Pentingnya Memperhatikan Lingkungan Kerja Demi Produktivitas Kerja Karyawan

Masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja selama ini lebih banyak dihubungankan dengan persoalan keselamatan kerja yang terjadi di lingkungan industri saja. Kenyataannya, K3 juga merupakan faktor penting pada perusahaan yang bergerak di bidang non-industri. Dengan pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada sebuah perusahaan, diharapkan dapat menunjang kinerja serta produktivitas dari karyawan-karyawan perusahaan tersebut.

Menurut Buku Panduan Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang dikeluarkan oleh ILO (International Labour Organization) pada tahun 2013, pada setiap tahunnya terjadi lebih dari 250 juta kasus kecelakaan di tempat kerja, dan 160 juta pekerja menjadi sakit akibat bahaya serta lingkungan yang tidak sehat di lingkungan kerja. Terlebih, terdapat 1,2 juta pekerja yang meninggal akibat kecelakaan dan sakit di tempat kerja. Pada istilah ekonomi, kerugian akibat kecelakaan kerja pada beberapa negara mencapai 4 persen dari Produk Nasional Bruto (PNB), diantaranya : biaya medis, kehilangan hari kerja, mengurangi produksi, hilangnya kompensasi bagi pekerja, biaya waktu/uang pelatihan bagi pekerja, kerusakan dan perbaikan peralatan, rendahnya moral pekerja, publisitas buruk, kehilangan kontrak karena kelalaian.

Dengan kerugian-kerugian tersebut, seharusnya biaya tersebut dapat dialihkan untuk hal-hal lainnya. Tidak hanya dari segi fisik saja kerugiannya, tetapi kecelakaan kerja juga berdampak pada finansial perusahaan, bahkan negara.

Disitulah peran penting dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Dalam K3 sendiri selalu terdapat prinsip ergonomi, dimana prinsip ini memperhatikan hubungan antara pekerjaan dan tubuh manusia. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, karena hal tersebut mengatur proses kerja untuk mengendalikan atau menghilangkan potensi bahaya kerja. Dengan begitu, para pekerja akan memperoleh keserasian antara tenaga kerja, lingkungan, cara serta proses bekerja.

Bagaimana Lingkungan Kerja dapat menunjang produktivitas Kerja padap perusahaan Non-Industri?

Dengan adanya pengelolaan lingkungan kerja di dalam sebuah perusahaan, sebenarnya hal ini cukup menunjang produktivitas kerja pada karyawan tersebut, dimana ketika kita mengukti peraturan-peraturan terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja, maka hal tersebut akan menguntungkan diri sendiri, orang lain, dan perusahaan kita.

Pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada sebuah perusahaan tidak harus mahal. Salah satu contoh program K3 pada perusahaan non-industri adalah program 5R (Ringkas, Rapi Resik, Rawat, dan Rajin), dimana hal tersebut bukanlah hal yang membutuhkan banyak biaya. Dengan melakukan kegiatan-kegiatan sederhana seperti meletakkan stasionery pada tempat yang sudah ditentukan (Biasanya akan ada label pada tempat-tempat tertentu untuk meletakkan suatu barang), maka kita sudah melakukan Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Mudah bukan ? Bayangkan ketika kita menaruh alat-alat tulis sembarangan, seperti gunting atau penjepit kertas sembarangan, bahkan berserakan di lantai dan tiba-tiba terkena salah satu bagian tubuh kita. Hal tersebut selain akan merugikan diri kita, juga merugikan waktu yang seharusnya bisa dipakai untuk bekerja. Selain itu, bayangkan juga ketika meja kerja atau lingkungan kerja kita berantakan. Debu dibiarkan begitu saja menempel tanpa dibersihkan. Kira-kira apa yang akan terjadi ? Satu per-satu diantara kita pasti akan ada yang jatuh sakit, dan lagi-lagi hal tersebut akan merugikan diri kita, orang lain, serta perusahaan. Waktu yang seharusnya dapat digunakan untuk bekerja, malah digunakan untuk berobat karena sakit. Selain itu, akan memakan biaya yang lebih banyak lagi ketika kita jatuh sakit. Dan tunjangan kehadiran kita bisa hilang begitu saja hanya karena sakit satu-dua hari

Dengan mulai menyadari sejak kini akan pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja, maka dampaknya tidak hanya dirasakan untuk masa kini saja, melainkan juga untuk masa mendatang. Karyawan yang produktif merupakan cerminan dari sebuah perusahaan yang maju, dimana hal itu dimulai dari hal kecil yang berdampak besar, yaitu Lingkungan Kerja karyawan itu sendiri.