HOW TO MANAGE DIFFICULT PEOPLE FOR SECRETARY
15 November 2019
Category: SECRETARY
Penulis:
Mistianah, S.E.
Memilih berprofesi sebagai sekretaris tentunya kita akan banyak berhadapan dengan orang, baik atasan, rekan kerja, pihak luar, atau bahkan relasi-relasi bisnis dari pimpinan kita. Berhadapan dengan banyak orang, tentunya kita akan menemui berbagai macam karakter yang tidak seluruhnya sesuai dengan kemauan kita. Ada kalanya kita akan behadapan dengan orang yang dikategorikan cukup sulit untuk dipahami, dimana cirinya akan sering berbeda pendapat dengan orang tersebut sehingga hubungan kerjapun menjadi terganggu, seoalah ada penghalang yang sulit dilewati atau membutuhkan effort yang keras untuk menghadapinya.
Agar tetap berperilaku professional dalam bekerja, Anda harus mampu me-manage situasi dan orang-orang yang sulit tersebut. Bagaimanapun kita tidak bisa selalu menjadi “pemilih” dimana kita ditempatkan, dan berhadapan dengan pimpinan atau rekan kerja seperti yang kita inginkan. Adakalanya kita harus mampu beradaptasi serta memiliki trik tersendiri agar tidak terbawa arus bahkan kita sampai memutuskan resign dari tempat kerja.
Sebelum kita bahas tips bagaimana menghadapi orang yang sulit, tentunya kita harus memetakan dulu perbedaan-perbedaan tersebut pada masing-masing orang. Perbedaan pertama adalah pada intensi/maksud dan tujuan/agenda pribadi masing-masing orang.Agenda pribadi ini memang rawan menimbuilkan perbedaan kepentingan bahkan berpotensi sebagai cikal bakal sebuah konflik, sehingga kesulitan akan muncul dalam hubungan interpersonal tersebut. Perbedaan kedua adalah pada perilaku.
Tindakan yang muncul dari keputusan yang muncul dari pikiran dan perasaan yang unik ini juga menimbulkan perbedaan perilaku orang-orang yang terkadang tidak dimengerti oleh satu sama lain. “Aneh, kok tingkah lakunya seperti itu ya?”Akhirnya orang mulai saling melabel satu sama lain sebagai orang sulit. Perbedaan ketiga adalah gaya berkomunikasi seseorang. Cara orang berbicara, entah secara verbal maupun non verbal, tidak ada yang sama satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini melahirkan perbedaan baru, yaitu bagaimana orang menginterpretasikan satu hal yang sama. Padahal “the map is not the territory”, bahwa interpretasi (persepsi) kita unik dan tidak sama dengan realitas, apalagi dengan persepsi orang-orang lain.
Berikut beberapa langkah yang bisa diambil untuk menghadapi orang-orang yang sulit:
-Jangan mudah terpancing emosi. Hal pertama yang harus dikontrol adalah emosional Anda, karena bagaimanapun jika Anda terpancing emosi, maka mereka justru malah akan besar kepala, usahakan selalu untuk berpikir secara jernih dengan kepala dingin.
-Perlakukan dengan tulus. Sekalipun mereka memperlakukan Anda seenaknya, jangan sampai kita terbawa dengan perilakunya. Tetap perlakukan mereka dengan baik dan gunakan ketulusan hati, ketuk hati nurani mereka dengan sikap baik kita sehingga mereka sadar jika tidak seharusnya berbuat demikian kepada Anda.
-Perlakukan mereka dengan cara yang berbeda. Lagi dan lagi perlakukan mereka dengan cara yang berbeda. Misalnya dengan hal-hal yang sederhana dan tidak bernilai mahal. Anda bisa membuktikan bahwa sesuatu yang lebih rendah atau murah tidak selamanya buruk. Dengan begini mereka akhirnya bisa membuka mata dan menerima sesuatu yang tadinya mereka belum tentu percaya.
Hal-hal diatas memang terlihat sederhana. Namun, ketika kita mampu melakukan dengan baik, selain mencerminkan citra professional Anda, tentunya juga membuat jurang antara Anda dan orang orang yang sulit menjadi sempit. Bagaimanapun Anda harus bisa mengendalikan diri sendiri, bukan tergantung dari orang lain. Begitu hal nya dengan seorang sekretaris, yang notabene banyak berhubungan dengan pihak luar. Selamat mencoba!