ROFESIONAL BRANDING: “MEWUJUDKAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK YANG LEBIH BESAR”
13 April 2018
Category: AUDIT
Penulis:
Dendy Octavian Pratama, S.E.
Ketika mendengar kata branding, banyak orang yang belum familiar dengan kata ini. Akan tetapi untuk para akuntan tentu sudah sering kita jumpai. Saat ini perkembangan akuntan maupun kantor akuntan sangatlah cepat, namun tidak banyak kantor akuntan yang memahami dan melakukan branding. Pasar yang sangat besar membuat industri jasa akuntansi Indonesia berkembang sangat besar. Kantor Akuntan Publik (KAP) terus bermunculan seiring berjalannya waktu. Ada yang memulai dari nol, tumbuh besar, memiliki banyak partner, sebelum akhirnya menggandeng kantor akuntan internasional.
Pertumbuhan yang sangat signifikan ini hanya dapat diperoleh jika kita menggandeng kantor akuntan internasional. Karena itu sudah seharusnya kantor akuntan local selalu berjuang keras membangun brand agar nantinya dikenal di kalangan internasional sebelum akhirnya dapat menjalin kerjasama dan menjadi brand yang besar.
Bagaimana membangun sebuah brand ?
Membangun sebuah brand bukanlah pekara yang mudah, membangun sebuah brand perusahaan haruslah memahami terlebih dahulu apa itu branding. Sayangnya saat ini ketika mendegar kata brand kebanyakan orang menganggapnya hanya sebagai sebuah logo. Sebenarnya brand sendiri mempunyai arti yang sangat luas, yakni bukan hanya sekedar logo yang dimiliki suatu perusahaan akan tetapi lebih banyak melibatkan berbagai aspek dari logo hingga budaya perusahaan.
Membangun sebuah brand yang baik bukanlah hal yang dapat dilakukan dalam semalam. Brand merupakan sebuah kepercayaan yang diberikan suatu perusahaan kepada konsumennya. Dan sebuah kepercayaan haruslah dipupuk agar bertahan dalam kurun waktu yang lama. Menurut Mustofa dalam bukunya yang berjudul ‘’Branding Kantor Akuntan” menyatakan bahwa branding adalah hal penting yang harus dimiliki oleh suatu perushaan tidak terkecuali di industri jasa akuntansi di Indonesia.
Memiliki brand yang kuat sangatlah penting untuk perusahaan agar mampu bertahan di tengah persaiangan yang sekarang ini. Persaiangan Kantor akuntan public (KAP) kecil maupun menegah saat ini sangatlah ketat. Meskipun hanya kantor akuntan kecil tetaplah penting untuk melakukan branding, mereka harus memiliki brand yang baik karena akan membuatnya menjadi lebih kuat. Sedangkan untuk perusahaan besar harus memiliki startegi branding yang kuat untuk bisa tumbuh menjadi kantor akuntan yang lebih besar lagi.
Drs. Mustofa Ak, CA., CPA mengungkapkan bahwa saat ini belum banyak kantor akuntan dan konsultan di Indonesia yang memberikan perhatian khusus dalam pengembangan brand. Dikutip dari website mentri keuangan pada sesi pertama PPL Akuntan public,’Bapak Langgeng Subur selaku Kepala PPPK memaparkan bahwa menjadi kantor akuntan public yang sukses bukan hanya pintar mengaudit laporan keuangan saja, tapi urusan pemasaran branding harus jago. Membangun sebuah branding tidak selalu melibatkan dana yang besar. Yang lebih penting adalah branding haruslah direncanakan dengan baik dan melibatkan seleuruh pihak dari kantor. Semua baik staff maupun karyawan kantor harus memahami nilai brand dan senatiasa berusaha agar pesan dan nilai-nilai dari brand tersebut bisa tersampaikan dengan baik kepada konsumen dan klien.
Meraih kepercayaan klien merupakan hal yang sangat penting. Kepercayaan tidakakan terbangun tanpa adanya pengenalan dari klien. Hal itu akan terwujud melalui proses branding. Menurut Bapak Mustofa dalam bukunya berpendapat,’banyak akuntan lama di Indonesia yang sangat bangga pada KAP-nya. Mereka menganggap dirinya sudah memiliki nama besar. Dengan kata lain, mereka menilai brand-nya sudah sangatlah hebat sehingga enggan mengevaluasi diri dan tidak mengikuti perkembangan yang ada. KAP yang dibangun dengan aroganis akhirnya akan mati dan tidak akan menjadi besar. Dalam bukunya yang berjudul What Gread Brands Do : The seven Brand-Building Principle That Separate The Best from The Rest’Danise Lee Yohn menuliskan tujuh prinsip yang dilakukan oleh brand-brand besar diantaranya ;
1.Great Brand Starts Inside
Brand yang besar dimulai dari dalam. Ketika membangun sebuah brand, proses utama yang paling penting adalah menanamkan budaya kantor. Semua karyawan, manajeman ataupun direksi perusahaan harus memahami secara betul budaya perusahaan. Setiap langkah ataupun keputusan yang keluar dari perusahaan harusnya didasarkan pada budaya perusahaan. Menanamkan pemahaman akan budaya perusahaan kepada karyawan dan semua pihak yang terkait. Penanaman budaya pada kantor akuntan sangatlah penting megingat usaha yang dijalankan adalah sektor jasa. Di subuah perusahaan yang memberikan jasa sebagai produknya, semua individu/karyawan adalah duta perusahaan. Karena itu memberikan pemaham kepada karyawan adalah hal yang sangat penting dalam membangun brand.
2.Great Brand Avoid Selling Product
Sebuah brand yang besar harus mampu menanamkan hubungan yang kuat melalui produk-produknya. Hubungan yang baik ini sangat penting karena bisa membuat klien bersikap tidak rasional ketika akan membeli produk atau menggunakan jasa. Keterikatan dengan suatu brand membuat orang bersedia melakukan apapun agar bisa membeli produk ataupun menggunakan jasa dari brand tertentu. Adanya keterikatan ini akan membuat produk/jasa bertahan lama.
3.Great Brand Ignore Trends
Trend merupakan hal yang manarik dalam jangka pendek, tetapi bisa berubah dengan cepat. Mengikuti tren secara asal-asalan tidaklah baik untuk kelangsungan brand. Ketika akan mengikuti suatu tren haruslah dianalisis terlebih dahulu terkait keberlangsungan suatu tren tersebut. Apakah bermanfaat untuk jangka waktu yang lama atau tidak.
4.Great Brands Don’t Chase Customer
Ini berarti bahwa sebuah brand yang besar tidak harus selalu menguasai pasar ataupun pengikut/customer. Banyak brand-brand besar sukses mempertahankan integritas brand dan menerima kondisi bahwa mereka memang hanya untuk kalangan tertentu. Mereka tidak perlu menjadi serakah dengan menguasai pasar-pasar lain yang justru akan mengubah image dari brand mereka.
5.Great Brand Sweat the Small Stuff.
Brand-brand besar selalu memberikan perhatian untuk hal-hal yang kecil. Sesuatu yang detail merupakan hal yang penting untuk meningkatkan kepedulian terhadap suatu brand sekaligus meningkatkan hubungan dengan konsumen atau klien. Mereka rela melakukan riset atau penelitian yang mendalam untuk hal-hal kecil.
6.Great Brand Commit and Stay Committed.
Komitmen merupakan salah satu hal yang sangat sulit. Komitmen terhadap identitas brand dan budaya perusahaan dalam jangka panjang memang sangat sulit, terutama ditengah perubahan yang sangat cepat sekarang ini. Namun komitmen kepada brand merupakan hal yang bisa merekatkan hubungan dengan konsumen atau klien. Sekali saja komitmen itu dilukai, maka pudarlah nilai brand dimata konsumen atau klien.
7.Great Brand Never Have to ‘Give Back’
Brand-brand besar akan senantiasa menciptakan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan. Brand mereka terbangun karena nilai lebih yang diberikan kepada lingkungan sekitar.
Membangun sebuah brand bukanlah yang bisa dilakukan dalam waktu yang sangat singkat, namun memerlukan proses didalam membentuknya agar menjadi sebuah brand yang besar. Dalam menciptakan brand memerlukan startegi-strategi yang baik. Satu dua kesalahan pasti pernah dilakukan suatu perusahaan/kantor akuntan. Namun, yang terpenting adalah bagaimana belajar dari kesalahan tersebut untuk dikemudian hari dalam membangun sebuah brand yang lebih besar, lebih kuat di masa depan.