Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

Integrasi Manajemen Rantai Pasokan Di Era Post-Modern

05 April 2019
Category: MANAGEMENT SYSTEM
Penulis:         Vincent Yofieanto, S.Ak.
Integrasi Manajemen Rantai Pasokan Di Era Post-Modern

Manajemen Rantai Pasokan merupakan hal yang sangat vital bagi perusahaan, semakin baik manajemen rantai pasokan sebuah perusahaan maka semakin kuat pula ketahanan perusahaan tersebut. Parameter baik atau tidaknya manajemen rantai pasokan salah satunya adalah dengan dapat terintergrasinya manajemen rantai pasokan dengan divisi lain.

Integrasi pertama yang dapat dilakukan adalah mengintegrasikan manajemen rantai pasokan dan Marketing (Pemasaran). Mengapa Manajemen rantai pasokan dan Marketing harus diintegrasikan? Karena menciptakan Customer Value adalah hal yang sangat penting untuk kelangsungan perusahaan dan pencapaian kinerja keuangan yang unggul seperti yang dikatakankan oleh Woodruff (1997) dan Lindman et. al (2016). Kegiatan menciptakan Customer Value tersebut memang sebenarnya lebih berdekatan dengan kegiatan pemasaran, tetapi menciptakan customer value juga dapat didukung oleh bagian logistik khususnya bagian supply chain. Perusahaan yang dapat mengelola Manajemen rantai pasokan dan Marketing-nya bagi para peneliti dianggap telah berjalan satu langkah didepan perusahaan yang menciptakan keunggulan diferensial hanya di salah satu fungsi pemasaran atau Manajemen rantai pasokan (Boyer dan Hult, 2005). Dengan adanya Revolusi Industri 4.0 ini melakukan integrasi antara Manajemen rantai pasokan dan Marketing adalah hal yang penting untuk keberlangsungan usaha. Mengintegrasikan Manajemen rantai pasokan dan Marketing menurut Porter (1985) merupakan salah satu bentuk dari Value Chain Framework.

Bagi Pelaku usaha yang memang lebih fokus pada marketing terdapatkecenderungan memperoleh tingkat permintaan yang tinggi, tetapi apakah tingginya tingkat permintaan itu dapat diimbangi dengan siapnya ketersediaan supply barang? Tanpa adanya integrasi antara marketing dan supply chain ini maka akan timbul risiko kehabisan barang atau tidak siapnya barang yang menyebabkan kekecewaan customer karena tidak memperoleh manfaat yang seharusnya customer rasakan. Contoh konkret yang dapat di ambil sebagai contoh adalah perusahaan yang dalam fase growth. Perusahaan yang sedang dalam fase growth kecenderungan untuk melakukan promosi secara besar-besaran agar meningkatkan laba. Tetapi apakah perusahaan yang sedang dalam fase growth tersebut mempertimbangkan ketersediaan mereka? Tidak semua perusahaan dapat memperkirakan dengan baik ketersediaan stock mereka. Bagi perusahaan yang tidak memperkirakan ketersediaan stock justru akan menjadi bumerang bagi perusahaan itu sendiri dikarenakan timbulnya kekecewaan dari customer.

Integrasi kedua yang dapat dilakukan oleh para pelaku usaha adalah memanfaatkan teknologi yang saat ini semakin canggih. Hampir segala sesuatu yang ditawarkan saat ini sudah terintegrasi dengan internet, mulai dari toko, jasa angkutan hingga layanan pemerintah. Dengan tersedianya internet yang semakin cepat dan adanya akses menuju internet yang juga semakin mudah dengan demikian pasar baru juga dapat terbentuk. Bagi setiap pelaku usaha yang tidak mampu mengikuti perkembangan teknologi pasti suatu saat akan tergerus dengan pesaing mereka yang mampu memanfaatkan perkembangan teknologi. Sehingga tidak salah apabila menurut beberapa peneliti, Revolusi Industri 4.0 merupakan kombinasi dari adanya teknologi yang berkembang berupa Cyber-Physical System, Internet of Things, Artificial Intelligence, dan Cloud Computing untuk kemajuan industri. Tetapi hal yang paling mendasar yang dapat dimanfaatkan dalam era ini adalah Internet of Things. Mengapa harus Internet of Things? Internet of Things merupakan alat yang dapat mentransformasikan data dunia nyata menjadi data dunia maya dan mampu untuk membagikan informasi, contoh Internet of Things adalah Handphone, Smartwatch, Google Glass dan lain-lain.

Adanya Internet of Things inilah yang membuktikan bahwa di era ini memungkinkan setiap obyek dapat terhubung dan saling berkomunikasi melalui jaringan internet. Internet of Things ini telah dimanfaatkan oleh beberapa organisasi yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi secara real-time sehingga mampu meningkatkan efisiensi dalam organisasi. Selain itu dengan pemanfaatan Internet of Things ini akan mendukung Manajemen rantai pasokan dalam perusahaan.

Mungkin bagi sebagian orang Internet of Things ini masih asing dan masih belum dapat membayangkan manfaat apa yang dapat diperoleh dari Internet of Things ini. Dikutip dari Website majalah Forbes, Internet of Things merupakan konsep dasar mengkoneksikan setiap alat dengan tombol switch on atau switch off menuju internet atau dapat ke device lain. Alat –alat tersebut termasuk handphone, televisi, lampu, smartwatch atau alat-alat yang lain. Sederhananya dengan terkoneksinya alat-alat tersebut maka akan mempermudah setiap pekerjaan karena secara keseluruhannya sudah tersambung semisal hanya dengan perintah suara saja seperti SIRI di sistem operasi milik Apple atau Google Assistance miliki sistem operasi Android. Dengan adanya Internet of Things ini maka para pelaku usaha dapat mengefisiensikan berbagai kegia tan, mulai dari waktu, uang sampai dengan emisi akibat dari proses produksi.

Dengan terintegrasinya Manajemen rantai pasokan, pemasaran dan Internet of Things maka para pelaku usaha juga akan mendapatkan berbagai manfaat bagi usahanya. Beberapa manfaat yang didapatkan antara lain, perusahaan dapat menjalankan mesinnya tanpa terlalu banyak operator mesin, memperbesar margin keuntungan, memperkecil biaya tetap, mempermudah pemasaran untuk mencapai target dan berbagai manfaat lainnya. Tetapi manfaat ini tidak serta merta tanpa efek samping, bagi sebagian perusahaan yang tidak bisa mengikuti perkembangan jaman (tidak up-to-date) hal ini merupakan momok bagi mereka. Ancaman terbesar yang mereka rasakan adalah hilangnya mata pencaharian mereka sehingga muncul resistensi terhadap adanya perubahan teknologi, yang tentu saja hal ini dapat merugikan bagi perusahaan itu sendiri maupun pihak lain. Oleh sebab itu bagi pelaku usaha yang tidak ingin tertinggal oleh pesaingnya mereka harus mulai memahami Manajemen rantai pasokan, pemasarandan Internet of Things. Selain kedua hal tersebut masih ada hal yang terpenting yang diperlukan, yaitu inovasi dan kreativitas. Tanpa adanya adanya inovasi dan kreativitas maka tetap saja tidak akan mampu bersaing karena pasar yang tersedia telah diambil alih para pesaing mereka.

   For Further Information, Please Contact Us!