Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

Isu Perusahaan Keluarga : Seven Plus Seven

06 June 2018
Category: ACCOUNTING
Penulis:         Dedik Irawan, S.E.
Isu Perusahaan Keluarga : Seven Plus Seven

Persaingan bisnis yang semakin pesat ini menunjukkan bahwa perusahaan harus bertahan terhadap berbagai isu yang ada. Tidak terkecuali perusahaan keluarga sekalian, mulai dari skala kecil hingga perusahaan keluarga yang sudah skala nasional. Jika kita melihat dan mencoba membandingkan dengan perusahaan konvensional, perusahaan keluarga merupakan organisasi yang unik. Jika perusahaan konvensional lebih cenderung tertimpa isu atas kondisi eksternal bisnis dan internal organisasi. Lain hal dengan perusahaan keluarga, selain menghadapi isu kondisi eksternal bisnis, perusahaan jenis ini juga menghadapi isu internal dari pemilik yang masih sedarah.

Untuk kesempatan kali ini kita akan melihat isu internal yang sering dihadapi oleh perusahaan keluarga, baik isu internal organisasi maupun isu internal dari pemilik. Isu organisasi meliputi permasalahan leadership, strategic planning, customer and market focus, measurement, analysis management, knowledge management, business result. Ketujuh permasalahan inilah yang kita sebut seven pertama. Atas ketujuh permasalahan organisasi tersebut akan kita uraikan satu persatu:

    1.Leadership

    Merupakan sesuatu yang muncul dari dalam dan merupakan buah keputusan seseorang untuk mau menjadi seorang pemimpin baik bagi dirinya, bagi keluarga, bagi lingkungan pekerjaan, lingkungan social, bahkan bagi negerinya.

    Dalam hal ini, setiap anggota keluarga harus sadar betul akan perannya sebagai wirausaha yang mempunyai jiwa kepemimpinan. Sehingga apa yang akan menjadi keputusannya tersebut benar-benar akan berdampak baik bagi organisasinya.

    2.Strategic Planning

    Merupakan proses untuk menentukan arah, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang ada.

    Dalam hal ini, perusahaan keluarga harus membangun perencanaan strategis masa depan. Sehingga semua konsep dari masing-masing anggota keluarga harus disatukan.

    3.Customer and Market Focus

    Hal ini berarti perusahaan harus dapat mengelola pelanggannya dan memahami apa yang menjadi kebutuhan pasar saat ini.

    4.Measurement

    Dalam hal ini, perusahaan keluarga harus mempunyai alat ukur yang jelas. Supaya perusahaan dapat melakukan pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya dengan baik karena berbagai aspeknya sudah terukur dengan jelas.

    5.Analysis Management

    Perusahaan keluarga juga dituntut untuk mampu menganalisis berbagai peluang dan menghadapi berbagai tantangan yang ada baik dari dalam maupun dari luar organisasi termasuk dari lingkungan social politik yang berkembang.

    6.Knowledge Management

    Dalam perusahaan keluarga dibutuhkan pengelolaan pengetahuan agar organisasinya mampu menjaga ilmu pengetahuannya tetap bertahan, sehingga dapat dilakukan transfer knowledge secara turun menurun. Harapannya pengetahuan ini dapat dipelajari dan dimanfaatkan oleh perusahaan dan anggota keluarganya.

    7.Business Result

    Perusahaan keluarga harus mampu mengelola hasil usahanya, agar dikemudian hari perusahaan terus dapat dikembangkan dan menjadi jauh lebih besar daripada yang ada saat ini.

Selain berhadapan dengan isu terkait organisasi tersebut, perusahaan keluarga juga menghadapi seven kedua. Inilah yang membedakan perusahaan konvensional dan perusahaan keluarga. Seven kedua tersebut meliputi:

    1.Value Conflict

    Perbedaan penilaian terhadap sesuatu pasti terjadi dalam perusahaan keluarga. Hal ini menyangkut kemana perusahaan keluarga ini akan dibawa.

    2.Succession

    Suksesi atau alih generasi ini adalah pekerjaan rumah yang berat bagi perusahaan keluarga. Pengelolaan suksesi harus memberikan dampak yang lebih baik bagi kelangsungan organisasi.

    3.Management Structure

    Walaupun merupakan perusahaan keluarga, dalam membentuk struktur organisasi perusahaan sebaiknya jangan semerta-merta menentukkan posisi yang selalu tinggi bagi setiap anggota keluarganya. Dalam posisi tertentu harus mengedepankan kompetensi minimal yang ada.

    4.Alignment

    Ini merupakan langkah yang berkaitan dengan value conflict. Oleh karena itu penting dilakukan penyelarasan agar perbedaan penilaian ini dapat membawa perusahaan keluarga memiliki visi yang lebih baik.

    5.Compensation

    Penting diperhatikan, apakah dalam memberikan imbalan kepada anggota keluarga akan disamakan dengan professional ataukah dengan cara lain. Hal ini sangat mempengaruhi cash flow perusahaan sehingga penting untuk difikirkan dampak jangka panjangnya.

    6.Competency

    Kompetensi penting dimanapun seseorang berada, jika dalam perusahaan keluarga ada anggotanya yang masih memiliki kompetensi dibawah standar maka penting untuk mengembangkan kompetensi itu agar anggota keluarga mampu menduduki posisi penting dalam organisasi sesuai dengan kemampuan terbaiknya.

    7.Revenue Distribution

    Dalam perusahaan keluarga banyak sekali konflik bermunculan akibat dari pembagian penghasilan. Oleh karena itu penting bagi anggota keluarga menyadari sumbangsinya bagi perusahaan dan menjaga agar semua anggotanya tetap kompak untuk mencapai target-target yang sudah ditentukan.

Isu-isu tersebut seringkali menjadi permasalahan yang cukup rumit bagi perusahaan keluarga. Untuk itu penting mengetahui penyebab isu dan dampak yang akan terjadi jika hal tersebut terus berlanjut. Agar perusahaan keluarga tetap mampun bersaing dengan perusahaan konvensional lainnya. Hal tersebut juga akan lebih mudah jika para pemilik perusahaan keluarga mau membuka diri berkonsultasi dengan praktisi atau profesionalis bidang strategic. Sehingga arah perusahaan ke depan lebih terorganisir menjadi lebih baik.

   For Further Information, Please Contact Us!