Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

Auditor Sebagai Sahabat Atau Musuh?

10 August 2018
Category: AUDIT
Penulis:         Suci Harum Budiati, S.E.
Auditor Sebagai Sahabat Atau Musuh?

Banyak masyarakat luas yang masih menganggap bahwa audit selalu bergelut dengan angka-angka, sikap yang introvert, dan gaya bahasa yang formal sekaligus kaku. Hal ini yang menyebabkan munculnya dua persepsi ketika auditor akan melakukan pekerjaan audit di suatu tempat. Beberapa dari auditee ada yang menganggap auditor sebagai sahabat, namun ada juga yang menganggap auditor sebagai musuh.

Kesan pertama merupakan hal paling dasar yang dapat auditor simpulkan ketika bertemu dengan auditee. Hal tersebut dapat terlihat saat opening meeting dimana merupakan ritual wajib yang dilakukan oleh auditor ketika hendak memulai pekerjaan auditnya. Seorang auditor akan mulai mendapat sense mengenai auditee dari sikap yang ditunjukkan saat opening meeting berlangsung. Dari proses tersebut akan terlihat mana auditee yang memang terbuka atau open jika diaudit atau justru sebaliknya, tertutup atau banyak defense dari audit. Sikap auditee terhadap auditor inilah yang menimbulkan persepsi, menganggap auditor sebagai sahabat atau menganggap auditor sebagai musuh.

Lantas sikap seperti apa yang ditunjukkan oleh auditee ketika menganggap sebagai sahabat atau sebagai musuh?

Sebenarnya terdapat beberapa hal dasar yang terlihat dari sikap auditee terhadap auditornya. Auditee yang menganggap auditor sebagai sahabat, dia akan melihat audit sebagai proses yang independen dalam melihat kinerja yang ada di organisasinya. Ketika terdapat finding maka manajemen justru merasa senang karena mereka beranggapan bahwa finding tersebut merupakan risiko yang belum terdeteksi sebelumnya sehingga dapat menjadi masukan dan improvement untuk organisasinya. Risiko yang ada justru akan dikeloka sedemikian rupa hingga tidak menimbulkan ancaman bagi organisasi. Model auditee yang demikian akan sangat membantu auditor karena akses informasi dan permintaan data akan lebih cepat diberikan sehingga berpengaruh terhadap ketepatan dan kecepatan auditor dalam melaksanakan pekerjaan auditnya.

Berbeda halnya dengan auditee yang menganggap auditor sebagai musuh. Mereka melihat bahwa keberadaan auditor merupakan suatu ancaman. Hal ini tidak lain karena mereka beranggapan auditor hanya mencari-cari kesalahan. Berbagai macam finding yang ada hanya akan membuat auditee semakin repot karena harus mengkaji satu demi satu sehingga menyita banyak waktu. Model auditee yang demikian akan menghambat pekerjaan audit karena akses informasi yang terbatas dan permintaan data yang cenderung lambat.

Jika memang demikian, maka apa penyebabnya?

Suatu persepsi muncul tidak secara tiba-tiba, namun disebabkan oleh beberapa hal.

Untuk auditee yang menganggap auditor sebagai sahabat, mereka percaya bahwa :

    1.Untuk membentuk organisasi yang tangguh, berbagai perbaikan harus dilakukan, salah satunya ialah dengan menerima berbagai masukan dari auditornya.

    2.Laporan keuangan yang sehat ialah yang bebas dari salah saji material dan menunjukkan going concern yang berkelanjutan sehingga sangat diperlukan pemeriksaan yang komprehensif dari auditor dan tidak menghambat proses pemeriksaannya.

    3.Hasil audit bukan satu-satunya yang menjadi tolak ukur performance karyawan.

Sedangkan bagi auditee yang menganggap auditor sebagai musuh, disebabkan karena :

    1.Auditee pernah melakukan kesalahan atau bahkan sampai fraud. Ketika auditor datang maka besar kemungkinan kesalahan tersebut terungkap, sehingga ia menjadikan auditor sebagai musuh. Segala cara akan dilakukan agar kesalahan tidak diketahui termasuk dengan menghambat akses informasi dan permintaan data, bahkan data dimanipulasi dahulu untuk mengelabuhi auditor.

    2.Hasil audit menjadi kunci untuk mengukur performance karyawan. Tanpa melihat sebab, manajemen akan menilai buruk ketika hasil audit terdapat finding yang terbilang high risk. Hal ini akan berpengaruh terhadap salary atau bonus yang diterima karyawan.

Menanggapi berbagai alasan tersebut maka apa yang diperlu dilakukan oleh auditor?

Persepsi auditor sebagai musuh yang sudah terlanjur mengakar bukan serta merta tidak dapat diubah demi kelancaran menjalakan proses audit. Beberapa usaha yang bisa dilakukan oleh auditor ialah sebagai berikut :

    1.Memberikan kesan pertama yang baik dan jelas.

    Hal ini bisa dipraktikkan saat opening meeting. Memberikan penekanan yang jelas bahwa segala macam finding dapat didiskusikan bersama auditee dan diberikan berbagai alternatif solusi agar tidak terulang kembali. Manajemen perlu diberikan pemahaman bahwa jika ditemukan finding baru, hal ini bukan kesalahan karyawan. Mungkin mereka tidak sadar akan finding itu dan belum ada hasil audit yang menemukan finding itu, sehingga seharusnya ini merupakan suatu hal yang bisa di-improve dan tidak perlu dijadikan rating performance karyawan.

    2.Menjadi auditor “Jaman Now”

    Sudah bukan jamannya lagi menjadi auditor yang kaku, terlalu formal, dan tertutup dengan auditee. Ini bisa jadi salah satu faktor yang menyebabkan akses informasi dari auditee menjadi sulit dan permintaan data yang terhambat. Kepiawaian dalam berkomunikasi dan berhubungan dengan auditee sangat diperlukan tanpa mempengaruhi independensi. Mampu memposisikan diri di hadapan auditee, luwes, dan mau menjadi pendengar yang baik merupakan salah satu kunci kelancaran melaksanakan proses audit.

    3.Tidak menyudutkan auditee

    Tidak ada manusia di dunia ini yang ingin diinjak harga dirinya dan selalu disalahkan. Begitupun dengan auditee. Jika memang terdapat kesalahan maka jangan langsung bersikap menyalahkan auditee yang notabene manusia juga tidak luput dari salah. Bukankah setiap masalah yang muncul ada solusinya?. Sikap menahan diri untuk tidak menyalahkan juga berpengaruh pada hubungan baik dengan auditee, mungkin saja di periode berikutnya auditee tidak mau meneruskan perikatan dengan auditor karena sikap auditor yang menyakiti auditee.

   For Further Information, Please Contact Us!