Bagaimana Perlakuan Akuntansi Untuk Aset Biologis?
09 March 2017
Category: MANAGEMENT SYSTEM
Penulis:
Evelyn Sharlica, S.Ak.
Aset Biologis dimiliki oleh perusahaan agrikultur, aktivitas agrikultur sendiri adalah manajemen transformasi biologis dan panen aset biologis oleh entitas untuk dijual atau untuk dikonversi menjadi produk agrikultur atau menjadi aset biologis tambahan. Transformasi biologis terdiri dari proses pertumbuhan, degenerasi, produksi dan prokreasi. Kelompok aset biologis adalah penggabungan dari hewan atau tanaman hidup yang serupa. Perkembangan perusahaan agrikultur di Indonesia meningkat, hal ini ditandainya peningkatan terhadap aktivitas ekspor. Kemudian apa arti dari aset biologis itu sendiri?Dalam IAS 41 menyebutkan bahwa aset biologis merupakan “Biological asset is a living animal or plant”. Aset biologis merupakan salah satu aset yang dimiliki oleh perusahaan agrikultur dan merupakan aset yang unik karena dapat mengalami proses pertumbuhan, degenerasi, produksi dan prokreasi bahkan setelah aset biologis tersebut sudah menghasilkan output. Aset biologis seringkali secara fisik melekat pada tanah sebagai contoh adalah pepohonan di dalam hutan.
Kemudian apakah aset biologis dapat diukur? Bagaimana? Aset biologi diukur pada saat pengakuan awal dan diukur dengan nilai wajar yang diukur berdasarkan nilai aset biologis pada pasar aktif, namun jika tidak terdapat pasar aktif penilai aset biologis dapat diukur berdasarkan harga pasar terkini, harga pasar untuk aset biologis yang sejenis ataupun dengan harga pasar yang menjadi nilai patokan dari aset biologis dalam sektor agrikultur Jika tidak dapat ditemukan harga pasar yang memastikan nilai aset dari aset biologis, maka nilai arus kas bersih yang diharapkan dari aset setelah didiskotokan dengan tarif pajak yang berlaku Dan jika tidak terdapat nilai aset yang tidak dapat diandalkan maka harga perolehan dapat dijadikan sebagai nilai dari aset biologis setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian lainnya.
Setelah aset biologi tersebut dapat diukur, lantas pertanyaan yang selanjutnya muncul adalah Bagaimana Pengakuannya dalam Laporan Keuangan? Aset biologis sendiri hanya dapat diakui hanya jika perusahaan mengendalikan aset biologis tersebut sebagai hasil dari tranksaksi masa lalu yang memungkinkan untuk memperoleh hasilnya di masa depan yang akan mengalir ke dalam perusahaan dan mempunyai nilai wajar atau biaya aset dapat diukur secara andal. , Dalam aktivitas agrikultur sendiri, pengendalian dapat dibuktikan dengan kepemilikannya terhadap aset biologis itu sendiri. Terdapat asumsi bahwa nilai wajar dari aset biologis dapat diukur secara andal, namun asumsi tersebut dapat dibantah hanya pada saat pengakuan awal aset biologis yang harga kuotasi pasarnya tidak tersedia dan yang alternatif pengukuran nilai wajarnya secara jelas tidak dapat diandalkan.
Dalam laporan keuangan aset biologis dapat diakui sebagai :
- aset lancar, jika masa manfaat kurang dari atau sampai dengan satu tahun
- aset tidak lancar, jika masa manfaat lebih dari satu tahun
Dalam Akuntansi maka aset biologis dapat dicatat atau dijurnal, bagaimana jurnalnya?
Berikut adalah ilustrasinya :
PT XYZ bergerak dalam bidang pertanian, dalam bulan maret ini PT XYZ membeli 100 bibit pohon jeruk dengan harga Rp. 3.000.000, dan juga membeli pupuk seharga Rp. 1.000.000 dengan membayar biaya gaji pegawai Rp. 1.000.000 serta menggunakan pupuk senilai Rp. 500.000 dan jika pohon jeruk tersebut sudah siap berbuah, maka asumsi nilai aset tersebut adalah Rp. 6.000.000.
Dari ilustrasi diatas bagaimana pencatatan atau jurnal atas tranksaksi tersebut?
Untuk mencatat pembelian bibit, maka :
Aset dalam pengembangan Rp. 3.000.000
KasRp. 3.000.000
Untuk mencatat pembelian pupuk, maka :
Persediaan-PupukRp. 1.000.000
KasRp. 1.000.000
Untuk mencatat gaji tenaga kerja, maka :
Aset dalam pengembangan Rp. 1.000.000
KasRp. 1.000.000
Untuk mencatat penggunaan pupuk, maka :
Aset dalam pengembanganRp. 1.000.000
Persediaan-PupukRp. 1.000.000
Untuk mencatat penggunaan pupuk, maka :
Aset berproduksiRp. 6.000.000
Aset dalam pengembanganRp. 6.000.000
Demikian adalah pengenalan hingga pencatatan akuntansi untuk aset biologis, jadi dapat disimpulkan bahwa aset biologis merupakan aset yang dimiliki oleh perusahaan agrikultur yang mempunyai keunikan karena dapat bertransformasi, dan dapat diukur disajikan dan dapat dicatat sebagai tranksaksi dalam akuntansi.