Mengelola High Achiever
15 February 2016
Category: HUMAN RESOURCE
Penulis:
Ria Dwi Jayati, S.Psi
Apakah anda memiliki seseorang dalam tim yang sangat bertanggungjawab dan dapat anda andalkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan? Jika anda menjawab “ya”, maka kemungkinan dia adalah seorang high achiever.
High achievers merupakan asset paling berharga dari sebuah tim. Mereka adalah orang-orang yang unggul dalam hal kemampuan dan tanggungjawab. Memiliki motivasi tinggi, standar kerja tinggi, dan hanya memerlukan sedikit pengawasan maupun bantuan dalam melaksanakan pekerjaan. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa tanpa adanya dukungan yang tepat, high achiever dapat menemuni kesulitan dalam mengembangkan potensi mereka.
Siapa Saja High Achiever Anda?
High achiever adalah individu yang ambisius, fokus terhadap tujuan, disiplin, dam memiliki dorongan personal yang kuat untuk mencapai tujuan. Berikut ini beberapa ciri high achiever yang perlu diketahui untuk dapat mengenali siapa high achiever dalam tim anda:
·Mereka dengan mudah mengambil tanggungjawab dan secara alami menunjukkan kualitas kepemimpinan – seringkali membantu rekan kerjanya dalam mencapai tujuan tim.
·Mereka memiliki fokus jangka panjang dan disiplin tinggi. High achievers akan menentukan tujuan, kemudian bekerja keras sampai tujuan tersebut tercapai.
·Mereka memiliki locus of control internal. Dengan kata lain, mereka percaya bahwa hanya diri mereka sendirilah yang bertanggungjawab terhadap apa yang terjadi pada diri mereka.
·Mereka senang menjadi “rujukan” dari tim maupun perusahaan, dan memiliki kemauan untuk mengembangkan keahlian yang diperlukan – seringkali melakukan pengembangan professional secara mandiri.
·High achiever senantiasa berpikir positif. Mereka melihat proyek yang menantang sebagai kesempatan, bukan ancaman.
Di sisi lain, tidak dapat dipungkiri bahwa mengelola high achiever memiliki tantangan tersendiri. Misalnya saja mereka adalah orang yang perfeksionis. Keinginan untuk menyelesaikan tugas secara sempurna dapat menjadi hambatan bagi produktivitas tim. Mereka juga kesulitan untuk meminta bantuan apabila membutuhkannya, karena mereka cenderung berpikir bahwa tidak ada yang dapat melakukannya sebaik mereka.
Bagaimana Cara Mengelola High Achiever?
Berikut ini beberapa strategi yang dapat digunakan untuk memaksimalkan high achiever anda:
1.Melakukan rekrutmen secara cerdas
High achiever dapat merasa terintimidasi apabila anda merasa tidak yakin terhadap kemampuan mereka. Bagaimanapun juga, kinerja tim anda yang baik mencerminkan kinerja anda yang baik pula. Oleh karena itu, jangan merasa gentar atau bahkan berkecil hati untuk merekrut seorang high achiever. High achiever tidak akan membuat orang lain terlihat buruk. Sebaliknya, mereka akan membuat orang lain dalam timnya terlihat lebih baik.
2.Memperjelas ekspektasi
Apabila membahas tentang seberapa tinggi pencapaian yang dapat ditunjukkan oleh high achiever, jawabannya adalah tidak terbatas. Meskipun demikian, mereka perlu memahami apa yang anda harapkan dari mereka, serta bagaimana kinerja mereka akan diukur.
Gunakan MBO (Management By Objectives) untuk membantu high achiever memahami tujuan organisasi, sehingga dapat menyelaraskan tujuan organisasi tersebut dengan tujuan pribadi mereka.
3.Menjaga agar tetap menarik
Berdasarkan penelitian pada Iowa University dan Notre Dame, high achiever memiliki minat yang lebih besar terhadap pekerjaan yang menarik dan menantang. Berikan aktivitas kerja yang dapat menstimulasi kemampuan mereka. Anda bisa memulai dengan menerapkan analisa SWOT personal, untuk dapat memahami kekuatan dan kelemahan mereka. Berikan tugasyang dapat memaksimalkan kekuatan mereka, dan minimalisir kelemahan mereka dengan memberikan pelatihan tertentu.
4.Menawarkan penugasan khusus
Anda dapat memastikan high achiever anda tidak berada dalam kondisi stagnan dengan memberikan penugasan khusus yang menunjukkan seberapa besar anda menghargai kemampuan mereka, dan di saat bersamaan membuka kesempatan bagi mereka untuk memegang tanggungjawab lebih serta mengembangkan keahlian baru.
5.Menerima kegagalan
Dalam bisnis, kegagalan seringkali dilihat sebagai sesuatu yang buruk. Menurut Thomas J. & Sara, salah satu alasan utama high ochiever tidak berkembang adalah adanya ketakutan atas kegagalan. Oleh karena itu, anda harus membantu mereka untuk menghadapi ketakutan tersebut. Untuk dapat melakukannya, anda perlu mendorong mereka untuk mengambil resiko dan menerima adanya kegagalan – ketika seseorang gagal walaupun telah berusaha keras memberikan yang terbaik – hal tersebut justru dapat membuka jalan pada kesuksesan yang lebih besar.
6.Memberikan umpan balik (feedback)
High achiever membutuhkan umpan balik, namun tidak dengan cara yang anda pikirkan. Beberapa high evhiever tidak terlalu peduli pada umpan balik positif dan pujian. Mereka lebih memilih untuk menerima kritik yang membangun untuk membantu mereka memperbaiki diri. Bagaimanapun juga, anda tetap perlu menyeimbangkan antara kritik yang membangun dengan pujian dan ucapan terima kasih, bahkan jika high achiever anda terlihat acuh tak acuh terhadap hal tersebut.
Seperti yang kita ketahui, high achiever merupakan asset utama, tidak hanya bagi tim, tetapi juga bagi organisasi. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui strategi pengelolaan high achiever yang tepat. Hal ini bertujuan bukan hanya untuk mempertahankan high achiever, melainkan juga untuk memaksimalkan potensi yang mereka miliki.