PENTINGNYA ETOS KERJA DALAM MANAJEMEN BISNIS
11 October 2019
Category: MANAGEMENT SYSTEM
Penulis:
Angelina Hutomo Chandra, S.E.
Persaingan bisnis global menyebabkan timbulnya pendekatan baru dalam paradigma manajemen. Paradigma manajemen konvensional berasumsi bahwa tujuan dari manajemen adalah mengendalikan dan memberi batasan kepada bawahannya, menetapkan berbagai aturan, membentuk sebuah hirarki vertikal (top - down hierarchy) untuk mengarahkan orang, dan lebih menekankan pada profit-oriented. Sedangkan paradigma manajemen modern lebih menekankan pada bawahan dan pelanggan, pemanfaatan kreativitas dan antusiasme para karyawan, pembentukan visi dan misi serta nilai-nilai bersama, leadership dengan sistem desentralisasi (pelimpahan wewenang) dan mengajarkan terkait kerjasama tim.
Pergeseran pemahaman ini menyebabkan perusahaan harus memberikan perhatian lebih terkait pengelolaan sumber daya manusia agar diberdayakan secara efektif dan efisien. Meninjau perkembangan bisnis sekarang ini, sumber daya manusia di setiap organisasi menjadi kunci utama bagi manajemen organisasi. Tercapainya implementasi fungsi-fungsi dan tujuan organisasi tidak hanya disebabkan karena uang, modal usaha, mesin atau alat bantu lainnya, tetapi juga dikarenakan oleh kemampuan, motivasi dan perilaku dari seluruh tenaga kerja atau karyawan dalam organisasi untuk berperan serta secara aktif dan produktif dalam pelaksanaan kemajuan perusahaan
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa karyawan merupakan aset suatu perusahaan, dimana tanpa adanya karyawan yang memiliki etos kerja yang baik, perusahaan pasti sulit untuk maju dan sulit untuk mencapai sasaran yang ditetapkan oleh perusahaan. Sebaliknya, tidak ada perusahaan yang merugi jika memperlakukan karyawan dengan baik dan menghargai kinerja dan prestasi mereka, serta selalu mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh mereka. Pekerjaan dan Perusahaan adalah tempat untuk belajar dan mengembangkan potensi diri karyawan. Jenjang Karir, kenaikan pangkat, serta promosi jabatan menanti mereka yang bekerja dan berkarya sepenuh hati dan penuh rasa tanggungjawab.
Namun hal yang perlu menjadi perhatian adalah karyawan yang berhasil bukan karena dalam melaksanakan pekerjaannya adalah atas hasil keringat sendiri, tetapi lebih kepada faktor lain yang mendukung. Perusahaan yang maju dimana karyawannya dalam mengerjakan pekerjaannya selalu dalam bentuk tim (team work). Karyawan yang bekerja sendiri tanpa meminta bantuan kepada rekan kerjanya atau tidak menerima bantuan dari rekan kerja lain maka akan berdampak pada terbentuknya egoisme atau kesombongan pada diri karyawan tersebut.
Untuk memelihara dan meningkatkan produktifitas kerja yang baik dibutuhkan etos kerja karyawan yang unggul dan profesional dalam mengerjakan pekerjaannya. Etos kerja harus didukung oleh faktor lain seperti fasilitas kerja, fasilitas kesehatan, penghargaan, jaminan hari tua, dan sebagainya yang mendorong karyawan untuk melakukan pekerjaannya dengan segenap hati.
Etos kerja yang positif berasal dari hasil kesadaran sebuah perusahaan untuk secara sepenuh hati menggali semua potensi positifnya dalam rangka memberikan nilai-nilai terbaiknya kepada para stakeholder. Etos kerja sesungguhnya mengajarkan kepada tiap sumber daya manusia untuk secara tulus dan dengan segenap hati membentuk kebiasaan dan perilaku positif yang efektif dalam memberikan pelayanan berkualitas tinggi kepada stakeholders. Untuk itu diperlukan berbagai upaya dari manajemen perusahaan dalam memberikan contoh teladan atas perilaku etos kerja yang ingin dicapai oleh perusahaan tersebut. Misalkan perusahaan dapat mengundang coach/trainer/motivator dari luar perusahaan untuk memberdayakan karyawan mengenai nilai-nilai positif secara berkelanjutan yang akan memberikan wawasan dan pengetahuan dimana akan berdampak besar bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam menggali etos kerja secara professional.
Hal yang perlu dipahami dalam menumbuhkan etos kerja adalah pertama, etos kerja yang baik timbul dari pribadi seseorang yang secara proaktif dalam mempersiapkan diri mereka untuk menjadi karyawan suatu perusahaan yang mampu menjalankan visi dan misi perusahaan secara tepat. Untuk itu penting bagi perusahaan untuk memiliki corporate value agar nilai tersebut menjadi landasan moral yang digunakan oleh karyawan untuk mencapai sasaran yang diinginkan perusahaan. Apabila nilai-nilai perusahaan dapat diterapkan dengan baik, maka etos kerja profesional pun terbentuk.
Kedua, etos kerja professional yang baik harus selalu didukung dengan pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan teknologi yang mumpuni. Hal ini dibutuhkan untuk satu tujuan utama yaitu memberikan pelayanan yang terbaik dan memberikan value added kepada stakeholders. Semua prinsip positif untuk memberikan jasa semaksimal mungkin wajib diresapi oleh semua pimpinan dan staf perusahaan tanpa terkecuali. Dampak positif yang diperoleh adalah sikap loyal dari stakeholders untuk selalu memilih kita sebagai mitra kerja yang handal. Ini yang menciptakan competitive advantage yang akan sulit ditiru oleh competitor.
Ketiga, etos kerja professional dapat terbentuk apabila segala pekerjaan dikerjakan tidak berdasarkan atas perintah dari pimpinan melainkan keinginan dan dorongan yang kuat untuk melakukan pekerjaan tanpa paksaan dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan kejujuran. Jangan sekalipun bekerja oleh karena paksaan, karena etos kerja yang professional tidak akan lahir dari orang-orang yang melakukan pekerjaan dengan berat hati.
Ketika kita membahas etos kerja, ataupun prinsip-prinsip etika maupun norma, perlu kita sadari tujuan utama yang ingin dicapai atas pengembangan etos tersebut. Bagaimana cara perusahaan untuk meningkatkan etos kerja adalah manajemen harus sadar bahwa perubahan mendasar harus dimulai dari kemauan dan keniatan diri sendiri, yaitu seluruh staf termasuk dari para pemimpinnya. Faktor leader selalu menjadi aspek yang paling menentukan. Apabila pemimpinnya baik, ia selalu menjadi teladan yang hebat dan mampu menggali seluruh potensi karyawan serta menanamkan seluruh nilai-nilai positif yang berorientasi pada tanggung jawab dan kepuasan pelanggan. Hal inilah merupakan cara terbaik untuk memenangkan persaingan dalam bisnis global.