Adaptasi Standar Akuntansi Internasional Dan Hubungan Dengan Investor

Globalisasi telah menjadikan dunia seperti menjadi satu negara. Akses informasi dari satu negara ke negara yang lainnya dapat dilakukan dengan cepat. Hal ini memungkinkan komunikasi yang intens diantara penduduk dunia. Salah satu konsekuensinya adalah diperlukan suatu standarisasi atau aturan umum yang dapat dipakai/dipraktekkan di seluruh dunia.

Dalam dunia akuntansi, untuk melakukan standarisasi dalam pelaporan akuntansi, maka muncullah standar baru yang seringkali disebut Akuntansi Internasional. Akuntansi Internasional sendiri merupakan akuntansi untuk transaksi internasional mengenai perbandingan prinsip akuntansi antarnegara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya.

Penerapan akuntansi Internasional tersebut mengacu pada standar yang telah di tentukan, yaitu International Financial Reporting Standards (IFRS). Namun, setiap negara tidak serta-merta menggunakan adopsi ini secara langsung. Di Indonesia, standar yang digunakan sebelumnya, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Diperlukan waktu untuk menyesuaikannya sesuai dengan kondisi di Indonesia. Penyesuaian ini dilakukan secara bertahap sampai benar-benar dapat diadopsi secara penuh.

Lalu, mengapa diperlukan penerapan standar Akuntasi Internasional? Pertanyaan ini seringkali diungkapkan ketika perusahaan menginginkan untuk menarik investor asing. Beberapa manfaat dengan adanya suatu standar akuntansi yang bersifat global, yaitu akses ke pasar modal asing menjadi lebih mudah. Dengan adanya laporan keuangan yang bersifat global maka akan dipahami oleh orang di seluruh dunia. Hal tersebut dapat memunculkan ketertarikan beberapa orang atas bisnis kita yang dapat menjadi prospek calon investor. Dengan penggunaan standar akuntansi Internasional, laporan keuangan akan lebih transparan. Hal ini disebabkan seseorang dapat mengakses laporan keuangan dan mereka dapat memahami akun-akun apa saja yang ada pada laporan keuangan tersebut tanpa adanya kebingungan karena sudah mengadopsi bahasa keuangan yang sama. Transparansi tersebut juga memberikan manfaat pada kebenaran laporan keuangan dan menghindari kesalahan pada penyajian laporan keuangan baik disengaja maupun tidak disengaja. Dengan berjalannya waktu dan dibukanya pasar bebas, seperti Asean Economic Community (AEC), maka perusahaan dapat memanfaatkan event tersebut untuk menarik para investor asing.