Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

FITTING JOB TO THE MAN?

09 August 2017
Category: HUMAN RESOURCE
Penulis:         Rizki Faradila, S. Psi
FITTING JOB TO THE MAN?

Didalam proses rekrutmen, setiap perusahaan akan berupaya untuk menemukan kandidat yang tepat sesuai dengan kebutuhan perusahaan, dan menempatkannya pada pekerjaan yang tepat (fitting the man to the job). Namun nampaknya hal itu saja masih belum cukup. Setelah calon karyawan diterima dan bergabung dengan perusahaan. Ada perspektif lain bahwa perusahaan harus mencoba menerapkan fit the job to the man or worker.Tidak semua karyawan yang bergabung dengan perusahaan akan dapat langsung sesuai dengan tuntutan pekerjaan.

Perspektif yang pertama yakniFitting job to the man (FJM)berfokus pada desain tugas, peralatan dan kondisi kerja yang sesuai dengan karakteristik fisik dan psikologis seseorang.Sebenarnya tanpa disadari konsep FJMsudah diterapkan pada banyak perusahaan, diantaranya adanya kegiatan family atau employee gathering (kebutuhan manusia akan sesuatu yang fresh), kegiatan olahraga pagi (kebutuhan manusia akan peregangan otot dan olahraga), perkumpulan kerohanian rutin kantor seperti pengajian, persekutuan doa, dll (kebutuhan manusia akan spiritual dan religius), perkumpulan paduan suara kantor (kebutuhan manusia akan seni) dan bahkan pembuatan aturan-aturan atau prosedur dalam bekerja bisa dikatakan sesuai dengan prinsip FJM karena hal ini membantu kontrol perilaku (behavior) manusia dalam bekerja.

Konsep FJM menekankan pada perubahan atau penyesuaian sistem kerja dengan pegawainya, bukan pegawai yang harus menyesuaikan atau mengubah perilakukanya sesuai dengan sistem. Artinya sistem-sistem tersebut harus disesuaikan dengan keterbatasan-keterbatasan dan kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki manusia, namun bukan berarti semua keterbatasan yang dimiliki manusia tidak dapat diubah atau dikurangi. Beberapa keterbatasan memang hampir tidak bisa diubah seperti kemampuan fisik dan dimensi tubuh manusia, akan tetapi beberapa keterbatasan masih bisa diubah atau dimodifikasi contohnya kemampuan atau skill yang terbatas.

Sebagai contoh, apabila di suatu perusahaan terdapat pegawai yang kemampuannya terbatas, bukan berarti selanjutnya pegawai tersebut akan diberikan tanggung jawab hanya untuk pekerjaan yang mudah/ ringan saja, Sedangkan pegawai dengan kemampuan yang tergolong baik diberikan tanggung jawab yang lebih besar/ sulit. Hal seperti ini justru tidak mengubah kondisi apapun, karena pegawai tersebut akan tetap memiliki kemampuan yang kurang atau tidak ada perkembangan dari waktu ke waktu.

Dengan demikian, terkait kasus ini maka yang harus dimodifikasi bukanlah pegawainya dengan mengurangi tanggung jawab pekerjaan, melainkan dengan memodifikasi sistem yang ada di perusahaan, yaitu dengan diadakannya program pelatihan. Dalam hal ini, program pelatihan tersebut merupakan bagian dari sistem kerja. Pada dasarnya, konsep fitting job to the man adalah menciptakan kondisi pekerjaan yang disesuaikan dengan kebutuhan pegawainya. Hal ini sebagai upaya untuk mempertahankan sumber daya yang ada melalui peningkatan kondisi kerja yang memadai. Dengan dilakukannya pelatihan dan pengembangan akan skill yang dimiliki oleh karyawan akan mendukung perusahaan lebih optimal dalam mencapai tujuannya. Apalagi tuntutan perkembangan perusahaan dan kompetisi begitu ketatnya sehingga tiap perusahaan perlu untuk mempersiapkan para pegawai/ karyawan agar lebih terampil dan cepat beradaptasi dengan berbagai tuntutan perubahan yang ada.

   For Further Information, Please Contact Us!