Efektifitas Pengelolaan Piutang Perusahaan
26 October 2015
Category: ACCOUNTING
Penulis:
Arief Dharmawan, S.E.
Piutang merupakan tagihan perusahaan kepada pihak lain yang timbul dari penjualan secara kredit. Piutang merupakan salah satu unsur dari aktiva lancar dalam neraca perusahaan yang timbul akibat adanya penjualan barang dan jasa atau pemberian kredit terhadap debitur yang pembayaran pada umumnya diberikan dalam tempo 30 hari (tiga puluh hari) sampai dengan 90 hari (sembilan puluh hari).
Pemahaman seberapa efektif perusahaan dalam mengelola piutang usaha, sangat penting bagi pengelolaan keuangan perusahaan secara keseluruhan. Selain itu, seberapa efektif kebijakan kredit yang perusahaan terapkan selama ini sehingga mampu meningkat penjualan di satu sisinya, dan seberapa mampu anda dalam mengkonversikan piutang menjadi kas untuk menopang kelancaran operasional perusahaan, di sisi lainnya juga perlu dilakukan identifikasi.
Masalah yang umum dihadapi perusahaan ialah penagihan piutang yang telah jatuh tempo tidak selalu dapat diselesaikan seluruhnya. Jika keadaan itu terus berlangsung dalam jangka waktu yang lama maka modal perusahaan akan semakin kecil. Dengan begitu penagihan piutang perlu mendapat perhatian dan penanganan serius agar resiko yang mungkin timbul dapat dihindari sekecil mungkin. Dalam hal ini, pimpinan seharusnya juga turut aktif mengelola penagihan piutangagar tidak sampai menghambat operasiatau kegiatan perusahaan.
Oleh karena itu, mengetahui seberapa efektif pengelolaan piutang dagang dalam suatu perusahaan menjawab pertanyaan: seberapa efektif tatakelola keuangan perusahaan dalam mendukung kelancaran operasional perusahaan secara keseluruhan?
Credit Terms
Credit terms (persyaratan kredit) adalah persyaratan penjualan untuk pelanggan yang yang mendapatkan kredit dari perusahaan. Persyaratan kredit yang umum digunakan adalah dengan memberikan cash discount kepada customer. Misalnya syarat kredit 2/10 N/30, artinya penjual akan memberikan cash discount sebesar 2% jika tagihan dibayar dalam tempo 10 hari dari tanggal faktur dengan maksimal pelunasan yaitu 30 hari setelah tanggal faktur. Pemberian cash discount hanyalah sebagai cara untuk menarik perhatian customer agar membayar lebih awal, tetapi yang menjadi fokus manajemen adalah bagaimana customer tersebut dapat melunasi piutangnya sesuai dengan jangka waktu yang di tetapkan. Berikut informasi yang dipertimbangkan dalam pemberian credit terms :
- Pastikan customer paham ketetapan jangka waktu kredit, misalnya 2 minggu, 1 bulan dan sebagainya.
- Pastikan bahwa jatuh tempo pembayaran dari tanggal faktur diterbitkan, tanggal tanda terima atau pada saat invoice diterima customer.
- Pastikan apakah customer harus membayar di hari tertentu setiap minggu/bulan.
- Pastikan adanya kontrak penjualan standar dengan customer. Hal ini sangat penting untuk mengantisipasi misalnya : kemungkinan terjadinya keterlambatan penerimaan barang oleh customer, sehingga perlu informasi ke perusahaan.
Pastikan anda mengetahui sistem dan prosedur pembayaran pelanggan.
Dalam mengelola piutang dagang, ada dua hal yang paling dihindari:
1.Piutang Tak Tertagih (bad debt) – Yang satu ini memang mimpi buruk paling menakutkan. Perusahaan sesehat apapun akan kolaps bila memiliki bad debt yang tinggi.
2.Piutang Lewat Jatuh Tempo (Overdue Receivable) – Pembayaran yang melewati jatuh tempopun bisa menjadi parasit dapat menggerogoti kesehatan keuangan perusahaan dalam jangka panjang.
Dua pendekatan yang paling umum dilakukan untuk mencegah (atau mengatasi) piutang tak tertagih dan piutang lewat jatuh tempo, yaitu:
1.Melakukan tindakan penagihan yang agresif - Menghubungi customer (via email atau telepon) secara terus menerus. Bila sampai pada fase ‘tak tertagih’, biasanya perusahaan mendatangi kediaman pribadi pelanggan untuk melakukan penagihan paksa.
2.Menerapkan kebijakan kredit yang lebih ketat - Bila di masa lalu menyediakan kredit 30 hari bagi semua pelanggan, untuk mencegah kemungkinan bad debt mungkin perusahaan mempersempit termin pembayaran menjadi hanya 2 minggu.
3.Membuat program dengan tidak menerima order – Hal ini dilakukan ketika customer tidak melakukan pembayaran dan telah melebihi jatuh tempo, maka perusahaan akan menghentikan pengiriman untuk order selanjutnya sampai customer tersebut benar-benar telah melakukan pembayaran.
Lalu, apakah yang harus dilakukan dalam pemantauan piutang agar dapat dikelola secara efektif?
Hal itu dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
1.Aging of accounts receivable adalah sebuah teknik pemantauan kredit yang menggunakan tabel umur piutang sebagai sarana untuk menunjukkan persentase terhadap total sisa piutang usaha yang masih belum dibayarkan untuk periode waktu tertentu. Misalnya perusahaan menetapkan batas term of payment adalah 30 hari untuk semua customer, tetapi realisasinya adalah 50 hari, berarti kredit perusahaan tersebut terlalu tua dan ini merupakan masalah bagi perusahaan.
2.Menggunakan “Rasio Perputaran Piutang Dagang” atau “Accounts Receivable Turnover” artinya, dengan menggunakan perhitungan AR Turnover maka dapat dipantau berapa kali, dalam periode tertentu, piutang perusahaan mengalami perputaran. Dengan kata lain, rasio perputaran piutang dapat mengukur berapa kali piutang telah jatuh tempo berhasil ditagih, lalu digantikan oleh piutang yang baru.
Dengan adanya pengelolan piutang tersebut maka diharapkan perputaran piutang perusahan akan berjalan dengan lancar dan tidak mengganggu cash flow perusahaan.