Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

Harapan Pada Auditor Internal Di Tengah Minimnya Kesadaran Perusahaan

20 July 2018
Category: INTERNAL AUDIT
Penulis:         Yusuf Denhas, S.E.
Harapan Pada Auditor Internal Di Tengah Minimnya Kesadaran Perusahaan

Pentingnya peran audit internal saat ini masih belum disadari oleh para pelaku bisnis. Contoh nyatanya ada di Indonesia sendiri, dimana auditor internal banyak ditemui hanya pada perusahaan – perusahaan yang sudah besar seperti BUMN (Telkom, Pertamina, dll) serta beberapa perusahaan besar lainnya. Padahal esensi dari adanya audit internal pada sebuah perusahaan adalah menjadi mitra bisnis bagi perusahaan agar dapat berkembang menjadi lebih baik atau bisa juga untuk mendapatkan efiensi dan efektivitas yang lebih maksimal. Hal ini sangat bertolak belakang dengan kondisi yang ada di zaman dahulu dimana auditor internal hanya menjadi sebagai watchdog atau yang bisa disebut sebagai orang yang mencari kesalahan pada perusahaan.

Nyatanya seorang auditor internal harus bisa menjadi orang yang lebih kooperatif, bukan menjadi seorang watchdog yang malah membuat orang semakin risih jika dilaksanakan audit di lokasi kerjanya. Atas dasar inilah Internal Audit mulai dikembangkan menjadi sesuatu yang lebih luas dengan harapan bahwa akan memperbaik praktik dari internal audit dalam sebuah perusahaan. Pada eksekutif-pun juga memiliki harapan besar dengan adanya peran audit internal di perusahaannya, hal ini nampak dari besarnya investasi yang dilakukan oleh para eksekutif perusahaan.

Kemampuan seorang Auditor internal akan menggambarkan seberapa besar perusahaan dapat bergantung pada mereka. Auditor internal diharapkan memiliki kemampuan komunikasi, berbikir analitis dan memiliki ketajaman prediksi yang baik. Aspek – aspek tersebut menjadi ujung tombak dari seorang auditor untuk bisa memberikan saran – saran atau nilai tambah bagi perusahaan (added value) yang mudah diterapkan (workable) serta dapat memperbaiki internal control perusahaan. Nilai – nilai tersebut nantinya akan merubah prespektif perusahaan yang awalnya hanya menganggap auditor internal sebagai watchdog berubah menjadi business partner. Adanya perubahan ini nampak dari bagaimana perusahaan BUMN contohnya mulai banyak mempercayakan business developtmentnya di intervensi oleh pada auditor internal.

Saat ini pada perusahaan – perusahaan yang masih masih kedalam kategori perusahaan menengah atau kecil masih belum menyadari pentingnya peran audit internal. Terutama pada perusahaan keluarga dimana yang ditonjolkan disana adalah kekeluargaannya sehingga mengesampingkan aspek profesionalisme dan skill dari masing – masing personil perusahaan. Hal inilah yang menjadi tantangan bagi seorang auditor internal apabila ingin berkembang dalam perusahaan. Beberapa kendala yang dihadapi perusahaan – perusahaan antara lain :

    ·Biaya investasi yang tinggi

    ·Efek adanya auditor internal tidak dapat langsung dirasakan

    ·Perspektif masyarakat tentang auditor internal sebagai watchdog masing sangat kental.

    ·Perusahaan keluarga

    ·Kualitas SDM yang tidak sepadan untuk melaksanakan saran – saran dari auditor internal.

Salah satu permasalahan yang tidak kalah penting pada saat perusahaan ingin men-developt tim Auditor Internal adalah tingginya Turnover pegawai pada saat awal dirintis. Salah satu hal yang bisa dilakukan untuk men-developt tim Auditor Internal agar bisa menjadi long term investment adalah:

    ·The Right Man on The Right Place

    Setiap individu itu unik, mereka memiliki kapasitas dan kompetensi yang berbeda oleh karena itu dalam membentuk tim Internal Audit yang baik dibutuhkan pemilihan karyawan yang terpat sejak awal agar seluruh rencana kerja dapat berjalan lancer.

    ·Manajemen bakat

    Setelah terdapat karyawan yang diterima maka perusahaan harus men-develop mereka karena setiap orang berkas untuk di tumbuh kembangkan dan memiliki jalur karir yang baik. Hal ini tidak lain untuk menciptakan perasaan bahwa mereka adalah bagian dari perusahaan dan untuk menciptakan rasa tanggungjawab serta memiliki perusahaan. Pelatihan ini nantinya bisa disesuaikan dengan kapasitas dan jabatan dari masing – masing personil.

    ·Program Rotasi

    Program rotasi ini dapat membantu perusahaan dalam memberikan gamabaran lebih luas pada masing – masing personil, divisi auditor atau non-auditor internalpun dapat dilakukan rotasi. Karena dengan adanya rotasi maka personil tersebut akan dapat memiliki gambaran yang lebih luas tentang perusahaan tersebut, atau pengetahuan tambahan tentang divisi – divisi lain.

    ·Menciptakan Lingkungan Kerja Produktif

    Semangat kerja personil penting dijaga agar tetap berada dalam top performance. Salah satu cara dalam menjaga semangat kerja ini adalah dengan cara membuat mereka merasa memiliki perusahaan ini, libatkan dalam setiap kegiatan perusahaan. Keterlibatan seperti itu akan membuat seseorang merasa berjasa dalam tumbuh kembangnya sebuah perusahaan. Selain itu lingkungan kerja yang produktif dapat terbentuk juga dengan adanya feedback terhadap apa yang mereka lakukan. Ada nya feedback ini akan dapat memberikan masukan dan gambaran atas apa yang mereka lakukan serta saran – saran untuk berubah menjadi lebih baik kedepannya.

   For Further Information, Please Contact Us!