Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

Strategi Lean Manufacturing Mengurangi Waste Product

03 May 2019
Category: ACCOUNTING
Penulis:         Stephanie Margareth Wiguna, S.E
Strategi Lean Manufacturing Mengurangi Waste Product

Perkembangan teknologi dan informasi di dunia menyebabkan terjadi beberapa perubahan dalam pembentukan strategi, metode dan budaya yang diimplementasikan di dunia industri manufaktur. Lean Manufacturing mungkin masih asing di telinga orang awam. Istilah tersebut berfungsi untuk menerapkan budaya di perusahaan manufaktur menjadi lebih efisien.

Lean manufacturing merupakan strategi untuk praktik produksi yang mempertimbangkan segala pengeluaran sumber daya agar mampu memberi nilai ekonomis terhadap pelanggan tanpa terjadi pemborosan. Salah satu hal yang dapat dicapai adalah dengan mengurangi persediaan yang memiliki potensi untuk terbuang atau tidak terpakai (waste product). Tujuan dari strategi ini adalah untuk mengurangi persediaan yang tidak efektif dan sebisa mungkin memproduksi barang sesuai dengan permintaan pelanggan secara tepat. Sehingga biaya yang dikeluarkan menjadi lebih rendah namun kinerja jadi lebih tinggi.

Prinsip Lean Manufacturing berbeda dengan prinsip perusahaan manufaktur yang umum digunakan. Prinsip perusahaan manufaktur umumnya berkonsentrasi pada efisiensi dan pemanfaatan mesin secara penuh sehingga fokus pada produksi persediaan sebanyak mungkin. Namun Lean Manufacturing mengenai bagaimana perusahaan mengurangi persediaan tidak terpakai atau terjual karena memproduksi persediaan berlebihan merupakan “dosa”.

Taiichi Ohno, salah satu pelopor Lean Manufacturing di awal abad 20, mengatakan bahwa: “Biaya (cost) tidak hanya untuk dihitung, akan tetapi harus dikurangi”. Maka dari itu, Lean Manufacturing akan berupaya memangkas persediaan yang sekiranya tidak akan terpakai atau terjual yang pada akhirnya juga akan mengurangi Harga Pokok Penjualan.

Teknik utama dalam menerapkan Lean Manufacturing adalah fokus pada pengurangan waste product untuk menciptakan nilai lebih bagi pelanggan. Ada beberapa teknik Lean Manufacturing yang memungkinkan setiap perusahaan untuk menyesuaikannya ke dalam proses produksi manufaktur yang berbeda-beda. Berikut ini adalah tiga teknik Lean Manufacturing yang paling umum digunakan:

1. 5S

Sistem 5S merupakan akronim lima kata Jepang yakni seiri, seiton, seiso, seiketsu, dan shitsuke. Jika diterjemahkan secara berurutan, maka artinya adalah meminimalisasi, mengatur, menerangi, standarisasi, dan mempertahankan. Istilah tersebut mewakili lima langkah untuk mengurangi waste product dan meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

2. Kaizen

Istilah Kaizen adalah praktik bisnis yang berfokus pada peningkatan (improvements) secara berkelanjutan. Dengan Kaizen, selalu ada ruang untuk evaluasi dan para pekerja harus selalu mencari cara untuk meningkatkan kreativitas dan kapabilitasnya. Filosofi Kaizen juga menekankan bahwa ide setiap individu adalah penting dan bahwa semua karyawan harus dilibatkan dalam proses perkembangan perusahaan. Sebuah perusahaan yang mempraktikkan Kaizen selalu menyambut dan tidak pernah mengeluhkan saran untuk perbaikan atau peningkatan di semua bidang. Ini membantu menciptakan lingkungan dan budaya saling menghormati dan komunikasi terbuka.

3. Kanban

Teknik Kanban mengandalkan segala bentuk visual untuk mengontrol inventaris perusahaan. Salah satu contoh realisasinya, kartu Kanban dapat ditempatkan di area yang terlihat dan strategis bagi karyawan sebagai sinyal ketika persediaan perlu dibuat atau diisi ulang. Dengan proses ini, produk dirakit dan dibuat hanya ketika ada permintaan dari konsumen dan memungkinkan perusahaan untuk mengurangi waste product dan pemborosan. Metode Kanban akan sangat responsif dan efisien karena produk hanya diproduksi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan alih-alih dengan mencoba memprediksi kebutuhan mereka di masa depan.

Lean Manufacturing memiliki banyak keunggulan. Keunggulan tersebut seperti produktivitas yang lebih tinggi, layanan pelanggan yang lebih baik, lead time atau siklus produksi yang lebih rendah, peningkatan semangat kerja karyawan dan lingkungan kerja yang lebih aman. Masing-masing berkontribusi untuk memenuhi tujuan yang paling signifikan dari Lean Manufacturing yaitu meningkatkan profit.

Banyak perusahaan manufaktur besar maupun menengah sudah menerapkan Lean Manufacturing. Dengan metode tersebut, diharapkan proses produksi perusahaan manufaktur dan pelaporan akuntansinya bisa berjalan lebih efektif dan efisien. Ditambah dengan menggunakan jasa supervisi laporan keuangan dari divisi Strategic Management Accounting, pencatatan dan pelaporan setiap transaksi perusahaan manufaktur Anda tentu bisa berjalan lebih baik lagi.

   For Further Information, Please Contact Us!