Penerapan Total Quality Management
30 August 2016
Category: MANAGEMENT SYSTEM
Penulis:
Evelyn Sharlica, S.Ak.
Dalam era modern seperti sekarang ini, perkembangan dunia perekonomian semakin pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang mulai berkembang didalam negaranya bahkan diluar negaranya. Berkembangnya perusahaan-perusahaan tidak dapat terlepas dari konsumen-konsumen yang juga semakin kritis dalam mencari kebutuhannya. Dari hal tersebut semakin banyak perusahaan pula yang berlomba atau bersaing untuk meningkatkan kualitas dari perusahaannya agar dapat menjadi yang terbaik bahkan nomor satu di dunia dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Untuk dapat mencapai tujuannya perusahaan dapat menerapkan Total Quality Management (TQM).
Apa itu Total Quality Management (TQM)?
Banyak definisi atau pengertian dari beberapa ahli mengenai TQM ini, yang dapat disimpulkan adalah TQM merupakan pendekatan yang digunakan oleh manajemen dengan melibatkan semua anggota organisasi untuk upaya meningkatkan kualitas perusahaan secara terus menerus atau dapat dikatakan bahwa TQM merupakan tindakan manajemen yang berorientasi terhadap kualitas secara menyeluruh dalam perusahaan.
Apa Tujuan Total Quality Management (TQM)?
Tujuan dari TQM sendiri adalah untuk dapat bersaing dan dapat unggul dalam mengoptimalkan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan secara berkesinambungan dan secara terus menerus yang dapat dikatakan bahwa tujuan utamanya adalah menghasilkan hasil dari perusahaan dengan mutu atau kualitas terbaik sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar atau konsumen.
Bagaimana Penerapan Total Quality Management (TQM)?
Berkembang atau tidaknya suatu perusahaan juga bergantung pada baik atau tidaknya respon perusahaan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Penerapan dari TQM sendiri tidak dalam terlepas dari Sumber Daya Manusianya (SDM), bila SDM dalam perusahaan mampu menjalankan dengan baik maka tujuan perusahaan pun akan tercapai dan begitu juga sebaliknya.
Unsur-unsur dari TQM yang besar kaitannya dengan SDM antara lain: Fokus pada pelanggan, Berorientasi pada Mutu, Pengambilan Keputusan, Adanya komitmen jangka panjang, Kerjasama Tim, Adanya pemberdayaan karyawan, Adanya pendidikan dan pelatihan, Adanya kebebasan yang terkendali dan Adanya kesatuan tujuan.
Untuk menerapkan TQM dibutuhkan adanya kerjasama antara manajemen puncak untuk memberikan informasi-informasi terkait perubahan-perubahan yang terjadi kepada karyawannya, kemudian adanya kesadaran karyawan bahwa perubahan pasti terjadi dan karyawan akan mendukung perubahan tersebut sehingga dari perubahan tersebut dapat menghasilkan manfaat yang berarti bagi perusahaan dan bagi mereka sendiri.
Hambatan apa yang dapat terjadi terhadap Penerapan Total Quality Management (TQM)?
1. Organisasi yang kaku.
Organisasi yang kaku dapat menghambat penerapan TQM karena biasanya organisasi yang kaku tidak dapat menerima perubahan-perubahan yang terjadi sehingga dalam menerapkan TQM terdapat kemungkinan untuk menolak perubahan akan lebih besar. Sementara untuk penerapan TQM diperlukan penerimaan perubahan dan menyadari bahwa perubahan dapat menghasilkan manfaat yang berarti bagi perusahaan dan SDM itu sendiri.
2. Lemahnya Komitmen dalam menjalankan TQM.
Komitmen dalam menjalankan sangat dibutuhkan dalam penerapannya. Biasanya tanggapan awal terhadap penerapan TQM sangat didukung namun hanya secara verbal saja, namun ketika diperlukannya dukungan aktif dalam penerapan TQM ini banyak pihak yang terkait malah tidak menjalankannya, sehingga tidak dapat menerapkan TQM ini dalam jangka yang panjang.
3. Kurangnya pengetahuan tentang konsep TQM yang mempersulit karyawan untuk menerima dan menerapkan TQM.
Kurangnya pengetahuan tentang TQM akan menghambat penerapan. Karyawan yang tidak mengerti konsep TQM juga menjadi tidak mengetahui apa tujuannya melakukan pekerjaan yang dijalankan sehingga mungkin saja karyawan dapat menganggap bahwa tidak bermanfaat juga untuk diterapkan.
Menurut Liana Rahardja dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Peranan Manajemen Mutu (TQM) dalam meningkatkan produksitivitas PT Mustika Ratu yang bersertifikat ISO 9002” dengan menerapkan pendekatan TQM yang berkaitan dengan ISO 9002, PT Mustika Ratu mengalami peningkatan didalam hal mutu produk dan penurunan produk cacat yang berarti juga menekan biaya produksi serta mampu menjaga mutu yang diproduksi terstandar. Karyawan dari perusahaan juga lebih termotivasi karena dilibatkan secara langsung, dengan motivasi tersebut kinerja perusahaan secara tidak langsung juga bertambah baik. Namun dilain hal tersebut penerapan TQM berkaitan dengan iSO 9002 ini juga mengalami hambatan seperti masalah dokumentasi yang cukup membebani karyawan, dan biaya penerapan TQM yang juga besar.
Jadi kesimpulannya TQM merupakan pendekatan manajemen dengan melibatkan semua anggota organisasi untuk upaya meningkatkan kualitas perusahaan secara terus menerus yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas untuk memenuhi kebutuhan konsumen, dan tentunya dalam penerapannya TQM juga mempunyai hambatan.