dari proses bisnis didasarkan pada model SCOR. Model SCOR membagi 5 jenis area yaitu: plan, source, make, delivery, return (suppliers dan customers). Ketiga mengidentifikasi aktifitas kerja yang terkait dengan sistem traceability dan yang terakhir adalah identifikasi resiko dari setiap proses bisnis.

   For Further Information, Please Contact Us!