Strategi Bisnis Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0
22 June 2019
Category: ACCOUNTING
Penulis:
Stephanie Margareth Wiguna, S.E
Revolusi industri pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Klaus Schwab, Founder and Executive Chairman of the World Economic Forum. Dalam bukunya menjelaskan bahwa era revolusi industri 4.0 akan mengubah hampir sebagian besar hidup manusia. Revolusi ini melahirkan super komputer, kendaraan tanpa pengemudi, robot pintar, perkembangan neurotechnology dan perkembangan dunia digital yang serba otomatis lainnya. Kini dunia dapat terkoneksi dengan dunia virtual melalui bantuan internet. Hal ini menyebabkan terjadinya revolusi dalam kehidupan manusia, terutama di dunia bisnis.
Bagi berbagai perusahaan, era revolusi industri 4.0 merupakan fenomena yang mutlak dan tidak dapat dihindari. Perusahaan memerlukan strategi yang mampu melakukan transformasi dan inovasi untuk menghadapinya. Agar bisnis yang telah dibangun tidak tergilas oleh zaman dan terhambat perkembangannya. Perusahaan perlu memiliki sebuah peta perjalanan yang terintegrasi sehingga arah pengembangan bisnis terlihat jelas. Saat ini pemerintah Indonesia pun telah membuat strategi yang membuka jalan menuju Indonesia 4.0. Jika dikaitkan dengan perusahaan, peta strategi yang dikeluarkan ini digadang-gadang sebagai solusi untuk mempercepat pengembangan industri nasional di era digital ini. Berikut strategi bisnis yang dapat dilakukan pada era revolusi industri 4.0:
Perbaikan Alur Barang dan Material
Upaya perbaikan ini bertujuan untuk mengurangi impor bahan baku dan berbagai komponen produksi pada industri. Selain dapat menghemat pembiayaan, pemanfaatan ini juga diharapkan dapat memacu sumber daya alam Indonesia agar bernilai lebih tinggi. Produksi lokal dari sektor hulu dan menengah semakin ditingkatkan, yang dibarengi dengan peningkatan kapasitas dan percepatan adopsi teknologi.
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
Bukan tidak mungkin robot akan menggantikan pekerjaan manusia. Akan tetapi dominasi robot tidak akan terjadi di semua sektor. Robot masih belum mampu mengambil alih pekerjaan yang berhubungan dengan interaksi manusia dan juga pengetahuan. Oleh karena itu perusahaan perlu mempersiapkan sumber daya manusia yang andal agar tetap mencapai kesuksesan. Karyawan sebaiknya didorong untuk terus belajar dan meningkatkan pengetahuannya mengenai teknologi. Karena tenaga kerja yang mampu mengaplikasikan dan mengontrol teknologi di masa kinilah yang mampu terus bergerak maju. Hal ini pun didukung oleh pemerintah yang berencana merombak kurikulum pendidikan di Indonesia. Nantinya pendidikan Indonesia lebih menekankan pada Science, Technology, Engineering, the Arts, and Mathematics (STEAM), serta meningkatkan kualitas sekolah kejuruan.
Penggunaan Teknologi Digital
Seperti yang diharapkan pemerintah, perusahaan mampu menggunakan teknologi digital seperti Big Data, Autonomous Robots, Cybersecurity, Cloud, dan Augmented Reality. Ini sebagai perwujudan dari tiga solusi pintar dalam menghadapi revolusi industri 4.0, smart foundation, smart process, dan smart connectivity. Dengan membangun pondasi IT dan sistem konektivitas yang cerdas, maka akan sangat membantu untuk meningkatkan efisiensi kerja di dalam perusahaan. Bahkan dengan penerapan teknologi ini perusahaan pun akan mampu menghemat biaya sekitar 12-15%.
Harmonisasi Aturan & Kebijakan
Setiap perusahaan memiliki berbagai macam proses hingga akhirnya menghasilkan sebuah produk. Setiap proses bisnis masing-masing pasti memiliki aturan dan kebijakan, terkait barang dan jasa, karyawan, manajemen maupun pemangku jabatan. Diperlukan harmonisasi dalam pembuatan dan pengaplikasian aturan dan kebijakan tersebut agar tidak menjadi bumerang bagi perusahaan sendiri. Apalagi pada era revolusi industri dimana berbagai alur dalam perusahaan juga ikut berubah. Selain di dalam perusahaan, pemerintah pun ikut membantu dengan melakukan harmonisasi aturan dan kebijakan untuk mendukung daya saing industri dan memastikan koordinasi yang baik dengan pembuat kebijakan.
Perluas Jaringan Bisnis
Upaya perluasan jaringan bisnis dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti membidik investor dalam negeri maupun investor asing dan konsumen. Cara memperluas jaringan bisnis di kalangan konsumen adalah dengan menyediakan produk yang berkualitas serta layanan yang memuaskan. Pencapaian kepuasan pelanggan, bukan tidak mungkin konsumen itu sendiri yang menjadi pembuka jalan perusahaan untuk dikenal oleh banyak pihak. Dibantu juga dengan melakukan promosi dan mendekatkan diri pada konsumen yang menjadi solusi paling ampuh untuk mempertahankan konsumen. Karena jika konsumen telah loyal pada perusahaan Anda, perubahan pola maupun metode konsumsi sebagai akibat revolusi industri pun tidak akan berpengaruh terlalu banyak terhadap mereka.
Itulah beberapa strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk dapat menghadapi era revolusi industri 4.0. Intinya adalah perusahaan harus mampu menciptakan iklim inovasi tetap berjalan. Karena perusahaan yang terus berinovasi akan menemukan cara bagaimana agar terus relevan dan memimpin persaingan di era revolusi industri 4.0 ini.
Selain beberapa poin di atas, satu hal penting lain yang harus dikelola dengan baik oleh perusahaan untuk tetap bertahan adalah bagian administrasi dan keuangan. Di era revolusi industri 4.0, sistem pengaturan administrasi dan keuangan juga turut berubah. Perusahaan harus bisa meningkatkan aktivitas ekonomi berbasis teknologi. Namun teknologi saja tidak cukup, dibutuhkan pula tenaga seorang profesional guna menganalisa manajemen keuangan perusahaan untuk mencapai keputusan tepat di masa yang akan datang. Jasa profesional yang dapat digunakan untuk permasalahan ini adalah jasa supervisi laporan evaluasi manajemen.