IKUT PERUBAHAN.... Haruskah?

Mau tidak mau, suka tidak suka PERUBAHAN itu adalah suatu hal yang pasti terjadi dan sudah menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan. Contoh sederhana yang dapat kita amati dalam kehidupan sehari-hari yakni akses tekhnologi yang berkembang dengan pesat sekali. Bergesernya trend mode dan selera pasar terhadap berbagai produk, persaingan sumber daya manusia yang semakin ketat dan perubahan dalam segala hal memaksa kita mau tidak mau mengikuti perkembangan dan perubahan yang terjadi.

Kalau beberapa tahun yang lalu seorang sales dituntut kemampuannya dalam memahami keunggulan suatu produk yang ia pasarkan. Namun dewasa ini, hal itu tidak dianggapcukup. Mengapa? Karena untuk mengetahui keunggulan/ spesifikasi suatu produk, customer bisa melakukan akses sendiri via internet. Sales tidak lagi dituntut hanya pada pemahaman produk namun juga mengikuti trend perkembangan pasar, memantau juga bagaimana perkembangan kompetitor, selain ketrampilan dalam mempersuasi customer untuk tertarik dengan produk yang ia tawarkan.

Tidak dapat dihindari, di tengah percepatan perkembangan teknologi dan persaingan yang semakin ketat dewasa ini terutamamenghadapi Asean Economic Community. Arus persaingan global telah menjadikan lingkungan bisnis juga berubah secara radikal serta persaingan antar perusahaan semakin ketat. Kondisi demikian mau tidak mau menuntut tiap perusahaan untuk berinovasi dan merancangkan suatu strategi demi going concern. Keluar dari zona nyaman dan menanggapi secara positif setiap perubahan serta kesiapan untuk berubah.

Ketika lingkungan berubah, mau tidak mau menuntut tiap orang yang ada di dalamnya untuk berubah. Hampir semua orang setuju bahwa perubahan akan berkait erat dengan proses pembelajaran dan pengembangan diri, dan itu adalah hal yang baik. Sayangnya hanya sedikit saja orang yang mendedikasikan dirinya pada proses ini. Mengapa? Karena perubahan sudah dianggap menjadi momok yang menakutkan dan harus dihindari. Ketidakmampuan menerima perubahan membuat ketakutan dan keresahan hati timbul dan semakin menyelimuti pikiran.

Oleh karena itu kita perlu percaya bahwa dalam dunia kerja manapun dan kapanpun perubahan di dalam organisasi pasti terjadi dan itu merupakan dinamika dunia kerja dan proses pembelajaran dan pengembangan menuju peningkatan yang lebih baik. Pengembangan diri mengikuti perubahan memang bukanlah hal yang mudah dilakukan, karena memerlukan keberanian untuk berubah dan keluar dari zona kenyamanan, tapi sayangnya kebanyakan orang enggan untuk melakukan dan menjalani perubahan.

Merasa tidak nyaman dan takut mengambil resiko yang akan terjadi, merupakan alasan mengapa seseorang sulit untuk berubah. Perasaan takut gagal, takut salah, takut ditegur atasan, takut kelemahan diketahui oleh orang lain, takut diremehkan atau ditertawakan, serta takut-takut lainnya adalah membuat kita semakin sukar untuk menghadapi perubahan.

Sudah saatnya ketakutan itu harus dilawan dengan kemampuan menanggapi hambatan dan berbagai masalah yang terjadi sebagai suatu proses dan tantangan. Ubah cara pandang kita untuk melihat perubahan bukan sebagai suatu hambatan, bahwa suatu perubahan akan mengoyak kenyamanan yang sudah terbangun. Sebaliknya perubahan adalah suatu tantangan yang menuntut kemampuan mengumpulkan kekuatan untuk mengasah diri, mengembangkan kemampuan dan kapasitas diri agar dapat tumbuh dan berkembang melampaui masalah/ tantangan yang dihadapi, yang pada akhirnya mampu menghantarkan kita pada kemajuan. Memang perubahan bukanlah suatu proses yang singkat, melainkan perjalanan yang panjang. Semakin besar Tantangan dan Perubahan yang terjadi maka Semakin Tinggi pula dituntut kemampuan untuk bersikap Fleksibel, Luwes dan Terbuka terhadap perubahan yang ada.Semakin besar usaha yang kita lakukan akan menghasilkan seberapa besar perubahan yang kita inginkan.