Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

BIAYA DAN BEBAN: SERUPA TAPI TAK SAMA

16 January 2019
Category: ACCOUNTING
Penulis:         Stephanie Margareth Wiguna, S.E
BIAYA DAN BEBAN: SERUPA TAPI TAK SAMA

Biaya dan beban adalah dua istilah yang sangat sering kita dengar dalam dunia akuntansi, namun tidak semua orang memahami perbedaan kedua istilah tersebut. Sebagian besar orang menyamakan definisi antara biaya dan beban, padahal keduanya memiliki definisi yang berbeda. Mari kita simak perbedaan keduanya.

Secara singkat biaya merupakan bentuk pengorbanan untuk suatu manfaat tertentu. Salah satu contoh biaya adalah adalah sewa dibayar dimuka. Sedangkan beban merupakan penurunan nilai ekonomi berbentuk aset berkurang atau kas keluar. Beban seringkali dianggap sebagai kewajiban yang mengakibatkan turunnya nilai ekuitas. Sebagian orang menganggap beban sebagai kewajiban atau pengorbanan yang sudah terjadi sebelumnya. Salah satu contoh dari beban yaitu bunga pinjaman.

Posisi biaya dan beban pada Laporan Keuangan berbeda. Biaya digunakan dalam menyusun Neraca, sebab dianggap mampu memberikan manfaat sehingga dianggap sebagai aset dan biasanya berupa biaya yang belum terpakai. Sedangkan beban masuk ke dalam susunan Laporan Laba Rugi, dimana sudah tidak memberikan manfaat di masa yang akan datang, termasuk pengeluaran yang sudah habis masa manfaatnya, dan periodenya kurang dari satu tahun.

Selain itu perbedaan biaya dan beban dapat dilihat pada periode akuntansi. Periode biaya umumnya lebih dari satu tahun, selain itu dalam satuan rupiah pun jumlah yang dikeluarkan jauh lebih besar jika dibandingkan dengan beban. Sedangkan jumlah rupiah yang dikeluarkan oleh beban biasanya relati lebih kecil jika dibandingkan dengan biaya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa biaya (capital expenditure) merupakan pengeluaran modal dengan periode lebih dari satu tahun. Sedangkan beban (revenue expenditure) merupakan pengeluaran pendapatan dengan periode kurang dari satu tahun.

Dari keseluruhan contoh berikut pada saat penjurnalan memakai nama akun “biaya”, seperti biaya penyusutan atau biaya sewa. Lalu mengapa istilahnya tidak dibedakan dengan beban? Alasannya karena penting untuk diperhatikan adalah kapan manfaat dari biaya tersebut diterima. Bukan berarti kita membedakan akun atau istilah biaya dengan beban.

Berikut adalah salah satu contoh agar Anda dapat memahami konsep perbedaan beban dan biaya:

Contoh 1

UD Macan membayar uang sewa kantor sebesar Rp 1.000.000 untuk dua bulan kedepan pada tanggal 1 Januari 2019. Pengeluaran atas biaya tersebut dianggap sebagai suatu aset yaitu hak untuk menempati kantor selama dua bulan. Seiring berjalannya waktu sebagian dari masa telah menjadi beban setelah masa manfaatnya terpakai. Pada tanggal 31 Januari 2019 sebagian harus diperlakukan sebagai beban sebab masa manfaatnya telah terpakai sebesar Rp 500.000.

Maka jurnalnya adalah sebagai berikut:

Tanggal 1 Januari 2019 (Pencatatan Biaya Perolehan Aset)

Sewa dibayar dimuka

Rp 1.000.000

Bank/Kas

Rp 1.000.000

Tanggal 31 Januari 2019 (Pencatatan Beban Sewa)

Biaya Sewa

Rp 500.000

Sewa dibayar dimuka

Rp 500.000

Contoh 2

UD Naga membeli sebuah pick up untuk mengirim barang ke konsumen sebesar Rp 50.000.000 pada tanggal 1 Januari 2019. Atas pengeluaran pembelian pick up tersebut maka akan dicatat pada Neraca sebagai aset. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, biaya tersebut akan dijadikan suatu beban sebab mobil tersebut pasti akan mengalami penyusutan dari nilai ekonomis saat digunakan dalam menjalani bisnis. Metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus, dengan masa penyusutan selama 5 tahun.

Maka jurnalnya adalah sebagai berikut:

Tanggal 1 Januari 2019 (Pencatatan Biaya Perolehan)

Kendaraan – pick up

Rp 50.000.000

Bank/Kas

Rp 50.000.000

Tanggal 31 Januari 2019 (Pencatatan Beban Penyusutan)

Biaya penyusutan kendaraan

Rp 833.333

Akumulasi penyusutan

Kendaraan

Rp 833.333

Metode garis lurus = Rp 50.000.000 x 1 bulan : 60 bulan

= Rp 833.333 per bulan

Setelah membaca penjelasan di atas semoga Anda dapat lebih memahami perbedaan antara biaya dan beban yang kelihatannya serupa namun memiliki pengertian berbeda dalam akuntansi. Untuk meminimalkan kesalahan-kesalahan dalam membedakan antara beban dan biaya, maupun akun lainnya. Sebaiknya Anda mulai mempertimbangkan untuk menggunakan jasa konsultan yakni supervisi Laporan Keuangan dari divisi Strategic Management Accounting yang dapat membantu perusahaan Anda untuk membuat Laporan Keuangan yang tepat dan akurat sesuai dengan ketentuan akuntansi yang berlaku.

   For Further Information, Please Contact Us!