Akuntansi Berbasis Teknologi Informasi
19 July 2016
Category: AUDIT
Penulis:
Dany Pranata, SE
Di era globalisasi kemajuan akan teknologi sangat pesat, hal ini sangat memberikan nilai tambah bagi perusahaan untuk dapat berkempang dan melakukan improvement . Dengan perkembangan teknologi mempermudah suatu perusahaan dalam mengembangkan bisnisnya untuk kepentingan personal perusahaan maupun untuk memenuhi kepentingan stakeholder.Di dalam aktivitasbisnis perusahaan semua tidak akan lepas dari teknologi informasiterutama pada perusahaan menengah dan perusahaan go public karena dengan ruang lingkup yang sangat besar perusahaan harus mampu melakukan pengendalian terhadap seluruh aktifitas operasi dan bisnis perusahaan serta mampu menyediakan informasi yang berkualitas bagi pihak-pihak yang berkepentingan baik dari internal perusahaan maupun eksternal . Pengendalian terhadap aktivitas perusahaan dapat berupa pencatatan atau dokumentasi atas operasi perusahaan dengan ruang lingkup yang cukup luas untuk memenuhi informasi bagi personal perusahaan maupun stakeholder. Untuk menjawab permasalahan tersebut maka Sistem Informasi Akuntansi sangat dibutuhkan dalam memenuhi kebutuhan perusahaan secara umum.
Sistem informasi akuntansi berasal dari tiga suku kata yaitu Sistem menunjukan adanya keterlibatan input, proses dan output. Informasi adalah output dari system yang dimanfaatkan untuk mengambil keputusan tertentu. Sementara itu, menurut Paul Grady (1965.Hal 2) “Accounting is the body of knowledge and functions concerned with systematic originating, authenticating, recording, classifying processing, summarizing, analyzing, interpreting, and supplying of dependable and significant information covering transactions and events which are, in part at lest, of a financial character, required for the management and operation of an entity and for reports that have to submitted thereon to meet fiduciary and other responsibility. Sistem informasi akuntansi tidak hanya menghubungkan antara imput proses output namun Sistem informasi akuntansi juga dapat disimpulkan sebagai aktivitas, data, dokumen dan teknologi yang keterkaitannya dirancang untuk mengumpulkan dan memproses data sehingga dapat memberikan atau menyajikan informasi kepada para pengambil keputusan.
Dalam menyediakan informasi yang berkualitas beberapa komponen Sistem informasi akuntansi yang harus terintegrasi dengan baik meliputi:
- Sumber daya yang menjalankan Sistem Informasi Akuntansi
- Data, dikumpulkan dari berbagai aktivitas, peristiwa tentang proses bisnis, dan transaksi. Pengumpulan data ini dapat berupa media formulir atau dokumen
- Prosedur, meliputi penjelasan berupa alur aktivitas dan dokumen
- Pengendalian internal
- Software dan infrastuktur teknologi informasi. Teknologi informasi ini mencakup computer, perangkat penyimpanan dan pemrosesan data, jaringan, perangkat transmisi data dan informasi.
- Infrastuktur teknologi informasi adalah infrastuktur yang digunakan organisasi untuk mendukung penyampaian informasi, apapun bentuknya, dan tidak hanya berupa jaringan internet
Akuntan harus memahami prosespengolahan data sampai dengan penyajian laporan keuangan dan dapat menjamin bahwa informasi tersebut berkualitas dengan cara memahami bagaimana system yang menghasilkan informasi itu di desain, di implementasikan, disajikan dan digunakan, bagaimana informasi keuangan dan laporan keuangan disajikan serta bagaimana informasi digunakan untuk mengambil keputusan.
Auditor Internal memeriksa dan menelusuri aktivitas berdasarkan alur system. Auditor eksternal menentukan resiko audit berdasarkan pengujian substantive untuk dapat mengumpulkan bukti dan melakukan pengujian, auditor harus memahami system akuntansi auditee-nya. Desiner system informasi akuntansi juga perlu melibatkan akuntan yang dapat mengevaluasi kelayakan desainnya.
Sistem Informasi Akuntansi yang baik akan memberikan beberapa manfaat bagi penggunanya untuk:
- Menyediakan informasi untuk keperluan penyajian laporan keuangan dan pendukungnya
- Menyediakan informasi untuk perencanaan
- Menjamin bahwa alur aktivitas, alur data dan dokumen dapat tertelusur, terkontrol dan teratur.
- Membantu penanganan transaksi yang rutin karena transaks yang rutin membutuhka dokumentasi yang rutin pula menjadi lebih efektif dan efisien.
- Mengimplementasikan penggendalian intern dan membantu pengevaluasiannya.
- Membantu kelancaran dalam suatu proses audit dalam menentukan opini auditor.
- Mendukung proses pengambilan keputusan sehingga keputusan yang dibuat dapat lebih baik.
- Meningkatkan kepercayaan calon investor, calon kreditor, investor, kreditur, pelanggan dan pihak-pihak yang berkepentingan.
Manfaat tersebut dapat lebih optimal apabila Sistem Informasi Akuntansi dirancang dengan baik dan mempertimbangkan tujuan kualitas informasi keuangan dan di dukung dengan pengendalian internal yang baik pula.
Dengan adanya Sistem Informasi Akuntansi yang berkualitas dan up to date maka akan membantu pengguna untuk menyedikan atau menyajikan laporan keuangan yang lebih dapat di andalkan serta lebih efektif dan efisien baik dalam skala perusahaan yang kecil maupun perusahaan dengan skala lebih besar.
Referensi:
Pepie, D., & Nurul, H.U.D.(2013). “Sistem Informasi Akuntansi Pendekatan Proses Bisnis”. Surabaya: STIE Perbanas Surabaya
Paul Grady,1965, “Inventory of Generally Accepted Accounting Principle for Business Enterprise” Accounting Research Study No.7,New Work,AICPA,Hal.2.