Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

The Significance Of Feedback

03 May 2019
Category: INTERNAL AUDIT
Penulis:         Yovita Susetio, B.A.B.Acc (Bachelor Of Arts In Business Accounting)
The Significance Of Feedback

Feedback/ Umpan Balik merupakan suatu topik panas yang masih hingga saat ini diperdebatkan di dalam ruang meeting. Walaupun topik ini memang bukanlah suatu topik yang baru, ide feedback itu masuk di grey area (area dimana suatu ide itu masih kurang jelas dan penuh dengan pertanyaan yang belum terjawab). Mengapa feedback itu penting? Bagaimana cara kita memberi umpan balikdengan baik? Selain pertanyaan di atas, tentunya masih banyak pertanyaan- pertanyaan lain yang masih belum terjawab. Pada kesempatan ini, saya akan membahas kedua pertanyaan di atas secara singkat. Mungkin ada beberapa orang yang merasa feedback itu merupakan suatu hal yang negatif dan menganggapnya sebagai suatu kritik. Namun, bagi mereka- mereka yang cukup dewasa dan professional, feedback merupakan suatu bentuk kepedulian dan rekomendasi yang sifatnya membangun. Cara penyampaian harus diperhatikan dan dilatih agar tidak terkesan menjatuhkan. Perlu diperhatikan bahwa memberikan feedback itu jauh lebih baik dan penting dibandingkan mengerumpi dan mencela.

Umpan balik seringkali hanya diberikan top- bottom, dalam artian arahnya hanya berasal dari atasan ke bawah. Pernyataan ini tentunya salah dan terkesan old-fashioned. Feedback should be given both directions, bukan hanya top to bottom tetapi juga dari bottom to top. Mengapa hal ini penting dan perlu diperhatikan? Tidak ada manusia di dunia ini yang sempurna dan pada era informatif ini, penting yang namanya inovasi. Inovasi bukan hanya dalam bentuk produk baru, tetapi juga skill, pengetahuan, sertifikasi, values, dan lain- lain. Apabila seorang manusia sampai di suatu posisi di mana mereka merasa puas dengan dirinya sendiri, maka pada saat itu jugalah mereka akan menghadapi kehancuran. Inovasi dan learning sifatnya harus continuous, tidak peduli posisi/ jabatan dari orang tersebut, ia harus terus menerus mengintrospeksi diri dan memperbaiki seluruh aspek dari dirinya.

Mengapa feedback itu penting?

Ada beberapa alasan mengapa feedback itu dapat membangun, salah satu diantaranya ialah other people are more aware our weaknesses compared to us. Bilamana kita telah mencapai suatu posisi di mana kita merasa comfortable karena kita merasa skilled enough untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab, kita seringkali buta terhadap kekurangan- kekurangan kita. Di sinilah peranan orang lain dalam mengidentifikasi dan menyadarkan kita akan aspek- aspek yang dapat diperbaiki dan yang dapat membentuk kita menjadi staf yang lebih berguna untuk perusahaan dalam mencapai objektivitasnya.

Alasan lain pentingnya feedback ialah other people can teach us the abilities that we need to acquire. Bilamana kita telah mengidentifikasi area mana sajakah kekurangan kita, kita dapat mempelajari skill, pengetahuan, keterampilan, maupun perspektif baru dari orang lain. Posisi/ jabatan tidak selalu menentukan keahlian, dalam artian memang dalam sisi pengalaman bawahan perlu belajar dari atasan; Namun, di samping itu mungkin ada beberapa hal baru yang atasan perlu pelajari dari bawahan. Ambil sebagai contoh, tingginya ilmu millennial terhadap teknologi dan sosial media pada umumnya. Kita memasuki era di mana millennial telah mengambil alih dunia kerja. Menurut artikel PwC yang berjudul Millennials at work, by 2020, millennials akan membentuk 50% dari dunia kerja. Exposure mereka terhadap sosial media, Internet of Things, dan Fintech bisa jadi jauh lebih tinggi dibandingkan para atasan. Tentunya, Anda tidak mau ketinggalan dan harus terus menerus berinovasi serta ikut mempelajari hal- hal baru. Posisi bawahan di sini bukanlah untuk menggurui, tetapi cenderung untuk sharing ilmu dan saling berbagi ilmu.

Bagaimana cara kita memberi umpan balik yang baik?

Berikut adalah beberapa contoh usulan bahasa yang dapat dipraktikan dalam memberikan feedback.

Daripada

Cobalah

Good job!

Ketiga hal ini menurut saya sangat menarik, apa yang muncul dalam pikiran Anda ketika Anda melakukannya?

Ini yang harus anda lakukan ..

Jika saya ada di posisi Anda, saya akan …

Anda perlu memperhatikan hal- hal ini ..

Berikut hal- hal yang paling cocok untuk saya, dan inilah alasannya.

Anda perlu memperbaiki skill komunikasi Anda.

Pada saat Anda membahas .., Anda mulai kehilangan saya.

Anda harus X, jika Anda berada posisi Y.

Apa yang Anda rasakan atau sedang hadapi, dan apa yang telah Anda lakukan di masa lalu yang berhasil dalam situasi yang sama?

On the other side, penting juga bagi fihak yang menerima feedback untuk memahami bahwa feedback itu tujuannya positif dan bukan untuk menjatuhkan. Anda harus dapat menerima feedback dan mengelolanya dengan baik untuk kemajuan Anda.

Sebagai kesimpulan, meskipun feedback itu masih tidak familiar dan susah untuk dilakukan both ways: top-bottom dan bottom-up, penting bagi setiap orang tanpa pengecualian untuk terus menerus mengintrospeksi kekurangan mereka untuk menjadi the best version of themselves apabila ingin menjadi the center of excellence.

   For Further Information, Please Contact Us!