LAPORAN KEUANGAN FISKAL
06 October 2016
Category: AUDIT
Penulis:
Anggan Ariya Dinoto, S.E.
Pendahuluan
Laporan keuangan fiskal adalah laporan keuangan yang disusun sesuai dengan peraturan perpajakan dan digunakan untuk keperluan perhitungan pajak. Undang undang pajak tidak mengatur secara khusus bentuk dari laporan keuangan, hanya memberikan pembatasan untuk hal hal tertentu, baik dalam pengakuan penghasilan maupun biaya. Laporan keuangan komersial yang di rekonsiliasi dengan koreksi fiskal akan menghasilkan laporan keuangan fiskal. Standar akuntansi keuangan khusus PSAK 46 tentang akuntansi pajak penghasilan.
Standar Akuntansi Keuangan
Dalam rangka dasar Standar Akuntansi Keungan (SAK) disebutkan bahwa tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Penghasilan
Penghasilan (income) adalah penambahan aset atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Penghasilan meliputi pendapatan (revenues) dan keuntungan (gains). Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dikenal dengan berbagai sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, deviden, royalti, dan sewa.
Pendapatan timbul dari transaksi dan peristiwa ekonomi sebagai berikut :
- Penjualan barang
- Penjualan jasa
- Penggunaan aset perusahaan oleh pihak – pihak lain yang menghasilkan bunga, royalti, deviden.
Biaya
Biaya (cost) adalah semua pengurang terhadap penghasilan. Sehubungan dengan periode akuntansi pemanfaatan pengeluaran dipisahkan antara pengeluaran atau belanja modal (capital Expenditure) yaitu pengeluaran yang memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi dan dicatat sebagai aset, dan pengeluaran penghasilan (revenue expenditure) yaitu pengeluaran yang hanya memberi manfaat untuk satu periode akuntansi yang bersangkutan yang dicatat sebagai beban.
Beban (expanse) adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban yang menyebabkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal.
Rekonsiliasi Laporan Keuangan Akuntansi Dengan Laporan Keuangan Fiskal
adanya perbedaan pengakuan penghasilan dan biaya antara akuntansi komersial dan fiskal menimbulkan perbedaan dalam menghitung besarnya penghasilan kena pajak. Perbedaan ini disebabkan adanya perbedaan kepentingan antara akuntansi komersial yang mendasarkan laba pada konsep dasar akuntansi yaitu penandingan antara pendapatan dengan biaya - biaya terkait (matching cost against revenue), sedangkan dari segi fikal tujuan utamanya adalah penerimaan negara, dalam penyusunan laporan keungan fiskal, wajib pajak harus mengacu pada peraturan perpajakan, sehingga hasil laporan keuangan komersial yang dibuat berdasarkan SAK harus di sesuaikan atau dibuat koreksi fiskalnya terlebih dahulu sebelum menghitung besarnya penghasilan kena pajak.
Perbedaan antara laporan keuangan komersial dengan laporan keuangan fiskal dapat dikelompokan menjadi dua yaitu perbedaan waktu dan perbedaan tetap / permanen.
Perbedaan waktu (timing differences) adalah perbedaan yang bersifat sementara karena adanya ketidaksamaan waktu pengakuan penghasilan dan beban antara peraturan perpajakan dengan SAK. Perbedaan waktu dapat dibagi menjadi perbedaan waktu positif dan negatif. Perbedaan waktu positif terjadi apabila pengakuan beban untuk akuntansi lebih lambat dari pengakuan beban untuk pajak atau pengakuan penghasilan untuk tujuan pajak lebih lambat dari pengakuan penghasilan untuk tujuan akuntansi. Perbedaan waktu negatif terjadi jika ketentuan perpajakan mengakui beban lebih lambat dari pengakuan beban akuntansi komersial atau akuntansi mengakui penghasilan lebih lamabat dari pengakuan penghasilan menurut ketentuan pajak.
perbedaan tetap atau permanen (permanent differences) adalah perbedaan yang terjadi kerena peraturan perpajakan menghitung laba fiskal berbeda dengan perhitungan laba menurut SAK tanpa ada koreksi di kemudian hari. Perbedaan permanen depat positif apabila ada laba akuntansi yang tidak di akui oleh ketentuan perpajakan dan pembebasa pajak, sedangkan perbedaan permanen negatif disebabkan adanya pengeluaransebagai laba akuntansi yang tidak diakui oleh ketentuan fiskal.