Memaksimalkan Peran Audit Intern
23 May 2017
Category: INTERNAL AUDIT
Penulis:
Galih Ivan Christyansah, SE.
Setiap Bulan Mei diperingati menjadi bulan kesadaran tentang pentingnya peran dan fungsi dari audit intern di dalam organisasi kepada publik. Meskipun dalam masyarakat masih banyak yang menganggap audit intern belum terlalu dibutuhkan oleh organisasi, namun perlahan-lahan persepsi pengguna jasa audit intern, khususnya kalangan petinggi perusahaan seperti manajemen dan komisaris perusahaan mulai menyadari pentingnya audit intern tersebut.
Sesuai dengan definisi dari internal audit bahwa internal audit berfungsi untuk memberikan nilai tambah bagi organisasi, membangun keandalan dari organisasi sehingga dapat memberikan outcome yang diharapkan oleh pengguna audit intern. Pada akhirnya, audit intern diharapkan dapat menjadi partner bagi organisasi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.
Sudah menjadi tugas dan tanggung jawab unit audit internal dalam mengelola berbagai persoalan dalam organisasi. Terlebih lagi, risiko dalam dunia bisnis semakin beragam dan semakin tidak dapat diduga. Perubahan teknologi dan pasar yang pesat, persaingan bisnis yang semakin tajam, regulasi dan undang-undang yang semakin kompleks, ancaman fraud dan korupsi, kondisi geopolitik, cybersecurity, dan cybercrime, sehingga dibutuhkan kepala audit internal (Chief Audit Executive) yang mampu mengidentifikasi, mengukur dan mengevaluasi risiko-risiko dalam audit internal dengan cepat dan andal.
Persepsi pengguna jasa audit intern beberapa tahun terakhir menganggap peran audit intern masih belum sepenuhnya mampu memberikan nilai tambah bagi organisasi. Salah satu kegagalan utama dari auditor intern untuk membantu menjaga organisasi dalam mencapai tujuannya adalah ketidakmampuan audit internal dalam mengidentifikasi risiko yang mendadak muncul dan bersifat fatal bagi organisasi.
Manajemen dan Komisaris Perusahaan berharap outcome dari audit internal berupa laporan yang yang dapat melihat kedepan dan mengantisipasi risiko dimasa depan serta mengidentifikasi peluang-peluang bisnis yang baru. Kegagalan dari unit audit internal adalah terlambat mengidentifikasi risiko dan terlambat mengantisipasinya, sehingga ketika telah dideteksi sudah terlambat dan terlanjur merugikan organisasi. Konsep yang dibutuhkan oleh pengguna jasa audit internal saat ini adalah benar-benar membutuhkan nilai tambah dari audit intern dalam membantu mengelola dan menjaga organisasi di lingkungan yang semakin dinamis ini. Oleh sebab itu, unit audit internal tidak boleh mengandalkan data masa lalu, atau hanya melakukan pengujian kepatuhan, serta pengendalian internal saja, tugas-tugas yang menjadi focus dari unit audit internal terdahulu dapat sebagian diserahkan kepada lini kedua yaitu manajemen risiko ataupun unit operasional/bisnis.
Seiring dengan berkembangnya peran dan fungsi dari audit internal, unit audit internal dituntut untuk cekatan, fleksibel, adaptif serta harus selalu mengikuti perkembangan terbaru didunia bisnis dengan mengembangkan pengetahuan dan kemampuan nya. Auditor internal yang kompeten dapat membantu manajemen dan komisaris dengan mengantisipasi dan merespons gangguan bisnis yang sewaktu-waktu dapat muncul.
Berdasarkan hasil Survey yang dilakukan oleh IIA pada tahun 2015, mengungkapkan bahwa manajemen tingkat atas serta unit internal audit dari seluruh perusahaan didunia yang masuk dalam sampel penelitian masih terdapat sebagian besar perusahaan yang belum secara periodik meninjau rencana auditnya secara berkala. Fleksibilitas dalam perencanaan audit dibutuhkan terutama dalam lingkungan bisnis yang dinamis untuk membantu organisasi dalam mengantisipasi risiko-risiko baru yang dapat mengganggu operasional audit.
Peran penting dari unit audit intern adalah masih dalam memberikan assurance atau keyakinan kepada pengguna jasa audit intern, khususnya manajemen dan komisaris dalam mengenali dan mendeteksi lebih dini semua risiko yang signifikan terhadap organisasi serta menyiapkan mitigasinya melalui tata kelola dan pengendalian yang memadai. Namun, peran penting dari unit audit internal ini belum memberikan manfaat yang maksimal karena produk akhir dari aktivitas audit intern masih berupa laporan yang berisikan kelemahan atau hanya menggambarkan kondisi yang sudah berlalu. Laporan yang lebih memprediksi masa depan dan menjelaskan masalah secara sistemik dan komprehensif dapat membantu memberikan solusi tuntas kepada pengguna jasa audit intern. Sayangnya, auditor intern sendiri masih lebih suka menjaga rutinitas dan kaku dalam menjalankan kebiasaan karena khawatir terhadap perubahan.
Kedepannya, diharapkan unit audit internal dapat berkolaborasi dengan lini kedua yaitu manajemen risiko dalam mengidentifikasi dan melakukan penilaian risiko serta merancang mitigasinya karena peran tersebut lebih disukai oleh pengguna jasa audit intern. Fungsi auditor internal sebagai pemberi saran yang dapat dipercaya dan diandalkan juga lebih dibutuhkan dalam mengarahkan organisasi mencapai tujuannya.