Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

Pentingnya Followership Dalam Pencapaian Tujuan

01 December 2016
Category: HUMAN RESOURCE
Penulis:         Indah Yani, S. Psi
Pentingnya Followership Dalam Pencapaian Tujuan

Ditengah percepatan perkembangan teknologi dan persaingan bisnis di masa Asean Economic Community, mau tidak mau mempengaruhi iklim organisasi. Dalam situasi yang berkembang mempengaruhi arus persaingan global secara keseluruhan yang kemudian menjadikan lingkungan bisnis juga ikut berubah secara radikal.

Kondisi demikian mau tidak mau menuntut tiap perusahaan untuk berinovasi dan merancangkan suatu strategi untuk bisa menang ditengah persaingan. Mereka harus keluar dari zona kenyamanan dan menanggapi secara positif setiap perubahan serta kesigapan dan kesiapan untuk terus berubah.

Mau tidak mau membuat tiap perusahaan harus berlomba-lomba mengikuti tuntutan perkembangan yang ada agar perusahaan tetap survive. Disini para pemimpin diharapkan mampu menjalankan peranannya untuk menterjemahkan kebijakan yang ada diperusahaan. Oleh karenanya menuntut ketersediaan para pemimpin yang dapat berperan sebagai pilar dan penggerak perputaran roda organisasi.

Di era yang sudah berubah, sistem kepemimpinan paternalistic dirasa tidak cukup efektif lagi. Adalah hal yang tidak efektif jika hanya mengandalkan satu orang saja yang berada di pucuk pimpinan, dimana orang tersebut memikirkan segala sesuatu untuk timnya, sedangkan anggota tim hanya tinggal mengikuti dan menjalankan arahannya saja. Sebaliknya menuntut setiap individu yang ada didalamnya untuk sama-sama berperanan secara aktif dalam memberikan kontribusinya secara lebih terhadap oraganisasi.

Tidak ada pemimpin yang sanggup untuk mencapai target organisasi bila tidak didukung oleh tim yang kuat. Oleh karenanya menuntut juga peran dari masing-masing anggota tim untuk bisa memberikan unjuk kerja yang maksimal dan berkontribusi pada perkembangan organisasi.

Dalam berorganisasi para anggota dituntut untuk aktif berperan serta. Keterlibatan aktif dalam berpartisipasi, bukan hanya keterlibatan jasmaniah semata, melainkan juga dapat berpartisipasi dalam bentuk keterlibatan mental, pikiran, dan emosi atau perasaan yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan dalam usaha mencapai tujuan, serta turut bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan.

Kelley menyebutkan bahwa sebagai pengikut yang aktif maka seseorang terlebih dahulu harus bisa mengelola dirinya dengan baik, memiliki komitmen yang kuat terhadap organisasi dan anggota tim, memiliki kompetensi dan terus meningkatkan kompetensi diri untuk dapat menyelesaikan apa yang menjadi tugas-tugasnya.

Kelley juga membagi jenispengikut (follower) menjadi 5, yaitu;

  1. Domba, yaitu seseorang yang sangat pasif dalam organisasi. Mereka membutuhkan ekstra motivasi dari pemimpinnya, hal ini dikarenakan mereka belum memiliki komitmen yang kuat terhadap organisasi.
  2. Yes-man, yaitu seseorang yang hanya berfokus pada pemimpinnya dan tujuan dari organisasi itu sendiri. Individu ini tidak pernah mempertanyakan apa yang menjadi keputusan dari pemimpinnya
  3. Pragmatis, yaitu orang-orang yang tidak proaktif dan cenderung bergantung pada keberadaan kelompok.
  4. Pengasing, yaitu orang-orang yang berupaya untuk mempengaruhi tim agar berontak terhadap keputusan pemimpin. Orang-orang yang seperti ini merasa dirinya yang paling benar dan berhak mengkritisi pemimpin mereka ataupun anggota tim yang lainnya.
  5. Star follower, yaitumereka yang memiliki pikiran positif, bersikap aktif dan independen. Mereka bukan orang-orang yang serta merta dapat menerima keputusan pemimpin, namun terlebih dahulu akan melakukan evaluasi terhadap keputusan tersebut. Tipe ini cenderung bisa berhasil tanpa kehadiran seorang pemimpin. Mereka adalah kader pemimpin di masa yang akan dating.

Dari ke lima jenis follower ini, maka yang paling sesuai dengan kondisi saat ini adalah star follower. Sebagai pengikut tidak hanya menerima arahan/ keputusan dari pemimpinnya, namun harus bergerak aktif memberikan sumbangsih pemikirannya. Dituntut peran aktif dari para pengikut untuk mampu bertindak mandiri, memiliki pertimbangan dan beberapa alternative solusi sehingga tidak selalu bergantung pada atasan. Ini dianggap penting karena dewasa ini banyak hal-hal baru muncul sebagai potensi permasalahan dan membuat persoalan yang dihadapi akan lebih kompleks dibanding sebelumnya. Situasi juga semakin tidak bisa diprediksikan. Oleh karena itu tidak bisa hanya bergantung pada seorang pemimpin saja, namun juga dibutuhkan kehadiran pengikut yang aktif berperanan dan berkolaborasi demi tercapainya tujuan.

   For Further Information, Please Contact Us!