Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

Apakah Perusahaan Jasa Miliki Harga Pokok Penjualan?

13 April 2015
Category: MANAGEMENT SYSTEM
Penulis:         Inge Kumalasari, S.E.
Apakah Perusahaan Jasa Miliki Harga Pokok Penjualan?

Selama ini, sebagian besar orang menganggap bahwa hanya perusahaan dagang dan manufaktur yang memiliki persediaan sehingga ada komponen Harga Pokok Penjualan (HPP) dalam Laporan Laba Ruginya. Anggapan ini adalah anggapan yang keliru dan membingungkan. Karena hanya sebagian kecil dari perusahaan jasa yang murni perusahaan jasa (misalnya: perusahaan jasa konsultasi hukum, manajemen, pajak, audit, dll). Namun banyak perusahaan yang dianggap perusahaan jasa yang sebenarnya bukan murni perusahaan jasa, contoh:

    -Dokter

    Pada kenyataannya beberapa praktik dokter juga sekaligus menyediakan obat-obatan sehingga jasa tersebut mempunya persediaan (biasanya dokter yang berpraktek di rumah)

    -Jasa Reparasi

    Jasa reparasi juga beberapa juga menjual sparepart-sparepart sehingga mempunyai persediaan dan tidak murni jasa

    -Jasa Penerbangan

    Kenyataannya hampir di seluruh maskapai tidak murni menjual jasa, namun mereka juga berdagangn souvenir sehingga tidak murni perusahan jasa.

    -Jasa hotel

    Demikian dengan hotel tidak murni menjual jasa, karena mereka juga hampir seluruhnya menyediakan makanan dan minuman.

Sehingga ada anggapan yang membingungkan, apakah dengan tidak ada persediaan berarti tidak ada Harga Pokok Penjualan (HPP)?

Pernyataan tersebut tidak salah namun membutuhkan penjelasan lebih rinci. Lebih tepat, yang disebut Harga Pokok Penjualan adalah segala pengeluaran (bukan hanya berupa pengeluaran persediaan saja) yang mempengaruhi barang/jasa yang dihasilkan pada suatu periode.

Mempengaruhi dalam hal ini bisa jadi:

    -Membuat Kuantitas atas barang/jasa naik/turun sehingga nantinya mempengaruhi pendapatan yang dihasilkan

    -Membuat Kualitas atas barang/jasa naik/turun sehingga nantinya mempengaruhi pendapatan yang dihasilkan

Apa saja yang mempengaruhi output barang/jasa yang dihasilkan?

    -Direct Material

    Besarnya penggunaan persediaan (bahan baku, penolong, barang jadi) yang sudah tentu mempengaruhi output yang dihasilkan.

    -Direct labor

    Besarnya pengeluaran tenaga kerja langsung yang mempengaruhi output barang/jasa yang dihasilkan

    -Overhead

    Besarnya pengeluaran-pengeluaran yang berpengaruh terhadap output barang/jasa yang dihasilkan selain Direct Material dan Direct Labor.

HPP = Direct Material + Direct Labor + Overhead

Itu kondisi idealnya. Pada prakteknya, banyak perusahaan yang tidak memiliki persediaan, namun tetapi tetap mengeluarkan biaya untuk tenaga kerja langsung atau overhead.

Jika biaya tenaga kerja langsung dan overhead tidak diakui sebagai Harga Pokok Penjualan, apakah Biaya tersebut dapat dikelompokkan menjadi Biaya umum dan administrasi bersama dengan Biaya admin, peralatan kantor dan biaya gaji pegawai tetap?

Hal tersebut tidak dapat dilakukan. Karena upah tenaga kerja dan overhead bukan merupakan biaya umum dan administrasi yang biasanya merupakan biaya yang tetap. Karena biaya upah tenaga kerja dan overhead terkait langsung dengan kenaikan dan penurunan jasa yang diberikan kepada konsumen.

Oleh karena itu ada yang dinamakan dengan Biaya Penjualan atau Cost of Revenue.

Jika kembali ke PSAK 1, khususnya paragraf 101, disana disebutkan:

Sekurangkurangnya, entitas mengungkapkan ‘biaya-penjualan’ secara terpisah dari beban-beban lainnya.”

Disana disebutkan “Biaya-penjualan” (bukan “beban pokok penjualan”). Artinya, sebuah laporan laba-rugi, MINIMAL, menyajikan “biaya penjualan”—terlepas dari apapun jenis usahanya.

Sehingga bagi perusahan jasa, Biaya Penjualan inilah yang disebut sebagai HPP/Cost of Goods Sold-nya.

Lalu, apa saja yang dapat dimasukkan sebagai komponen Cost of Revenue?

Komponen yang dapat dimasukkan sebagai komponen Cost of Revenue adalah semua pengeluaran yang terkait langsung dengan pembentukan dan penyerahan jasa. Ada tidaknya pengeluaran ini terkait langsung dengan besar-kecilnya jasa yang diserahkan kepada konsumen, antara lain:

    -Komisi penjualan jasa

    -Biaya untuk penyerahan jasa

    -Sewa/pemakaian peralatan yang terkait dengan jasa yang diberikan

    -Upah/fee pekerja lepas, tenaga ahli dan professional yang dilibatkan dalam proses pembentukan dan penyerahan jasa.

Contoh Kasus:

    ·Perusahaan jasa reparasi

    Seluruh biaya pegawai untuk melakukan pengerjaan masuk dalam komponen Cost of Revenue.

    ·Perusahaan konsultan manajemen

    Bilamana ada kebutuhan untuk menyewa jasa tenaga ahli untuk menangani kasus tertentu, pengeluaran fee tenaga ahli tersebut masuk dalam komponen Cost of Revenue.

   For Further Information, Please Contact Us!