CARA CERMAT MENGATUR KEUANGAN USAHA BARU
16 November 2016
Category: MANAGEMENT SYSTEM
Penulis:
Juwita Gunawan, S.E.
Mengatur dan mengontrol keuangan usaha dengan baik adalah suatu impian bagi setiap pengusaha. Meskipun kelihatannya mudah, namun tidak banyak pengusaha yang dapat mengatur keuangan usahanya dengan baik.
Permasalahan yang sering dihadapi adalah tercampurnya antara keuangan pribadi dan keuangan usaha. Sehingga hasil atas usaha yang ditekuni tidak dapat diukur secara seksama. Terkadang pengusaha tidak terlalu mempermasalahkan hal ini dikarenakan merasa bahwa uang yang dimiliki secara keseluruhan adalah milikinya juga. Namun bilamana pengusaha ingin mengetahui imbal hasil dari usaha yang ditekuninya, maka hal tersebut akan menjadi salah satu kesulitan karena tercampurnya keuangan perusahaan dan keuangan pribadi.
Sebagai pemula usaha, pengusaha baru seringkali dipermasalahkan dengan kegiatan mengatur keuangan perusahaannya. Sumber dana yang tersedia diharapkan dapat menghasilkan laba dalam beberapa waktu kedepan. Dan untuk mengatur keuangan atas usaha baru yang baru dimulai, maka hendaknya pengusaha menerapkan beberapa tips berikut ini:
Harta pribadi vs harta perusahaan
Sebaiknya pengusaha memisahkan antara harta yang digunakan untuk keperluan usaha dengan harta yang digunakan untuk keperluan pribadi. Jangan beranggapan bahwa pada saat memulai usaha, kegiatannya masih relatif kecil sehingga tidak menjadi masalah jika keuangannya tercampur. Lebih baik dimulai sejak awal memisahkan keuangan perusahaan dan pribadi untuk mempermudah menelusuri modal dan hasil yang diperoleh. Karena jika pada saat usaha telah berjalan, dan pada saat ditengah-tengah baru akan dipisahkan, maka akan sulit untuk menelusuri kembali pergerakan keuangan yang terjadi.
Tetapkan Anggaran
Sebelum memulai usaha, pengusaha perlu menetapkan berapa besarnya anggaran yang digunakan untuk pengeluaran-pengeluaran biaya, seperti berapa anggaran yang ditetapkan untuk biaya yang sifatnya operasional dan berapa yang dianggarkan untuk biaya yang sifatnya tetap. Penganggaran dari segi biaya dapat menjadi acuan atau batas bagi pengusaha dalam menjalankan usahanya, bilamana realisasi pengeluaran biaya dalam satu periode telah melebihi anggaran, maka pengusaha perlu mengambil langkah antisipasi untuk mencegah pengeluaran yang lebih besar daripada hasil yang diperoleh.
Terapkan Sistem Keuangan yang Baik
Pengusaha perlu memiliki acuan dari segi sistem keuangan yang baik. Salah satunya didukung dengan pencatatan yang rapi untuk setiap transaksi keuangan yang terjadi. Lakukan pencatatan terutama untuk setiap pengeluaran yang terjadi. Sehingga dalam satu periode tertentu, misalnya setiap bulan, pengusaha dapat memperoleh gambaran mengenai kinerja usahannya. Kinerja usaha dapat dilihat pada laporan yang menampilkan pendapatan dan biaya perusahaan selama satu bulan. Melalui laporan ini, pengusaha dapat mengambil tindakan mengenai strategi usaha yang akan diterapkan kedepannya. Misalnya untuk meningkatan pendapatan atau mengurangi biaya.
Keseimbangan Harta dan Kewajiban
Selain mengetahui informasi mengenai kinerja perusahaan dengan mengetahui pendapatan dan biaya, pengusaha juga perlu mengetahui mengenai posisi keuangan yang ada. Dimana posisi keuanga yang diperlukan adalah berapa nilai aset dan kewajiban yang dimilikinya. Berapa nilai kas yang ada ditangan, aset tetap yang dimiliki, hingga liabilitas (kewajiban/hutang) dan modal yang dimilikinya. Dengan mengetahui informasi ini, maka pengusaha dapat mengambil keputusan untuk melakukan investasi atau melakukan pinjaman kepada pihak ketiga untuk memperluas usahanya. bilamana untuk mengembangkan usaha diperlukan tambahan dana, maka pengusaha dapat mempertimbangkan untuk melakukan pinjaman kepada pihak ketiga, namun satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah mengenai bunga pinjaman dan imbal hasil yang dapat diperoleh dari pinjaman tersebut bilamana hasilnya dapat memberikan manfaat yang lebih bagi perusahaan maka pinjaman kepada pihak ketiga dapat menjadi alternatif pengembangan usaha.
Perhatikan Arus Kas Anda
Arus kas memang menjadi informasi yang sering dianggap paling penting oleh pengusaha, namun informasi lain yang menjadi komponen laporan keuangan sebenarnya tidak dapat diabaikan. Perhatikan arus kas anda, apakah lancar atau tersendat. Bilamana arus kas anda lancar maka secara langsung dapat memperlancar kegiatan usaha anda. Anda dapat melakukan investasi serta pengembangan atau melakukan pelunasan atas kewajiban yang dimiliki perusahaan. Jika arus kas mulai menunjukkan trend yang kurang baik, maka pengusaha perlu memperhatikan untuk memperlancar arus kasnya sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dengan baik.
Diharapkan dengan memperhatikan beberapa langkah-langkah tersebut diatas, para pengusaha baru dapat mengatur keuangan usahanya dengan baik dan memperoleh informasi laporan keuangan yang tepat dan bermanfaat.