Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

LEARNING TO MANAGE MULTI GENERATION WORKPLACE

15 September 2018
Category: HUMAN RESOURCE
Penulis:         Rizki Faradila, S. Psi
LEARNING TO MANAGE MULTI GENERATION WORKPLACE

Kondisi perusahaan atau organisasi saat ini mengalami transformasi dengan kehadiran lima generasi sekaligus dalam dunia kerja (multi generation). Antar generasi ini bekerja berdampingan termasuk saling berbagi pengetahuan serta pengalaman di tempat kerja. Adapun lima generasi yang hadir dalam angkatan kerja saat ini adalah kelompok the silent generation, baby boomers, generation X, generation Y (millenial), dan generation Z.

Kehadiran masing-masing generasi ini memiliki karakteristik yang berbeda, seperti cara berkomunikasi, cara kerja, cara pandang serta nilai-nilai terhadap pekerjaan. Dalam banyak hal perbedaan ini seringkali menjadi pemicu konflik atau permasalahan di tempat kerja namun disisi lain justru menciptakan peluang yang signifikan. Tentu saja jika mengacu pada pengalaman dan keterampilan yang berbeda dalam menyikapi pertumbuhan serta perkembangan perusahaan.

Dengan fenomena ini, perlu bagi perusahaan untuk memperhatikan dengan seksama treatment atau perlakuan yang diberikan untuk masing-masing generasi. Inilah tantangan baru yang harus dihadapi dan diselesaikan seluruh manajemen perusahaan. Karena ketika manajemen berhasil membentuk karyawan multi generasi untuk bekerja bersama, maka perusahaan dan karyawan-karyawan yang ada akan memperoleh manfaat dengan keberadaan mereka. Beberapa hal yang dapat manajemen lakukan untuk mengelola multi generasi yang ada di perusahaan :

    1.Menghindari labelling, tetapi menemukan kesamaan

    Untuk menciptakan lingkungan multi generasi yang kolaboratif, berhentilah membicarakan tentang perbedaan generasi. Berusahalah temukan kesamaan diantara mereka; kesamaan hobi, kesamaan dalam keterampilan tertentu, kesamaan passion dalam bekerja. Hal ini tidak hanya membangun kolaborasi yang optimal, tetapi juga membantu membangun kepercayaan antar lintas generasi.

    2.Menciptakan lingkungan komunikasi terbuka

    Untuk secara positif menyalurkan keragaman generasi di tempat kerja, manajemen perusahaan perlu menciptakan suasana kerja yang memfasilitasi setiap karyawan terlibat dalam forum sehingga mereka dapat berpendapat dan merasa diapresiasi ketika masukan mereka dihormati dan bahkan dijadikan bahan pertimbangan.

    3.Membuat berkolaborasi menjadi lebih mudah

    Karyawan multi generasi perlu berkolaborasi secara teratur dan interaktif. Artinya mereka tidak hanya diberi kesempatan berkumpul dan berkolaborasi dalam rapat bulanan maupun rapat mingguan, melainkan fasilitasi mereka melalui forum yang berbeda dan lebih fleksibel, seperti melalui media sosial. Media seperti grup WhatsApp, LINE, Telegram juga dapat lebih mengolaborasikan karyawan-karyawan dari beragam generasi.

    4.Menciptakan suasana kerja yang saling menghormati

    Menurut Robert Half dan Enactus, 45 persen generasi millenial beranggapan bahwa bekerja dengan baby boomer maupun generation X akan menjadi sulit. Hal ini mungkin saja juga terjadi pada generasi baby boomers, yaitu mereka merasa ketakutan dianggap ‘jadul’. Disinilah pentingnya para pimpinan perusahaan untuk memperkuat relasi yang terjalin antar karyawan multi generasi yang ada dengan menciptakan suasana yang saling menghormati satu sama lain. Sebagai seorang pemimpin, suatu hal penting untuk mengatur nada, menunjukkan rasa hormat atas pengalaman karyawan senior serta menghormati dan mengapresiasi potensi karyawan yang lebih muda.

    5.Memberikan pengembangan profesional

    Agar kondisi multi generasi ini tidak mengganggu jalannya proses bisnis perusahaan, maka seorang pimpinan perlu mengadakan program pengembangan bagi seluruh karyawannya tanpa terkecuali. Seminar dan loka karya adalah beberapa contoh cara efektif untuk memberikan pelatihan bagi para karyawan. Dengan mendorong dan memfasilitasi karyawan untuk mendapatkan program pengembangan keterampilan maupun sertifikasi profesional membantu para leaders dalam meningkatkan kompetensi karyawan secara keseluruhan.

    6.Membentuk program pendampingan

    Program mentoring perlu dicanangkan agar masing-masing kelompok generasi dapat membagi wawasan dan pengalamannya. Antar generasi dapat saling membimbing satu sama lain dengan ciri khasnya masing-masing, generasi baby boomers ataupun generasi X dapat membimbing generasi millenial, begitu juga sebaliknya. Memberikan peluang bagi karyawan multi generasi untuk berinteraksi dengan lancar dan produktif adalah hal yang harus dilakukan oleh para pimpinan perusahaan saat ini. Memahami bahwa semua karyawan, mulai dari baby boomer hingga millenial memiliki banyak hal untuk ditawarkan kepada perusahaan akan memungkinkan pimpinan perusahaan untuk dapat memanfaatkan sebaik-baiknya talenta setiap individu yang ada di perusahaan.

Menjembatani dan mengelola keberagaman lima generasi saat ini memang bukan hal mudah, namun jika perusahaan mampu menaklukkannya hal ini akan membantu perusahaan dalam menciptakan karyawan-karyawan yang unggul. Dengan memanfaatkan pengalaman dan loyalitas karyawan baby boomers atau generation X, memanfaatkan antusiasme dan pengetahuan karyawan millenials, serta memanfaatkan perspektif unik yang dimiliki masing-masing individu, maka sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan akan terdorong untuk mendukung misi perusahaan dan akan lebih siap untuk mencapai visi perusahaan secara lebih optimal.

   For Further Information, Please Contact Us!