TINGKATKAN PENJUALAN PRODUK/JASA DENGAN KONSEP CONSUMER INSIGHT
26 July 2019
Category: ACCOUNTING
Penulis:
Nathania Angela Lomban, S.E.
Ternyata istilah Consumer Insight baru popular belakangan ini. Beberapa perusahaan besar, seperti Unilever, mengganti nama posisi Market Research Manager-nya menjadi Consumer Insight Manager. Hal tersebut dilakukan untuk mempertegas bahwa insight tentang konsumen merupakan hal yang terpenting dari berbagai aspek riset pasar yang harus dikuasai oleh perusahaan.
Banyak contoh lahirnya ide produk baru dan ide komunikasi iklan karena kekuatan konsep ini. Bukan besar kecilnya ide yang menjadi hal penting, tetapi adalah bagaimana ide tersebut dapat diterapkan dan menambahkan value bagi konsumennya. Berikut adalah penjelasan lengkapt tentan Consumer Insight.
Memahami Konsep Consumer Insight
Sesuatu yang insightful berarti berisikan tentang informasi yang mendalam pada suatu objek permasalahan yang kompleks, dan ditemukannya tidak setiap saat. Lebih jauh dikatakan, insight merupakan sebuah flash, artinya suatu pengetahuan yang brilian dan muncul secara tiba-tiba. Consumer Insight adalah proses mencari tahu secara lebih mendalam dan holistic, tentang latar belakang perbuatan, pemikiran dan perilaku seorang konsumen yang berhubungan dengan produk dan komunikasi iklannya.
Consumer Insight digunakan untuk menguji hasil kreativitas pengembang produk dan/atau layanan, tanpa upaya untuk menyesuaikan hasil karya dimaksud agar lebih mendekati kebutuhan konsumen. Consumer Insight hanya digunakan untuk menyusun strategi pemasaran dan komunikasi iklan atas produk dan/atau layanan yang telah dikembangkan. Consumer Insight juga digunakan untuk mendapatkan data statistik existing konsumen dalam rangka mengenali segmen konsumen pengguna produk dan/atau layanan yang telah dipasarkan.
Membentuk Consumer Insight
Consumer Insight sebagai sebuah link emosi antara produk dengan konsumen. Tidak cukup dengan menyusun segmentasi, target dan positioning, sebuah brand tentu saja membutuhkan pembangunan karakter atau image melalui desain merk dan kemasan. Untuk membuat desain sebuah merk dan kemasan tentu saja seorang Desainer Merk (Brand Builder Designer) harus mampu menyelami emosi terdalam konsumen (tapped into consumer emotion) yang saat ini lebih dikenal dengan sebutan Consumer Insight. Brand Image suatu produk seringkali dicerminkan dengan begitu baik oleh bentuk kemasanya. Ada keterkaitan emosi yang kuat antara bentuk kemasan dan brand image di benak konsumen.
Bagaimana untuk membentuk link atau keterkaitan emosi yang kuat antara desain kemasan dan konsumen? Ketika akan mendesain kemasan, seorang desainer harus mengerti Consumer Insight dari target market pada segmentasi produk yang akan didesain. Mereka harus benar-benar merasakan emosi konsumen dan apa yang ingin mereka tonjolkan sebagai image dari merek/brand/produk tersebut kepada para konsumennya. Setiap tarikan garis dan warna akan memberikan citra tersendiri yang tentu saja dapat membangkitkan emosi tertentu bagi konsumen yang melihat/meraba/mencium/mendengarnya. Seorang desainer harus benar-benar mengetahui lingkungan hidup, gaya hidup, cara berpikir dan cara pandang dari calon konsumen yang menjadi target dari produk yang akan didesain. Sehingga dalam titik tertentu, desainer tersebut akan beremosi seperti layaknya target konsumen yang akan dibidik.
Hal Penting yang Harus Diperhatikan tentang Consumer Insight
Informasi terkait kebutuhan konsumen yang dihasilkan melalui proses consumer insight akan menjadi informasi yang insightful. Maka dari itu, akan diperoleh hasil pengenalan kebutuhan konsumen yang lengkap dan komprehensif. Berikut ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan tentang Consumer Insight, yaitu:
- Insight tidak harus datang dari brand manajer saja, tetapi bisa datang dari semua orang yang tergabung dalam sebuah organisasi.
- Consumer Insight perlu dibudayakan dalam suatu organisasi. Adanya Consumer Insight Manager di organisasi merupakan salah satu cara untuk menghimpun semua insight yang relevan sehingga dapat disalurkan sesuai dengan kapasitasnya.
- Insight tidak akan berguna apabila tidak actionable. Tantangannya adalah bagaimana membuat informasi yang digali sebagai insight menjadi lebih jelas dan mudah dimengerti oleh tim pemasaran (product development, research agency, perencana strategi pemasaran, pemasar lapangan), serta dapat diterjemahkan dalam suatu rencana yang nyata.
Menerapkan Consumer Insight Melalui Metode Ethnography
Dalam persaingan bisnis yang ketat, sangat dibutuhkan riset pasar untuk mengetahui apa yang dibutuhkan konsumen. Untuk mengetahui kebutuhan konsumen secara akurat, maka dibutuhkan penelusuran informasi secara mendalam terhadap konsumen itu sendiri. Penelusuran secara mendalam tersebut dapat dilakukan melalui Metode Ethnography.
Ethnography adalah studi untuk mencari insight dari responden secara mendalam sampai akarnya, dan mencari tahu kenapa mereka melakukannya, serta apa yang mereka lakukan. Tetapi tidak hanya berdasarkan perkataan dari responden, melainkan adanya observasi secara langsung untuk melihat aktivitas dari responden. Tanpa Consumer Insight yang mendalam, sulit bagi perusahaan untuk menjadi pemenang. Studi Ethnography tidak hanya dapat digunakan pada perusahaan produk dan jasa, tetapi juga multiple context misalnya seperti kampanye partai politik, dan lainnya.
Penerapan Consumer Insight melalui Metode Ethnography menjadi pilihan metodologi karena memberikan jalan untuk memperoleh insight yang lebih kaya dan mendalam. Teknik ini mampu memberikan perspektif baru, melihat segala sesuatunya dari kacamata konsumen, bukan produsen. Maka perlunya untuk melakukan teknik ini sebelum sebuah perusahaan melakukan suatu inovasi atau rekonstruksi nilai atau benefit sehingga lebih tepat sasaran.
Teknik Dalam Metode Ethnography
Metode Ethnography yang baik merupakan sebuah kombinasi dari berbagai teknik riset yang dipilih berdasarkan kebutuhan konteks produk atau konsumen perusahaan. Berikut ini ada beberapa teknik yang dapat dipertimbangkan untuk digunakan dan dikombinasi satu sama lainnya. Atau dapat dikembangkan dan diadaptasi tergantung pada lingkup permasalahan Metode Ethnography:
- Participatory Observation, merupakan teknik pengamatan yang bersifat aktif. Ethnographer ikut bersama dalam melakukan kegiatan responden yang sedang diteliti untuk memahami dengan lebih baik proses-proses yang terlibat didalamnya.
- Non-participatory Observation, merupakan teknik pengamatan pasif. Ethnographer pada dasarnya hanya memperhatikan dan mencatat apa yang sedang terjadi di hadapannya.
- Unstructured Interview, merupakan sebuah observasi yang dibarengi atau diikuti dengan proses wawancara yang tidak terlalu dipentingkan strukturnya. Wawancara ini dapat dilakukan sambil melihat perkembangan yang terjadi di lapangan secara langsung.
- Contextual In-depth Interview (On-site Depth Interview) merupakan pertanyaan yang disusun lebih terstruktur. Karena Ethnographer biasanya telah memperoleh informasi dan pengetahuan yang lebih baik dan luas tentang konsumen dan permasalahannya.
Dalam situasi ekonomi seperti sekarang ini yang cenderung melemah, peran Consumer Insight menjadi semakin penting. Dengan dilakukannya proses Consumer Insight secara tepat baik dari sisi waktu maupun penggunaan output-nya. Maka Consumer Insight tidak akan lagi menjadi proses utama pemasaran yang sering terlupakan dalam upaya mengenal kebutuhan konsumen. Setelah mengetahui beberapa uraian di atas, diharapkan Anda dapat memahami tentang konsep-konsep penting untuk menyusun strategi pemasaran dan meningkatkan penjualan sebuah produk.