Penugasan Yang Tepat Bagi Tim Kerja
26 September 2015
Category: HUMAN RESOURCE
Penulis:
Irene Tania, S. Psi
Salah satu peran yang harus diemban oleh pemimpin adalah memberikan penugasan atau delegasi tugas kepada bawahan. Namun yang sering terjadi di lapangan justru pemimpin lebih sering “menyuruh” daripada “menugasi” bawahannya. Jika kita amati lebih cermat, definisi antara “menugasi” dan “menyuruh” memang beda tipis.
Pemimpin akan lebih dihargai di mata bawahannya jika benar -benar mampu menempatkan posisi dan perannya dengan baik. Apabila pemimpin menjalankan perannya dengan benar, maka bisa dipastikan bahwa tim kerja yang dibawahnya akan mampu mencapai tujuan bersama. Dan hal ini akan bergantung dari peran yang dimainkan oleh pemimpinnya.
Berikut beberapa kriteria dari suatu penugasan yang harus diemban oleh pemimpin :
Pertama, instruksi atasan harus berhubungan dengan pekerjaan.
Penugasan atau delegasi sudah mutlak berhubungan dengan pekerjaan. Ini merupakan prinsip yang mendasar. Jika tidak ada kaitannya dengan pekerjaan, maka sudah bisa dipastikan bahwa instruksi tersebut merupakan “menyuruh”. Jika hal ini dilakukan secara terus menerus, maka posisi pemimpin akan tidak dihargai oleh bawahannya.
Kedua, instruksi atasan berhubungan dengan kemampuan individu dalam tim
Setiap pemimpin harus mengenal kemampuan bawahannya sehingga dapat membagi tugas sesuai dengan peran mereka masing – masing. Instruksi diberikan supaya setiap person berhasil berkontribusi sesuai porsi dan perannya masing-masing. Penugasan yang melebihi kemampuan bawahan akan menjadi masalah sendiri buat si pemimpin, karena pada akhirnya ia harus turun tangan untuk membereskan. Namun sebaliknya, penugasan
Ketiga, pemimpin juga harus paham atas penugasan yang diberikan kepada bawahan
Memang terkesan konyol jika instruksi yang diberikan ternyata memang tidak dipahami oleh si pemberi instruksi. Namun kenyataan ini sering terjadi di pekerjaan sehari – hari. Ketika bawahan menemui kesulitan, pemimpin tidak bisa membantunya menemukan solusi. Ketika ada masalah ditengah jalan, pemimpin itu juga bingung bagaimana mengatasinya. Pemimpin memang tidak harus serba bisa. Tapi minimal ia bisa diandalkan untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh timnya.
Keempat, pemimpin punya kemampuan menjalankan instruksi itu.
Memang tidak berarti bahwa pemimpin yang harus melaksanakannya. Namun jika ada kondisi darurat di lapangan yang tidak berhasil diselesaikan oleh bawahan, pemimpin harus turun tangan dalam membereskannya. Selain hal itu bisa menjadi contoh bagi bawahan, juga bisa menjadi penyelamat pada situasi sulit ketika terjadi hal yang diluar perkiraan.