Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

CRITICAL THINKING, SKILL PENTING YANG DILUPAKAN OLEH PARA PEMIMPIN

03 October 2019
Category: HUMAN RESOURCE
Penulis:         Ketut Dewi .P, S.Psi
CRITICAL THINKING, SKILL PENTING YANG DILUPAKAN OLEH PARA PEMIMPIN

Dalam keseharian-nya, setiap orang akan selalu terlibat dalam aktivitas pengambilan keputusan, baik keputusan yang sifatnya sederhana maupun yang lebih kompleks. Terlebih bagi seorang pemimpin, selain dituntut untuk dapat berpikir secara strategis, pemimpin juga dihadapkan dengan berbagai macam situasi yang mengharuskan mereka untuk dapat mengambil keputusan secara tepat. Untuk itu dibutuhkan kemampuan dalam berpikir secara kritis atau yang dikenal critical thinking. Bahkan, artikel World Economic Forum pada tahun 2016, menyatakan terdapat beberapa skill yang harus dimiliki oleh tenaga kerja, khususnya pemimpin untuk beberapa tahun kedepan, diantaranya critical thinking.

Sayangnya critical thinking atau berpikir secara kritis, seringkali masih diabaikan oleh banyak pemimpin, khususnya dalam hal mengambil keputusan. Sehingga berdampak, pada belum tepatnya keputusan yang diambil. Padahal critical thinking berguna dalam memberikan arahan yang lebih tepat dalam berpikir dan bekerja. Karena critical thinkingmelibatkan kemampuan dalam mengenali hubungan sebab akibat, manganalisis masalahdan membuat kesimpulan denganmempertimbangkan data yang relevan.Selain berguna dalam penyelesaian masalah, kedalaman berpikir secara kritis juga dapat membantu dalam memahami perbedaan karakter antar masing-masing individu, sehingga dapat berguna dalam membentuk team kerja yang efektif dan harmonis.

Lalu bagaimana langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk semakin mengasah skill dalam menerapkan critical thinking, khususnya bagi para pemimpin:

1.Melakukan Riset, Analisa, Identifikasi Resiko. Skill dalam mengambil keputusan secara cepat memang dibutuhkan bagi para pemimpin. Namun jangan jadikan patokan “kecepatan” sebagai parameter dalam keberhasilan. Untuk itu, para pemimpin tetap harus mempertimbangkan segala kemungkinan yang muncul. Gunakan waktu dalam melakukan riset secara mendalam, analisa secara kritis, serta identifikasi resiko ataupun konsekuensi untuk ke depannya.

2.Berpikir Konseptual dan Menghindari asumsi. Asumsi hampirselalu terbentuk setelah seseorang memproses kepingan informasi tertentu, dengan kata lain asumsi dapat dijadikan sebagai fondasi dalam bertindak.Namun belum tentu asumsi yang dimiliki sepenuhnya benar, terlebih bagi seorang pemimpin yang memiliki karakteristik keras kepala. Untuk itu, figur pemimpin harus dapat menghindari asumsi dan menggantinya dengan kemampuan berpikir secara ter-konsep, dan lebih menitik beratkan pada berpikir secara terbuka.

3.Berpikir secara skeptis, namun bukan berarti menolak untuk sebaliknya, menaruh kepercayaan kepada orang lain, terlebih bagi seorang pemimpin yang dituntut untuk dapat merangkul bawahan-nya. Untuk itu, segala informasi yang didapatkan dapat cerna secara lebih cermat dan detail dengan tidak hanya mengacu kepada satu sumber saja.

4.Be the Person That Always Learn and Always Want to Know. Pepatah mengatakan bahwa “belajarlah layaknya mendayung ke hulu, jika tidak maju sama dengan terhanyut kebawah” dengan demikian, belajar merupakan kunci dalam menjalani kehidupan. Dengan belajar, banyak informasi yang dapat digali dan selanjutnya dapat melatih kepekaan dalam berpikir secara kritis.

Semakin tinggi jabatan seseorang, semakin beragam pula permasalahan yang harus dihadapi. Pemimpin hendaknya tidak asal dalam mengambil keputusan, melainkan dengan adanya pertimbangan yang matang agar dihasilkan keputusan yang terbaik. Untuk itu, dibutuhkan kemampuan dalam berpikir secara kritis atau critical thinking.

***

   For Further Information, Please Contact Us!