Penggunaan Incremental Analysis Dalam Proses Pengambilan Keputusan
08 September 2015
Category: ACCOUNTING
Penulis:
Elsa Ongkowijoyo, S.E.
Dalam pelaksanaan operasional bisnis sehari-hari, manajemen sering dihadapkan pada berbagai pilihan dan harus mengambil keputusan terkait pilihan-pilihan tersebut. Seringkali, manajemen menggunakan pendekatan kalkulatif yang membutuhkan informasi finansial untuk membantu proses pengambilan keputusan. Ada beberapa jenis sarana atau alat analisa yang dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan, salah satunya adalah incremental analysis.
Istilah incremental analysis mungkin cukup asing bagi orang awam di luar dunia akuntansi, namun analisa ini sebenarnya secara sadar maupun tidak sering dilakukan oleh manajemen. Incremental analysis, atau juga dikenal dengan differential atau marginal analysis, merupakan teknik pengambilan keputusan yang digunakan untuk menentukan perbedaan pendapatan dan biaya di antara berbagai alternatif keputusan. Analisa ini menggunakan konsep perilaku biaya untuk menganalisa bagaimana setiap biaya, baik variabel maupun tetap, akan mempengaruhi alternatif yang berbeda di masa depan. Incremental analysis banyak digunakan untuk pengambilan keputusan-keputusan jangka pendek dan memungkinkan manajemen untuk melakukan analisa secara lebih akurat dalam waktu yang singkat.
Aspek utama dari incremental analysis adalah mengidentifikasi secara tepat pendapatan dan biaya yang relevan di antara berbagai alternatif. Ada tiga komponen biaya yang akan muncul dan harus dipisahkan mana yang relevan dan yang tidak dalam melakukan proses analisa, yaitu:
·Sunk Cost
Sunk cost merupakan biaya yang sudah terjadi atau sudah dikeluarkan perusahaan dan tidak memiliki dampak terhadap proses pengambilan keputusan. Biaya ini tidak relevan untuk proses pengambilan keputusan karena uang yang sudah dikeluarkan tersebut tidak dapat ditarik kembali. Namun demikian, manajemen masih sering memperhitungkan biaya ini dalam pengambilan keputusan atau biasa disebut sunk cost phenomenon. Contoh dari sunk cost antara lain biaya penelitian dan pengembangan (R&D), biaya investasi atas aset yang ternyata tingkat pengembaliannya kurang bagus.
·Opportunity Cost
Opportunity cost adalah kesempatan yang hilang karena perusahaan memilih suatu alternatif tertentu dibandingkan alternatif lainnya. Kesempatan yang hilang tersebut dapat berupa pendapatan yang hilang, marjin kontribusi yang hilang, dan lain sebagainya. Contoh dari opportunity cost, yaitu Anda memilih menggunakan uang Anda untuk membangun kantor cabang di kota lain padahal uang tersebut sebenarnya bisa diinvestasikan pada instrumen investasi tertentu. Atas pilihan tersebut, muncul opportunity cost berupa pendapatan dari investasi. Opportunity cost harus diperhitungkan dalam proses pengambilan keputusan, terutama jika perusahaan memiliki sumber daya yang terbatas, misalnya kapasitas produksi terbatas, jumlah kas yang terbatas, dan lain-lain.
·Relevant Cost (Biaya Relevan)
Relevant cost merupakan biaya yang dapat dipakai sebagai informasi untuk pengambilan keputusan. Ada dua syarat dari relevant cost, yaitu:
-Biaya tersebut belum terjadi dan biaya tersebut baru akan terjadi apabila keputusan yang dipilih perusahaan dilaksanakan.
-Biaya tersebut berbeda untuk setiap alternatif yang berbeda. Meskipun biaya tersebut belum dikeluarkan, namun jika untuk setiap alternatif yang ada biayanya adalah sama, maka biaya tersebut juga tidak relevan dalam pengambilan keputusan. Salah satu contoh dari biaya yang sama untuk setiap alternatif yang berbeda adalah biaya tetap.
Penerapan incremental analysis dalam proses pengambilan keputusan biasanya dilakukan dalam kasus-kasus berikut:
·Pesanan khusus (special order)
Situasi ini muncul saat perusahaan memproduksi dalam kapasitas di bawah kapasits yang dimiliki perusahaan (idle capacity) dan terdapat calon pembeli yang ingin melakukan pesanan khusus pada perusahaan dengan harga jual di bawah harga regular perusahaan. Perusahaan harus memutuskan akan menerima atau menolak pesanan khusus ini dengan tujuan memperoleh keuntungan jangka pendek.
·Membuat sendiri atau membeli dari luar (make or buy)
Dalam kasus ini, perusahaan biasanya memproduksi komponen yang dipakai pada produknya dalam perusahaannya sendiri. Namun terdapat penawaran yang lebih murah dari produsen di luar perusahaan. Manajemen harus memutuskan apakah akan memproduksi sendiri komponen tersebut atau membeli dari produsen di luar.
·Mempertahankan atau menghentikan (keep or drop)
Situasi ini muncul saat perusahaan memiliki beberapa jenis produk atau unit bisnis atau cabang atau pelanggan yang tidak menguntungkan. Perusahaan harus mengambil keputusan apakah akan tetap mempertahankan produk tersebut atau menghentikan penjualan atau produksi.
·Langsung dijual atau diproses lebih lanjut (sell or process further)
Situasi ini biasanya timbul pada perusahaan yang memproduksi joint product. Joint product adalah beberapa jenis produk yang dihasilkan dari satu proses produksi tertentu. Contoh joint product ini adalah peternakan ayam yang menjual telur dan daging ayam. Perusahaan harus memutuskan apakah akan menjual telur ayam tersebut atau menetaskan dan memelihara hingga dewasa sehingga dapat dijual dagingnya.
·Penentuan bauran produk (product mix) dengan kendala
Kondisi ini terjadi bila perusahaan memproduksi atau menjual beberapa jenis produk namun memiliki kapasitas terbatas sehingga perusahaan harus menentukan kombinasi antar produk, atau mungkin produk tunggal, yang akan dijual atau diproduksi sehingga menghasilkan keuntungan maksimal.
Langkah-langkah melakukan incremental analysis adalah sebagai berikut:
·Bandingkan pendapatan yang relevan di antara berbagai alternatif yang ada. Tentukan pendapatan inkremental yang muncul.
·Bandingkan biaya yang relevan di antara berbagai alternatif yang ada. Tentukan biaya inkremental.
·Bedakan biaya yang relevan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Dari tahap ini akan muncul penghematan biaya inkremental (incremental cost saving).
·Dari pendapatan inkremental, biaya inkremental, dan penghematan biaya inkremental, bandingkan alternatif yang paling menguntungkan. Jika pendapatan inkremental lebih besar daripada biaya inkremental, maka keuntungan yang diperoleh perusahaan akan meningkat.
Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa incremental analysis merupakan suatu sarana atau alat yang simpel namun sangat bermanfaat bagi manajemen untuk membandingkan manfaat dari setiap alternatif-alternatif yang ada dengan waktu yang relatif singkat dan efektif.
Sumber:
Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Modul Chartered Accountant: Akuntansi Manajemen Lanjutan.
https://blog.udemy.com/incremental-analysis/
http://www.investopedia.com/terms/i/incremental-analysis.asp