Skill Development : How To Build Soft Skill For Prospective Employees
22 February 2017
Category: HUMAN RESOURCE
Penulis:
Kita Sumanto, S.E.
Dunia kerja saat ini menuntut seseorang memiliki kemampuan lebih yang bisa ditawarkan kepada perusahaan. Dengan adanya fenomena pasar kerja di Indonesia, dimana saat ini banyak tenaga kerja asing yang lebih terbuka dan bebas masuk di negara kita sendiri. Hal ini yang seharusnya menjadi motivasi bagi tenaga kerja negara kita untuk bisa mengasah kemampuan sehingga mampu bersaing dengan tenaga kerja asing.
Tidak hanya sekedar bermodal pengetahuan dan kemampuan yang dibekali pada saat menuntut pendidikan formal, tetapi juga lebih kepada pendidikan informal yang kita dapatkan dalam keseharian. Pendidikan di Indonesia saat ini lebih berfokus pada pembekalan pengetahuan dan kemampuan teknis terkait suatu bidang ilmu atau yang biasa disebut dengan hard skill, yang nantinya akan diaplikasikan di dunia kerja. Tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah memberikan pembekalan keterampilan yang berkaitan pengelolaan dan pengembangan individu terhadap orang lain, atau yang biasa disebut dengan soft skill.
Penguasaan soft skill yang lebih mendominasi adalah kunci individu dalam mencapai kesuksesan. Soft skill sendiri merupakan keterampilan individu dalam berhubungan dengan orang maupun keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri. Beberapa contoh diantaranya adalah kemampuan berinteraksi dengan orang lain, kemampuan bekerja sama dalam tim, kemampuan mengendalikan emosi, kemampuan dalam melakukan manajemen waktu, dan lain sebagainya. Hal tersebutlah yang perlu diasah untuk menjadikan individu sebagai pribadi yang tangguh dan siap bersaing dengan tenaga kerja lainnya.
Bagaimana cara mengasah soft skill karyawan supaya dapat meningkatkan kinerja?
Pada umumnya, kelemahan bidang soft skill adalah karakter yang melekat pada diri seseorang. Butuh usaha keras untuk mengubahnya. Namun, soft skill bukanlah sesuatu yang stagnan. Kemampuan ini bisa diasah dan ditingkatkan seiring dengan pengalaman dan proses pembelajaran yang dilakukan. Ada banyak cara meningkatkan soft skills. Berikut adalah cara-cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan soft skill individu dalam suatu perusahaan :
1.Aktif Mengikuti Training Soft skill
Kendala terbesar individu saat ini adalah terkait dengan sikap dan tingkah laku. Hal ini yang terkadang menjadi beban dalam berkembangnya sebuah organisasi. Dengan mengikuti training soft skill, individu diharapkan dapat melakukan perbaikan. Yang nantinya akan menjadi bekal dalam melakukan kerjasama tim, pemberian motivasi maupun kesiapan memimpin.
2.Terjun dan Aktif dalam Organisasi
Salah satu strategi untuk sukses dalam menguasai soft skill adalah dengan terjun dan aktif dalam berorganisasi. Mulailah melatihnya sejak di dunia pendidikan misalnya dengan banyak organisasi yang dapat diikuti dalam menguasai soft skill antara lain Senat, BEM ( Badan Eksekutif Mahasiswa ), UKM ( Unit Kegiatan Mahasiswa ), dll. Apabila seseorang bisa aktif dalam satu atau lebih pada organisasi, tidak menutup kemungkinan bahwa soft skill yang ada dalam diri individu dapat lebih terasah. Dengan aktif dalam organisasi, seseorang akan terbiasa melakukan musyawarah atau presentasi didepan umum, terbiasa berdiskusi mengenai visi dan misi kedepan sebuah organisasi, belajar berinteraksi dengan karakter yang berbeda, serta belajar mengelola emosi dalam situasi dan kondisi tertentu.
3.Berani jadi pemimpin di sebuah organisasi
Dalam mengikuti sebuah organisasi sebaiknya jangan hanya menjadi follower, tetapi juga harus berani mengambil inisiatif untuk mengambil peran yang cukup penting, misalkan saja menjadi pemimpin dan mengkoordinasi pekerjaan. Hal ini akan membuat diri kita mampu berkoordinasi dengan baik, mengenal sistem birokrasi, dan memiliki solusi tepat dalam memecahkan masalah.
4.Mengikuti Outbound
Banyak jenis outbound yang mengandalkan kerjasama tim ataupun daya pikir personal. Outbound games menuntut pesertanya untuk kreatif karena membutuhkan daya juang tinggi dalam menyelesaikan tiap tantangan. Tidak ada sistem reward maupun punishment, dalam outbound mereka diharapkan mampu mengambil filosofi di balik permainan yang dilakukan.
Terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh ketika individu mampu menguasai soft skill. Misalnya, mampu menjadi individu mandiri, membangun karakter dan kepribadian yang berkualitas, dapat bersosialisasi dalam tim, menumbuhkan kepekaan wawasan pemikiran maupun membentuk jiwa yang kritis. Dan bekal tersebut yang akan kita gunakan untuk memenangkan persaingan dunia kerja yang lebih terbuka ini.
Pada akhirnya, semua kembali pada motivasi dan usaha yang dimiliki. Berbagai upaya di atas hanyalah fasilitas untuk mendapatkan hasil optimal. Seperti apa yang ditulis Katherine Hepburn: “If you have to support yourself, you had bloody well better find some way that is going to be interesting.”