Transfer Knowledge Is Power
12 April 2017
Category: HUMAN RESOURCE
Penulis:
Kartika Anggraeni, S. Psi
Knowledge Management mulai menjadi trend dalam kurun waktu satu dasawarsa terakhir ini, dimana Knowledge Management memiliki keterkaitan dengan kecerdasan emosional yang dimiliki seseorang dihubungkan dengan kemauannya untuk mempelajari lebih dalam tentang sebuah masalah, sehingga ia dapat memperoleh pengetahuan baru yang membuatnya maju. Yang membedakan pengetahuan dimiliki oleh semua pihak, adalah bagaimana cara seseorang/organisasi mempelajari pengetahuan ini dan mengolahnya menjadi sesuatu yang berguna bagi mereka, dengan menciptakan suasana yang mendukung pembelajaran tersebut. Secara umum dapat disimpulkan bahwa, untuk menciptakan knowledge management yang baik, dibutuhkan tiga unsur utama, yaitu pengetahuan yang mendukung, individu yang mau belajar dan berbagi, dan suasana belajar yang kondusif.
Tidak dapat dipungkiri dengan adanya mobilitas yang tinggi dan kesibukan masing-masing dalam menjalankan operasional tugas, maka perpindahan pengetahuan tersebut tidak selalu berjalan baik dan tepat sasaran. Harus diakui bahwa kecenderungan dari sebagian besar karyawan enggan untuk melakukan Knowledge Sharing maupunTransfer Knowledge. Ditambah lagi sebagai karyawan seringkali masih pasif dan belum secara proaktif dalam melakukan pembelajaran. Mereka terjebak dalam rutinitas yang selalu sama. Dalam situasi demikian seakan makin kehilangan dasar-dasar penting perusahaannya sehingga tampak sering mereka bermanuver sendiri dalam mencapai kinerja.
Banyak Organisasi yang belum memiliki Strategi dan Rencana Pengelolaan Transfer Pengetahuan sehingga banyak bisnis akan menghadapi hilangnya Pengalaman dan Pengetahuan dalam regenerasi kepegawaian. Seharusnya sebagai perusahaan yang baik diwajibkan melakukan Transfer Knowledge baik secara langsung maupun tidak langsung karena cara ini termasuk dari langkah utama sebuah perusahaan mempertahankan Kinerja, Pencapaian, Posisi Pasar dan lainnya.
Secara sederhana, Transfer Knowledge merupakan proses pertukaran pengetahuan antara beberapa orang yang saling berkepentingan. Banyak cara untuk melakukan Transfer Knowledge antar individu (karyawan) baik secara formal maupun non formal diantaranya seperti :
·Sharing tim mingguan maupun bulanan,
·Perpustakaan perusahaan,
·Program pelatihan professional dan mentoring,
·Training Pelatihan Karyawan Baru (Orientasi),
·Training Promosi Jabatan,
·Training Rotasi Jabatan,
·Diskusi / Tukar pikiran dan masih banyak lagi.
Dengan dilakukannya transfer knowledge yang berjalan dengan efektif, maka tiap individu akan aktif dalam melakukan pembelajaran sehingga dapat menurunkan besarnya rentang gap kemampuan atau ketrampilan yang dimiliki tiap individu dalam perusahaan.