Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

BERPIKIR KRITIS: MODAL UTAMA SEORANG AUDITOR

07 December 2019
Category: INTERNAL AUDIT
Penulis:         Ricky Richard Bua, SE., MM.
BERPIKIR KRITIS: MODAL UTAMA SEORANG AUDITOR

Ditengah sengitnya persaingan bisnis yang terjadi diera globaliasasi seperti sekarang ini, membuat banyak sekali perusahaan yang kian bersaing untuk dapat memenangkan persaingan bisnis atau bahkan untuk sekedar bertahan dalam persaingan yang ada. Tidak heran jika kondisi seperti ini sering menimbulkan masalah yang kompleks baik dilingkungan internal ataupun eksternal dari suatu perusahaan. Untuk itu diperlukan adanya suatu perencanaan ataupun pengendalian yang baik, untuk dapat meningkatkan daya saing yang ada, dan menghadapi berbagai perubahan yang terjadi dimasa mendatang.

Peranan auditor sebagai pemegang kendali atas pengendalian yang ada, menjadi hal penting yang harus dimiliki oleh perusahaan. Dalam hal ini perusahaan perlu memperhatikan kamampuan berpikir kritis dari pada auditornya. Lalu apakah yang dimaksud dengan berpikir kritis itu? Mengutip Tuanakotta (2010) dalam bukunya yang berjudul Berpikir Kritis dalam Auditing dengan mengambil terjemahan bebas dari American Philosophical Association (1990) yang memberikan beberapa indikator ideal dari seorang pemikir kritis, yaitu: memiliki kebiasaan yang selalu ingin tahu, memiliki informasi yang memadai hati-hati dalam membuat judgment, bersedia mempertimbangkan kembali, serta rajin mencari informasi yang relevan. Beberapa indikator tersebut menggambarkan pentingnya sikap kritis dalam berpikir dalam profesi auditor serta menjelaskan dua konsep yang familier dalam dunia profesi audit: professional skepticism dan professional judgment atau diterjemahkan oleh Tuanakotta sebagai kearifan profesional.

Kemampuan berpikir kritis yang dimiliki seorang auditor sangat terlihat pada saat auditor tersebut menjalankan tugasnya. Misalnya:

    üPerencanaan Audit

    Kemampuan berpikir kiritis seorang auditor akan sangat membantunya ketika auditor tersebut membuat suatu perencanaan audit. Hal yang sangat krusial pada tahapan ini adalah saat auditor melaukan review ataupun identifikasi terhadap suatu dokumen ataupun proses bisnis yang ada untuk selanjutnya menentukan teknik pelaksanaannya.

    üPelaksanaan

    Dalam pelaksanaan audit, seorang auditor sangat dituntut untuk memiliki kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis dapat diimplementasikan pada saat audior tersebut mempelajari proses bisnis yang ada, kemudian melihat titik mana yang memiliki tingkat risiko cukup tinggi terhadap kemungkinan terjadinya fraud. Selain itu kemampuan berpikir kritis seorang auditor juga dapat terlihat pada saat auditor tersebut melakukan interview terhadap auditee untuk memperkuat bukti audit yang ada.

    üEvaluasi

    Selanjutnya kemampuan berpikir kritis seorang auditor juga dapat terlihat pada saat auditor tersebut melakukan evaluasi terkait hasil auditnya, sebagai langkah terkahir atau tahap penyelesaian kegiatan audit. Pada tahapan ini, kemampuan berpikir kritis seorang auditor dapat terlihat pada saat auditor tersebut memaparkan kelemahan yang terlihat selama melakukan proses audit, dan juga saran ataupun usulan yang diberikan kepada auditee untuk memperbaiki kelemahan yang ada.

Perusahaan yang memiliki karyawan dengan kemampuan berpikir kritis yang baik akan sangat membantu perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Terkhusunya para auditor perusahaan sebagai ujung tombak dari system pengendalian yang ada. Karena kemampuan berpikir kritis akan sangat membantu auditor dalam menyeleksi pemikiran mana yang harus dipercaya dan juga tindakan apa yang harus diambil dari pemikiran tersebut.

   For Further Information, Please Contact Us!