Key Performance Indicator Korporat Sebagai Rapor Prestasi Perusahaan

Pernahkah anda mendengar istilah Key Performance Indicator?

Istilah tersebut rasanya sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita sebagai para pelaku bisnis. Perkembangan ilmu pengetahuan menuntut perusahaan untuk terus menggali informasi-informasi terupdate tentang tren perkembangan operasional bisnis di masa globalisasi. Salah satu tren penerapan pengembangan operasional bisnis yang mulai marak dilakukan adalah penerapan Key Performance Indicator (KPI).

Key Performance Indicator (KPI) merupakan sebuah alat ukur terkait seberapa jauh pencapaian kinerja perusahaan terhadap sasaran strategis atau target yang telah ditetapkan. Penerapan KPI memiliki berbagai manfaat baik bagi perusahaan secara keseluruhan, maupun bagi sumber daya manusia di dalam perusahaan. Seperti halnya pada dashboard kendaraan bermotor yang menunjukkan kondisi kendaraan dalam rangka mencapai tujuan lokasi yang diinginkan, KPI memberikan informasi terkait keadaan perusahaan atau keberhasilan dalam mencapai target yang diharapkan oleh perusahaan.

Lalu bagaimana cara merumuskan Key Performance Indicator yang tepat?

Key Performance Indicator adalah salah satu wujud perbaikan sistem kinerja bagi perusahaan. Sebelum merumuskan KPI, perlu diperhatikan prinsip dasar dalam menentukan indikator kinerja tersebut, yakni sebuah indicator kinerja harus jelas (Specific), terukur (Measurable), dapat dicapai (Achievable) dengan pertimbangan-pertimbangan khusus seperti hystorical data, pengaruh eksternal, dll, indicator juga harus sesuai dengan fungsi dan tanggung jawab nya (Relevant), terdapat batas pengukuran periode waktunya (Time-Bound), serta disepakati oleh seluruh pihak (Agreeable) baik pemberi target kerja maupun pelaksana target kerja.

Selanjutnya, perumusan KPI diawali dari KPI Korporat, yakni didasarkan pada tujuan perusahaan secara global yang tertuang dalam Visi Misi, ataupun sasaran strategis perusahaan. Dari Visi Misi ataupun Sasaran Strategis Perusahaan itulah kemudian diturunkan (cascading) kedalam indikator-indikator yang menunjukkan keberhasilan dalam mencapai tujuan tersebut.

Misalkan, Visi dan Misi sebuah perusahaan adalah sebagai berikut:

Visi Misi		KPI
Visi	Menjadi perusahaan stationary terpercaya dan menjadi pilihan utama bagi Stakeholder	1.Tingkat Perputaran Persediaan 2.Tingkat Profitabilitas 3.Kepuasan Pelanggan 4.Distributor Retention
Misi	-Memberikan produk berkualitas bagi konsumen -Membentuk SDM yang kompeten -Mengoptimalkan profitabilitas dan produktivitas perusahaan	1.Kepuasan Pelanggan 2.Tingkat Profitabilitas 3.Realisasi perluasan cabang

Berdasarkan cascading dari Visi Misi perusahaan tersusun indikator keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan adalah sebagai berikut:

1.Tingkat Perputaran Persediaan

2.Tingkat Profitabilitas

3.Distributor Retention

4.Realisasi Perluasan Cabang

5.Kepuasan Pelanggan.

Selanjutnya, dari indikator-indikator tersebut kemudian dilakukan pengukuran atas hasil pencapaiannya dibandingkan dengan target masing-masing. Dengan demikian, perusahaan akan memperoleh informasi seberapa jauh pencapaian perusahaan dari target yang ingin dicapai, seperti hal nya rapor prestasi pada masa sekolah.

Rapor prestasi perusahaan ini dapat menunjukkan dimana letak kelebihan dan kelemahan perusahaan, indikator mana yang memperoleh nilai tinggi dari hasil pencapaiannya, serta indikator mana yang memperoleh nilai rendah. Hal ini dapat digunakan sebagai gambaran dalam menyusun action plan pengembangan kedepan. Indikator dengan nilai kurang baik, perlu lebih diperhatikan dan ditingkatkan kembali sehingga pada rapor berikutnya bisa mengalami peningkatan signifikan. Dengan demikian, perusahaan dapat memperoleh dampak perbaikan berkelanjutan dan menghasilkan kinerja lebih baik pada periode-periode berikutnya dalam rangka mencapai tujuan yang ingin dicapai perusahaan.