Pada artikel sebelumnya sudah saya bahas, apa saja kemampuan teknis yang harus dimiliki oleh Akuntan yang hadal.
Selain kualifikasi teknis tersebut, ternyata ada kualifikasi lain yang dibutuhkan oleh seorang akuntan yang handal sehingga akuntan tersebut dapat benar-benar menjadi rekan kerja pemilik usaha:
1.Analisis data
Dalam fungsi keuangan, tugas utama akuntan adalah menyediakan data laporan keuangan kepada direksi dengan data historis yang bisa digunakan dalam pengambilan keputusan. Namun sekaarang berbeda, perusahaan juga berharap memiliki akses ke data prediktif.
saat ini, akuntan membutuhkan pengetahuan tentang cara mengubah Big Data dalam aktifitas akuntansi menjadi informasi ringakas yang bisa dijadikan dalam pengambilan keputusan bisnis. Akuntan yang professional harus memiliki gabungan dua pemahaman yaitu : teoritis analisis dan juga teoritis praktis.
2.Komunikasi yang baik
Semua informasi yang penting sekalipun menjadi tidak berguna jika tidak dibagikan secara jelas dan mumpuni. Akuntan harus mulai mengasah skill komunikasi yang kuat, kemampuan untuk berpikir secara kritis dan menerjemahkan pemikiran tersebut ke dalam dokumen yang yang mudah dimengerti. Mereka juga akan membutuhkan skill komunikasi lisan yang kuat. Seperti kemampuan untuk menyampaikan informasi keuangan terkait kepada tim eksekutif dan para pemangku kepentingan.
3.Membangun relasi
Dulu, seorang akuntan biasa bekerja di belakang meja kantor, dan ditemani buku standar akuntansi keuangan. Namun, seiring perkembangan teknologi, perusahaan membutuhkan lebih dari sekedar skill akuntansi. Ketika otomatisasi menyederhanakan tugas transaksional, akuntan tidak akan memiliki “jutaan transaksi untuk dicocokkan“.
Akuntan kedepannya akan tahu bagaimana mengelola angka bersama dengan manusia. mereka membutuhkan pengembangan skill relasi yang lebih kuat. Contohnya, bagaimana bekerja dalam tim lain, bagaimana memotivasi dan melibatkan karyawan, dan bagaimana menyampaikan berita buruk tanpa membuat siapapun bersedih ataupun menjadi musuh public di perusahaan.
4.Kreativitas
Mungkin dulu hanya sedikit yang menginginkan akuntan “kreatif”. Namun di era ketika bisnis harus dengan cepat mengidentifikasi peluang sekaligus mengurangi risiko, seorang akuntan professional yang dapat berpikir di out of the box adalah aset strategis.
Akuntan yang dapat menggabungkan kreativitas dengan pemahaman mendalam tentang kemampuan keuangan perusahaan tentunya akan dapat memecahkan masalah keuangan dan non-keuangan yang kompleks lebih cepat dengan biaya yang lebih efektif.
5.Pemahaman Bisnis
Berkontribusi pada bisnis dalam tingkat strategis membutuhkan lebih dari sekedar pemahaman tentang angka-angka. Akuntan juga perlu memahami bisnis secara keseluruhan. Kemampuan untuk memberikan masukan kepada direksi membutuhkan gambaran secara menyeluruh tentang bagaimana masing-masing area fungsional bekerja dengan cara terbaik untuk memperoleh hasil terbaik.
Akuntan harus memiliki kesempatan untuk mencoba hal baru yang secara tidak langsung mengasah skill akuntansi seperti : pelatihan silang (cross – training) dan pembagian kerja team. Nantinya lebih mudah bagi akuntan memahami dan membuat keputusan secara keseluruhan antara layanan perusahaan, karyawan, pelanggan, juga direksi.
6.Menguasai teknologi
Teknologi tidak hanya mengubah setiap fungsi pekerjaan. Teknologi itu sendiri berubah dengan cepat. Akuntan saat ini harus siap menggunakan teknologi baru setiap tahun. Ini tidak hanya membutuhkan pemahaman dasar teknologi itu sendiri, tetapi fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi yang sedang berlangsung dan skill akuntansi akan berkembang.
Lalu, bagaimana, apakah akuntan Anda sudah memiliki kualifikasi-kualifikasi diatas? Jika belum, maka perusahaan dapat melakukan training, pengembangan skill dan softskill sehingga akuntan anda dapat menjadi rekan Anda. Selain itu, menggandeng konsultan yang professional dibidangnya untuk melatih dan mengarahkan akuntan anda juga dapat menjadi sebuah pilihan yang baik, sehingga perusahaan dapat menikmati pelaporan keuangan dengan lebih baik dan dapat mengambil keputusan dengan lebih tepat.