Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

Prosedur Analitis

03 August 2018
Category: AUDIT
Penulis:         Arief Wicaksono, S.E.
Prosedur Analitis

Menurut SAS No. 56 (AU 329,02) prosedur analitis adalah "evaluasi informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan yang logis antar data keuangan maupun nonkeuangan yang meliputi pembandingan jumlah-jumlah yang tercatat atas harapan yang dikembangkan oleh auditor". Prosedur analitis dapat digunakan untuk tujuan sebagai berikut:

    ·Sebagai alat perencanaan,untuk menentukan nature, timing dan perluasan prosedur audit lainnya, memahami bisnis klien, dan mengidentifikasi area yang mungkin memiliki risiko.

    ·Sebagai uji substantif, untuk mendapatkan bukti audit yang nyata tentang asersi terkait saldo akun atau transaksi.

    ·Sebagai reviu keseluruhan dari laporan keuangan dalam tahap penyelesaian audit, mengidentifikasi kenaikan atau penurunan tidak biasa yang tidak terdeteksi dalam tahap perencanaan dan pengujian audit, dan untuk memastikan bahwa laporan keuangan telah disajikans ecara wajar.

Prosedur analitis yang digunakan dalam perencanaan audit harus focus pada:

    1.Meningkatkan pemahaman uditor pada bisnis klien.

    2.Mengidentifikasi area yang mungkin terdapat risiko

Pemahaman auditortentang bisnis klien memungkinkan auditor untuk mengembangkan harapan terhadap laporan keuangan klien dan performa selama periode berjalan, jika nilai pada laporan keuangan tidak memenuhi harapan auditor maka dapat timbul pertanyaan apakah laporan keuangan perusahaan telah akurat. Prosedur analitis juga dapat digunakan untuk menarik perhatian auditor pada akun laporan keuangan yang sering terjadi kesalahan. Ketika auditor telah mengidentifikasi area yang berisiko, auditor dapat langsung melakukan audit pada akun tersebut dengan perencanaan, timing, dan pengembangan prosedur audit.

Prosedur analitis yang diterapkan sebagai uji substantif memungkinkan auditor untuk mendapatkan bukti nyata tentang asersi. Prosedur ini melibatkan perbandingan laporan keuangan dengan harapan auditor untuk menilai kewajaran saldo suatu akun atau transaksi. Ketika dalam penerapan prosedur analitis didapatkan kenaikan atau penurunan tidak biasa, auditor harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Prosedur analitis juga berguna untuk menduga kondisi keuangan klien dan mengurangi luasnya pengujian-pengujian. Jika hasil pembandingan tidak menunjukkan adanya fluktuasi yang abnormal dapat diartikan bahwa kemungkinan kesalahan dan ketidakberesan sangat kecil sehingga pengujian tidak perlu diperluas.

Prosedur analitis digunakan dalam setiap fase auditing dengan tujuan sebagai berikut :

    ·Pada fase perencanaan, untuk membantu auditor dalam merencanakan sifat, waktu, lingkup dan prosedur audit.

    ·Pada fase pengujian, untuk memperoleh bukti mengenai masing-masing asersi yang berhubungan dengan saldo akun atau jenis-jenis transaksi.

Prosedur analitis akan dapat membantu auditor dalam perencanaan dengan:

    1.Meningkatkan pemahaman usaha klien,

    2.Indentifikasi hubungan yang tidak umum (luar biasa) dan fluktuasi yang tidak diharapkan yang dapat memberikan indikasi adanya kesalahan saji yang material.

Penggunaan prosedur audit dalam fase perencanaan yang efektif meliputi penyelesaian langkah-langkah sebagai berikut :

    ·Identifikasi perhitungan/perbandingan yang harus dibuat.

    ·Menentukan hasil yang akan diharapkan dengan menentukan pembanding.

    ·Melakukan perhitungan/perbandingan.

    ·Analisis data dan mengidentifikasi perbedaan yang penting.

    ·Investigasi perbedaan yang tidak diharapkan (perbedaan yang luar biasa).

    ·Menentukan pengaruhnya terhadap rencana audit.

Identifikasi perhitungan/perbandingan yang harus dibuat ; adalah menentukan ratio-ratio atau perbandingan yang memenuhi harapan auditor atau sesuai dengan tujuannya. Misalnya auditor ingin mengetahui kemungkinan adanya penyimpangan dalam pemberian komisi penjualan, maka dapat dibuat ratio antar biaya komisi dengan total penjualan yang hasilnya dibandingkan dengan tarif komisi penjualan yang sudah ditetapkan. Kecermatan dan luasnya prosedur analitis yang digunakan dalam perencanaan akan berbeda-beda tergantung atas ukuran dan kerumitan usaha klien, tersedianya data, dan pertimbangan auditor.

Jenis perhitungan dan perbandingan yang pada umumnya digunakan antara lain adalah :

    ·Perbandingan data absolut; adalah pembandingan antara satu jumlah tertentu tahun berjalan, misalnya saldo akun, dengan data anggaran atau prakiraan.

    ·Persentase per Komponen atau Analisa Vertikal; yaitu dengan menghitung persentasi masing-masing akun terhadap totalnya, misalnya kas terhadap total aktiva, utang usaha terhadap total pasiva. Hasil perhitungan tersebut apabila diperbandingkan dengan data industri dapat memberikan indikasi adanya penyimpangan.

    ·Analisa Rasio; yaitu perbandingan antara suatu informasi keuangan dengan informasi keuangan yang lain. Hasil perhitungan ini dapat dianalisa secara individu maupun kelompok, misalnya rasio likuiditas, efisiensi, profitabilitas, solvabilitas. Dengan memperbandingkan hasil perhitungan tersebut dengan data rata-rata tahun sebelumnya akan dapat diketahui fluktuasi atau perubahan yang abnormal yang memerlukan investigasi lebih lanjut.

    ·Analisa kecenderungan atau Trend Analysis; yaitu perbandingan suatu data tertentu untuk beberapa periode akuntansi, baik dalam bentuk absolut, persentase, atau rasio.

Menentukan Pengaruhnya Terhadap Rencana Audit. Adanya perbedaan yang penting yang tidak dapat dijelaskan merupakan indikasi meningkatnya risiko salah saji dalam satu atau beberapa akun yang masuk dalam perhitungan atau perbandingan. Dalam beberapa hal, auditor biasanya merencanakan untuk melakukan pengujian lebih rinci terhadap akun-akun tersebut. Dengan perhatian auditor langsung pada daerah yang risikonya lebih besar, berarti prosedur analitis dapat pelaksanaan audit yang lebih efektif dan efisien.

   For Further Information, Please Contact Us!