Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

Perpetual Vs Periodic Inventory Method

18 January 2019
Category: MANAGEMENT SYSTEM
Penulis:         Angelina Hutomo Chandra, S.E.
Perpetual Vs Periodic Inventory Method

Dalam sebuah perusahaan pastinya memiliki suatu persediaan. Perusahaan dagang, perusahaan manufaktur bahkan perusahaan jasa pasti mempunyai sebuah persediaan. Persediaan suatu perusahaan perlu dilakukan sistem pencatatan. Khususnya perusahaan dagang dan manufaktur, sistem pencatatan persediaan barang dagang dilakukan untuk memudahkan suatu perusahaan dalam mengelola transaksi pembelian maupun penjualan yang dilakukan.

Dalam dunia akuntansi, dikenal 2 metode sistem pencatatan yaitu Metode Sistem Pencatatan Persediaan Periodik Dan Perpetual – Pencatatan barang dagang dalam perusahaan dagang dilakukan dengan menggunakan metode pencatatan yang umum digunakan yaitu dengan sistem periodik dan sistem perpetual. Kali ini kita akan membahas mengenai kedua sistem tersebut.

1.Metode pencatatan perpetual (Perpetual Inventory Method)

Metode pencatatan perpetual merupakan metode dimana pencatatan dilakukan setiap waktu secara terus menerus berdasarkan transaksi penerimaan dan pengeluaran persediaan barang serta retur atas pembelian barang yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Metode pencatatan perpetual disebut juga sebagai metode buku yaitu dimana setiap persediaan barang masuk dan keluar selalu dicatat dalam pembukuan.

Dengan menggunakan metode pencatatan persediaan perpetual maka suatu perusahaan akan menjadi lebih mudah dalam menyusun laporan neraca dan laporan laba rugi karena dengan dilakukannya pencatatan secara berkala dalam penjurnalan maka perusahaan dapat dengan mudah mengetahui persediaan yang sebenarnya. Perusahaan juga dapat mengetahui jumlah persediaan barang akhir, perusahaan tidak perlu melakukan perhitungan fisik atau stock opname pada persediaan yang tersisa atau jika ingin menjamin keakuratan pada pencatatan, perusahaan dapat melakukan perhitungan fisik pada jumlah persediaan barang akhir yang dilakukan sekali dalam suatu periode.

Ciri-ciri dari metode pencatatan persediaan perpetual adalah:

·Pembelian atas barang dagang atau bahan baku yang akan diproduksi kemudian akan dicatat dengan mendebet akun persediaan dan akun kas/utang dicatat dalam kredit.

·Retur pembelian, biaya transportasi masuknya barang, diskon atas pembelian barang, dan pengurangan harga barang dicatat dengan mendebet akun persediaan.

·Harga pokok penjualan (HPP) langsung dihitung untuk setiap transaksi yang dilakukan dan pencatatan dilakukan dengan mendebet akun harga pokok penjualan dan mengkreditkan dalam persediaan.

·Persediaan adalah akun pengendalian yang dilengkapi dengan buku besar pembantu. Buku besar pembantu tersebut berisikan catatan persediaan yang berbeda-beda sesuai dengan tiap jenis persediaannya. Catatan dalam buku besar pembantu yaitu berupa catatan kuantitas dan harga dari setiap jenis persediaan yang ada dalam persediaan tersebut.

    2.Metode pencatatan periodik (Periodic Inventory Method)

Metode pencatatan periodik merupakan metode pencatatan yang sederhana dan mudah untuk dilakukan. Biasanya metode ini digunakan oleh perusahaan dengan skala bisnis kecil menengah kebawah yang tidak mengenal pembukuan laporan. Dalam metode ini, pencatatan atas pembelian dan penjualan dibedakan satu sama lain. Pencatatan atas pembelian akan dicatat dengan mendebet akun pembelian dan mengkredit akun kas atau utang. Sedangkan untuk pencatatan atas penjualan akan dicatat dengan mendebet akun kas atau piutang dan mengkredit akun penjualan.

Perusahaan yang menerapkan metode pencatatan periodik akan lebih sulit untuk mengetahui jumlah persediaan dalam waktu tertentu. Perusahaan hanya dapat mengetahui jumlah persediaan di akhir periode yang disebut juga jumlah persediaan barang akhir dengan melakukan perhitungan fisik atau stock opname pada jumlah persediaan barang akhir.

Pada metode ini, penyesuaian akhir periode dilakukan dengan menutup persediaan barang awal dan kemudian mencatat persediaan barang akhir yang telah dilakukan perhitungan fisik sebelumnya. Untuk menentukan saldo akhir pada metode pencatatan periodik dapat dilakukan perhitungan yaitu perhitungan nilai fisik persediaan atau stock opname yang dikalikan dengan harga pokok penjualan pada satuan barang. Harga pokok penjualan dapat diperoleh dari data persediaan barang awal dan data persediaan barang akhir.

Demikian penjelasan mengenai pengetian dan perbedaan metode pencatatan akuntansi persediaan antara perpetual dan periodik. Jadi kedua metode ini diterapkan sesuai dengan jenis dan kondisi perusahaan agar sistem pencatatan dalam suatu perusahaan berjalan dengan maksimal.

   For Further Information, Please Contact Us!