Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

OUTLOOK BISNIS 2020 : STRATEGI PERUSAHAAN MENJALANI DIGITALISASI BISNIS

17 January 2020
Category: MANAGEMENT SYSTEM
Penulis:         Angelina Hutomo Chandra, S.E.
OUTLOOK BISNIS 2020 : STRATEGI PERUSAHAAN MENJALANI DIGITALISASI BISNIS

Memasuki tahun 2020, banyak sekali gejolak bisnis yang telah dialami para pelaku baik dibidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni, dan hingga dunia pendidikan. Hal ini dipengaruhi oleh era baru dimana dunia yang sekarang telah memasuki era revolusi industri 4.0. Era ini menjadikan teknologi sebagai basis dalam kehidupan manusia.

Indonesia telah memasuki era revolusi industri 4.0, bahkan pemerintah sudah menetapkan berbagai strategi dan kebijakan untuk menghadapinya agar tidak tertelan oleh zaman dan terhambatnya perkembangan.

Betapa derasnya perkembangan teknologi ini yang menyebabkan terjadinya berbagai perubahan dalam kehidupan manusia, terutama di dunia bisnis. Kemajuan teknologi yang ada di dalamnya membuat interface industri dunia berubah secara drastis. Bisnis pada era digital sudah tidak mengenal batasan negara maupun waktu. Kita dapat melakukan transaksi tanpa berpindah tempat dan dalam waktu dan biaya yang lebih efisien. Hal ini yang disebut sebagai digitalisasi bisnis yaitu mengubah komunikasi, interaksi, dan fungsi bisnis menjadi digital. Pada penerapan bisnis, digitalisasi melakukan transformasi proses bisnis, fungsi dan model bisnis diaplikasikan pada teknologi digital. Secara keseluruhan, digitalisasi bisnis adalah proses transformasi bisnis dari konsep tradisional menjadi modern, meliputi proses transaksi dan penerapan sistem perusahaan. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi kerja dan mengurangi tenaga kerja untuk memperoleh keuntungan.

Lihatlah lingkungan sekitar kita, betapa penggunaan teknologi semakin menyita ruang kerja manusia, kita ambil contoh dari kehidupan sehari-hari kita, masyarakat menabung, berinvestasi, tarik tunai tidak perlu ke kantor bank, semua dapat dilakukan melalui aplikasi. Semaraknya ojek online menggantikan transportasi offline. Kita mau makan dan minum, butuh asisten rumah tangga, butuh kesana kemari tinggal order melalui aplikasi online. Muncul aplikasi pendidikan yang mulai menggantikan tenaga pendidik yang profesional, dan realitanya tenaga profesional akuntan sudah mulai tergantikan dengan software accounting.

Apakah hal ini tidak berdampak sesuatu? Kita sedang berada di tahun 2020, itu artinya penggunakan artificial intellegent, machine learning, transportasi otomatis, dan robot pintar sudah 90% mendominasi kehidupan kita sehari hari. Presiden sudah berani melakukan perubahan melalui kebijakan out of the box nya. Hal mendasar bagi kita semua adalah, siapkah kita, masyarakat Indonesia menuju perubahan era yang dinamis ini ?

Setiap perubahan pasti membawa dampak, dan kita tahu bahwa digitalisasi bisnis bukan sekadar perubahan pola produksi dan proses bisnis semata. Tidak menutup kemungkinan permintaan tenaga kerja ahli dan keterampilan tinggi akan semakin tinggi di masa depan. Lalu bagaimana dengan orang-orang yang tak begitu punya keterampilan? Akan menjadi penonton? Atau tertelan oleh perkembangan zaman? Dan hingga saat ini, kita hanyalah sebagai pengguna, kita hanyalah penikmat teknologi tersebut.

Disinilah setiap perusahaan dituntut berperan penting untuk memajukan usahanya di era digitalisasi bisnis agar tidak tertinggal perkembangan zaman. Setiap perusahaan harus mempunyai strategi yang mampu melakukan transformasi dan inovasi untuk menghadapinya. Hal ini perlu dilakukan agar perusahaan dan bisnis yang telah dibangun dapat selalu going concern dan tidak kalah oleh zaman. Perusahaan harus sudah memiliki visi dan misi yang terintegrasi sehingga arah pengembangan bisnis terlihat dengan jelas. Oleh karena itu, perusahaan diharapkan menetapkan strategi yang solutif untuk dapat dilaksanakan oleh karyawannya.

Strategi pertama adalah melakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan cepatnya perubahan lini kehidupan menjadi serba digital, hampir seluruh teknologi digital menggantikan pekerjaan manusia yang manual. Akan tetapi dominasi teknologi tidak akan terjadi di semua sektor. Robot masih belum mampu mengambil alih pekerjaan yang berhubungan dengan interaksi manusia, padat karya serta pengetahuan. Oleh karena itu, perusahaan perlu mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan maju agar tetap mencapai kesuksesan. Setiap karyawan sebaiknya didorong untuk terus belajar, mengasah kemampuan dan meningkatkan pengetahuannya mengenai teknologi dan bagaimana cara menjalaninya.

Karena tenaga kerja yang mampu mengaplikasikan dan mengontrol teknologi di masa kinilah yang mampu terus bergerak maju. Contoh : apabila selama ini di kantor jasa akuntansi, pembuatan sistem akuntansi dan pelaporan, pengadministrasian keuangan dilakukan secara manual, maka staf konsultan didorong untuk mulai belajar penerapan dan cara mengaplikasikan software akuntansi yang digunakan berbagai sektor usaha. Sehingga para klien yang menggunakan jasa akuntan dari kantor jasa akuntansi dapat menerima manfaat lebih dari konsultan, konsultan tidak hanya menawarkan jasa pembuatan laporan saja yang sekarang ini sudah digantikan oleh software akuntansi, namun konsultan dapat memberikan pengarahan dan pendampingan terkait penggunaan software akuntansi tersebut. Dari perubahan era ini, hal yang terpenting adalah adanya perubahan peran konsultan dari melakukan pekerjaan teknis, bisa berkembang menuju peran yang lebih bersifat strategis bagi perusahaan.

Strategi kedua adalah jadikan teknologi digital sebagai instrumen pendukung sustainability perusahaan dalam hal efektifitas dan efisiensi kerja. Perusahaan harus mempunyai strategi untuk membangun fondasi Information technology (IT) yang cerdas, membangun proses IT yang cerdas dan membangun sistem konektivitas IT yang cerdas. Jika fondasi IT perusahaan dapat dibangun dengan baik maka akan sangat membantu untuk meningkatkan efisiensi kerja di dalam perusahaan. Bahkan dengan penerapan teknologi ini perusahaan pun akan mampu menghemat biaya sekitar 10-15%. Contohnya PT Karmacon yang merupakan kantor konsultan manajemen, memiliki divisi IT yang telah merancang sistem sedemikian rupa sehingga dapat mendukung proses kerja staf konsultan terkait pengarsipan dokumen klien yang aman di server agar melindungi kerahasiaan dokumen klien, serta mendukung kelancaran dalam konektivitas sehingga proses pengolahan data menjadi lebih cepat.

Strategi ketiga adalah jadikan teknologi digital sebagai instrumen untuk memperluas jaringan bisnis dan pangsa pasar. Ada beberapa upaya perluasan jaringan bisnis yang dapat diimplementasikan. Perluas jaringan perusahaan di kalangan customer dengan menyediakan produk yang berkualitas serta layanan yang memuaskan dengan bantuan teknologi canggih. Dengan kepuasan yang diperoleh, customer dapat merekomendasikan produk kita ke kalangan sekitarnya, hal tersebut dapat menguntungkan perusahaan dalam membangun brand image. Kemudian cara yang lain adalah perlunya melakukan promosi dan mendekatkan diri pada customer melalui dunia digital, salah satunya adalah media sosial yang digemari masyarakat saat ini, seperti Instagram, Facebook, Website dsb. Hal ini menjadi solusi terpercaya untuk mempertahankan customer, jika customer telah percaya pada perusahaan kita, perubahan pola, cara maupun metode konsumsi sebagai akibat digitalisasi bisnis pun tidak akan berpengaruh terlalu banyak kepada mereka.

Perusahaan tidak boleh berhenti berinovasi dan menolak perubahan. Beberapa strategi diatas telah dipaparkan untuk menjalani era digitalisasi bisnis dimana semua perubahan dapat terjadi. Sekarang saatnya pihak manajemen mulai bertindak, apakah tetap jadi penonton dan tertelan oleh perkembangan zaman? Atau memilih bertindak sebagai eksekutor yaitu menggunakan teknologi informasi secara bijak dan jadikan sebagai kesempatan untuk berkembang. Hal yang utama adalah perusahaan harus mampu menciptakan iklim inovasi terus berjalan. Karena perusahaan yang terus berinovasi, mengasah kemampuan sumber daya manusianya, dan menerima perubahan sebagai sebuah opportunity, pasti akan menemukan cara bagaimana agar terus sustainable dan memimpin persaingan di era revolusi industri 4.0 ini.

   For Further Information, Please Contact Us!