EMPLOYEE VALUE PROPOSITION SEBAGAI CARA MENARIK TALENT TERBAIK

Karyawan merupakan ujung tombak dari keberhasilan perusahaan. Karena secanggih apapun teknologi yang digunakan diperusahaan, tetap membutuhkan tenaga manusia sebagai penggeraknya. Maka dari itu, perusahaan perlu menciptakan program Employee Value Proposition (EVP), yakni suatu program bagaimanaorganisasi atau perusahaan menawarkan seperangkat nilai sebagai “magnet”, untuk menarik talent baru. Selain itu EVP juga bisa membantu organisasi untuk mempertahankan karyawan yang potensial.

EVP ini hampir sama cakupannya dengan customer value proposition. Dimana para karyawan merupakan pelanggan bagi pihak perusahaan. Seperti halnya dalam konsep marketing, fokus utama tentu adalah kepuasan pelanggan. Jadi dengan kata lain perusahaan harus pandai memuaskan para karyawannya. EVP perusahaan yang kuat dapat berakar dalam tubuh karyawan sehingga mereka bisa berkomitmen tinggi pada perusahaan dan senantiasa termotivasi untuk bekerja.

Di era digital jaman sekarang ini, banyak value preposition harus didrive dari research dan analitik. Dalam arti sesudah perusahaan melakukan proses implementasi pun, harus dievaluasi dengan menggunakan data analitik yang kuat agar tahu apakah value preposition efektif atau tidak. Dalam suatu research disebutkan bahwa di era digital ini, sekitar 70% - 80% employee value preposition atau employee branding diupload lewat channel sosial media. Hal ini sangat efektif sehingga employee branding strategy itu akan bisa berhasil untuk menarik talent sebagai promance dari perusahaan dan juga untuk talent itu engage dan retain di sebuah organisasi,

Dalam hal ini, perusahaan harus dapat meyakinkan calon karyawannya, kalau mereka akan sangat beruntung masuk perusahaan. Terus apa aja yang bisa dikembangkan dalam EVP, kita coba lihat dari beberapa alasan mengapa pekerja mau bertahan dalam satu perusahaan:

§Pride in the organization; orang-orang ingin bekerja di perusahaan yang hebat; memiliki kepemimpinan yang hebat, strategi menantang, dan budaya yang mendukung. Oleh karena itu, perusahaan harus memiliki visi yang jelas yang mampu memberikan motivasi bagi pekerja agar memberikan kinerja yang terbaik.

1. A respected supervisor; Pekerja cenderung betah di perusahaan bila mereka memiliki supervisor yang mendukung mereka dan disegani pekerja. Coba bandingkan mana yang lebih disegani, pemimpin yang killer atau yang dekat dengan bawahan?
2. Fair compensation; Tiap karyawan juga menginginkan pekerjaan dengan kompensasi yang adil. Selain besar gaji yang kompetitif, paket kompensasi yang menarik bagi karyawan akan membuat mereka bekerja lebih giat lagi. juga kompensasi berupa kesempatan pengembangan karir.
3. Affiliation; Hubungan antara pekerja memberikan pengaruh yang penting. Hubungan yang tercipta dengan baik akan mempererat hubungan pekerja dan akan membuat pekerja betah untuk bekerja di perusahaan. Ini berkaitan dengan keharmonisan dan lingkungan kerja, suasana kekeluargaan kah yang dibangun atau individu dan persaingan
4. Meaningful work; Pekerja akan lebih memilih pekerjaan yang sesuai dengan minat mereka. Hal ini akan membuat mereka Eabih produktif dan bekerja lebih baik. Oleh karena itu perlu menyusun Job desc dan job spec yang jelas dan menarik tentunya, dan jangan lupa Job Enrichment dan Enlargement

Terakhir yang tidak kalah penting, Dalam penerapan EVP, perusahaan harus aware terhadap perusahaan pesaing (competitor). Calon karyawan dalam hal ini tentu saja membandingkan antar perusahaan terkait benefit (EVP). Perusahaan harus mengenal dengan jelas siapa pesaing mereka. Apa kekuatan dan kelemahan EVP pada competitor dibandingkan dengan EVP perusahaan, utamanya terkait dengan kompensasi, karir, dan budaya perusahaan.

Karenanya perusahaan harus benar-benar mengetahui kekuatan EVP nya dan menentukan elemen yang dikira masih kurang untuk terus dikembangkan. Perusahaan yang dapat menerapkan EVP dengan baik pada akhirnya dapat mengattrack orang yang ada di pasaran untuk bergabung di perusahaan tersebut.