Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

Membangun Human Capital Audit Intern

16 November 2018
Category: INTERNAL AUDIT
Penulis:         Ipma Rahman Yudanto, S.E.
Membangun Human Capital Audit Intern

Beberapa tahun ini kita disuguhkan dengan istilah Human Capital untuk penyebutan sumber daya manusia dalam perusahaan/ organisasi. Istilah tersebut dipandang lebih “modern” oleh generasi yang sekarang. Demi mengikuti tren tersebut banyak perusahaan/ organisasi sekarang mengganti istilah “Human Resource” menjadi “Human Capital” tanpa banyak pertimbangan. Banyak dari perusahaan/ organisasi tersebut tidak memperhatikan dampak ketika mengganti istilah. Penggantian istilah sebaiknya dibarengi dengan syarat-syarat yang harus dipenuhi pula.

Perbedaan istilah tentu juga harus dipertimbangkan makna dan manfaatnya. Dilihat dari sisi finansial, capital sendiri pada dasarnya merupakan modal yang diakui perusahaan. Dalam hal ini berarti manusia dalam sebuah perusahaan/ organisasi haruslah memiliki manfaat bagi perkembangan/ kelangsungan perusahaan. Istilah Human Capital pada dasarnya memiliki konsep yang lebih mengikat antara manusia dengan perusahaan itu sendiri. Sumber daya manusia diharapkan dapat dikelola dengan baik serta dapat membawa dampak yang baik bagi keberlangsungan perusahaan.

Komponen yang harus dipenuhi individu, menurut Mayo (2000) diantaranya individual motivation, individual capability, leadership, organizational climate dan effectiveness work. Uraian dari Mayo (2000) tersebut sangat baik bila diterapkan untuk auditor internal dalam perusahaan. Demi dapat membangun auditor internal sebagai asset perusahaan dibutuhkan beberapa hal sebagai tambahan diantaranya: Program recruitment, Strengthening Auditor Internal Professional dan Build Solid Foundation for Agile Auditor Internal.

Program recruitment sendiri harus memiliki tujuan untuk mendapatkan individu yang sesuai dengan standar kriteria. Pada hasil seminar IIA 2018 di Bali dikemukaan bahwa untuk membangun Human Capital Auditor Internal yang baik dibutuhkan assessment sebagai berikut: system rekrutmen sendiri harus melalui sekian tahap demi melihat integritas, independensi, objektifitas, ketelitian, ketekunan, kejujuran, pantang menyerah, kelincahan, mudah beradaptasi dan memiliki sikap skeptisme. Dalam pemenuhan rekrutmen tersebut juga harus dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut demi mendapat konsep sumber daya manusia untuk audit internal yang baik;

    1.Struktur

    2.Komposisi

    3.Peran

    4.Kompetensi

Kemudian adanya career path yang jelas dimana tahap awal adalah eksplorasi/ nature of job. Tahap kedua adalah pembentukan/ brand. Tahap ketiga merupakan penguatan brand dan terakhir adalah tahap pemantapan kepemimpinan. Kemudian untuk meningkatkan kemampuan/ soft skill dan hard skill maka individu tersebut haruslah diikutkan dalam program peningkatan kompetensi audit internal seperti leadership, managerial dan technical. Hasil penilaian SDM audit internal tahun 2015 menunjukkan hal penting diantaranya peringkat pertama adanya kebutuhan penyusunan kurikulum pelatihan internal untuk peningkatan kompetensi dan untuk peringkat kedua terbanyak adalah minat pemenuhan auditor intern yang bersertifikasi internasional.

Strengthening Auditor Internal Professional ini bertujuan untuk membentuk pribadi yang professional sesuai dengan standar internasional audit internal, mentaati kode etik profesi dan code of conduct auditor intern global serta memahami global professional guidance. Pemahaman auditor terhadap standar internasional sangat menentukan kualitas audit yang disajikan. Dimana dalam standar internasional tersebut termuat 10 inti kompetensi diantaranya: Improvement and Innovation, Internal Audit Delivery, Communication, Persuasion and Collaboration, Critical Thinking, IPPF, Governance Risk and Control, Business Acumen, Internal Audit Management, Professional Ethics. Untuk menjadi auditor yang professional, selain pemenuhan pelayanan audit sesuai dengan yang tercantum diatas juga melihat hal berikut;

    1.Memiliki pedoman internal audit yang lengkap dan teruji.

    2.Memiliki input audit yang akurat berupa risk control matrix dan fraud risk assessment yang lengkap dan terkini.

    3.Memiliki manajemen sumber daya manusia yang baik dan organisasi yang mendukung strategi internal audit.

    4.Memiliki tools system informasi yang mendukung fungsi internal audit sesuai best practice.

Build Solid Foundation for Agile Auditor Internal jelas diperlukan mengingat pada saat ini penggunaan teknologi informasi yang sangat mendunia. Sebagai seorang auditor internal penguasaan teknologi sangatlah penting demi menunjang kualitas auditnya. “We stand on the brink of a technological revolution that will fundamentally alter the way we live, work and relate to one another. In its scale, scope and complexity, the transformation will be unlike anything humankind has experienced before” (Prof Klaus Schwab, Founder and Executive Chairman World Economic Forum). Kelincahan auditor internal dapat dinilai dengan beberapa hal diantaranya:

    1.Active and broader involvement in disruption

    2.Being Prepared and Adaptive

    3.Assessing the Risk of Future Disruption

    4.Proactive involvement in disruptive events

    5.Flexible talent management

    6.Flexible Planning

    7.Meaningful collaboration with other lines of defense

   For Further Information, Please Contact Us!