SEBERAPA “SEHAT” KAH ORGANISASI ANDA?
30 August 2016
Category: HUMAN RESOURCE
Penulis:
Ria Dwi Jayati, S. Psi
Sebagaimana kesehatan organ tubuh manusia, organisasi juga perlu “diperiksa” kesehatannya. Proses pemeriksaan kesehatan dalam konteks organisasi ini dikenal dengan istilah Organization Check Up. Konsep ini mulai dikembangkan pada tahun 1980-an oleh Tom Peters dan Robert Waterman; dua orang konsultan yang saat itu bekerja di perusahaan konsultan McKinsey Waterman. Kedua orang tersebut mengembangkan sebuah framework yang hingga saat ini dikenal sebagai 7’s McKinsey Framework, dimana premis dasarnya merupakan tujuh aspek internal perusahaan yang perlu diselaraskan jika ingin mencapai organisasi yang efektif sebagai berikut:
Sumber: www.mckinsey.com (2008)
Organization Check Up sendiri idealnya dilakukan secara berkala setiap 4-5 tahun. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa perusahaan tetap on the track sesuai dengan visi serta misi yang telah ditetapkan dan disepakati bersama. Di samping itu, terdapat beberapa kondisi yang menandakan bahwa organisasi perlu di-check up, yang disebut juga sebagai “kondisi disfungsi 7’s McKinsey Framework”. Berikut beberapa contoh kondisi disfungsi 7’s McKinsey Framework di perusahaan:
1.Strategy
Penyusunan strategi masih cenderung bersifat jangka pendek, kurang terarah, dan hanya berfokus pada internal perusahaan.
2.Structure
Terdapat kerancuan antara siapa yang mengerjakan apa, kemahnya komunikasi internal perusahaan, serta munculnya konflik akibat target yang ditetapkan.
3.Systems
Terdapat kesalahan maupun ketidaksesuaian data. Mulai dari data mentah yang diinput hingga hasil analisa data.
4.Style
Terdapat sub kultur yang berbeda antara satu departemen dengan departemen lainnya, serta adanya pendekatan yang berbeda terhadap hasil maupun terhadap pelanggan (customer).
5.Shared Values
Seringkali muncul konflik internal, terdapat kompetisi yang tidak produktif, serta kurangnya sharing antar karyawan.
6.Staffs
Terdapat perbedaan pendekatan dalam melakukan rekrutmen dan seleksi karyawan, tidak adanya rencana pengembangan karyawan, dan sistem remunerasi perusahaan dinilai tidak adil oleh karyawan.
7.Skills
Job description yang ada sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini, serta adanya pemegang jabatan yang tidak memiliki kompetensi yang sesuai.
Dengan melakukan organization check up, diharapkan perusahaan dapat mengetahui permasalahan utama yang menghambat kinerja keseluruhan perusahaan. Lebih jauh lagi, Organization Check Up diperlukan untuk mengidentifikasi permasalahan apa yang perlu menjadi concern bagi perusahaan, melakukan antisipasi, serta mengambil corrective action yang diperlukan untuk meningkatkan efektivitas perusahaan.