9 Masalah Akuntansi Yang Perlu Di Pahami Oleh Perusahaan
24 May 2019
Category: MANAGEMENT SYSTEM
Penulis:
Angelina Hutomo Chandra, S.E.
Menjadi seorang pebisnis tidaklah mudah, banyak sekali keputusan didalam perusahaan yang harus diambil keputusannya dengan waktu yang cepat. Salah satunya termasuk saat melakukan transaksi bisnis, ini bersangkutan dengan masuk dan keluarnya uang perusahaan
Tetapi, yang sering menjadi masalah dalam perusahaan pada saat pembuatan laporan keuangan. Tanpa disadari dalam pembuatan laporan ini banyak ketidakcocokan neraca pada akun keuangan perusahaan dibandingkan dengan bukti fisiknya. Bahkan tidak jarang pemilik perusahaan tidak tahu dimana letak kesalahan dan tidak tahu dari mana akar permasalahan tersebut.
Biasanya hal ini terjadi ada beberapa hal kesalahan yang terjadi, tentu saja hal ini perlu kita ketahui. Agar nantinya perusahaan mampu berkembang dan dapat menyelesaikan masalah yang akut. Berikut ini kami sampaikan 9 masalah akuntansi yang sering terjadi di perusahaan dan pihak manajemen perlu memahami agar dapat mencegah dan mengatasi masalah tersebut.
1. Kesalahan dan terlambatnya pengakuan pencatatan
Kesalahan yang paling banyak dibuat oleh pemilik perusahaan yakni perusahaan tidak mencatat laporan keuangan secara rutin. Karena saat bisnis sudah berjalan dengan lancar, pemilik perusahaan sudah tidak ada waktu dan tenaga lagi untuk mengurusi beberapa masalah. Yang terjadi di perusahaan, sehingga dalam pencatatan keuangan sudah tidak menjadi prioritas utama dalam menjalankan bisnisnya setiap harinya. Tak jarang dalam pencatatan laporan keuangan juga tidak berdasarkan kondisi perusahaan.
2. Tidak melihat laporan keuangan sebagai alat perusahaan
Tidak sedikit perusahaan yang hanya melihat fungsi dari akuntansi ini hanya sebatas pencatatan data keuangan perusahaan saja. Yang hanya berfungsi untuk menghitung besar saldo atau hanya untuk kepentingan pajak saja.
Padahal laporan keuangan ini bisa digunakan untuk pertimbangan yang sangat kuat untuk pemilik perusahaan. Karena bisa digunakan untuk menentukan keputusan ataupun strategi yang akan digunakan, saat perusahaan mulai menurun.
3. Pemilik Perusahaan ingin menangani sendiri
Saat awal mula bisnis dijalankan, pemilik perusahaan masih bisa menangani sendiri semua masalah ataupun urusan perusahaan. Misalnya membuat atau mencatat laporan keuangan, tetapi seiring berjalannya waktu dan perusahaan sudah berkembang. Tentu saja tidak mudah untuk ditangani sendiri, karena membutuhkan banyak waktu dan tenaga. Sebaiknya perusahaan menggunakan staf akuntansi atau staf yang handal dalam menyelesaikan laporan keuangan perusahaan.
4. Belum terpisahnya akun rekening pribadi dan rekening perusahaan
Pemilik perusahaan biasanya tidak memisahkan uang pribadi dengan uang perusahaan, terutama untuk keperluan sehari-hari. Hal ini tentu saja dapat menghambat memiliki dampak negatif untuk perusahaan. Terutama uang perusahaan yang harusnya bisa digunakan untuk investasi, tapi lebih banyak digunakan untuk kepentingan pribadi.
Sebaiknya perusahaan membedakan atau memisahkan uang untuk pribadi ataupun uang perusahaan. Dan catat uang masuk dan keluar secara detail untuk kepentingan bisnis, sehingga kinerja perusahaan dapat dinilai secara nyata.
5. Tidak menyimpan kuitansi dan nota (pengarsipan kurang rapi)
Kebiasaan yang memang sederhana ini bisa menjadi masalah yang sangat besar, padahal nota ini bisa menjadi jawaban atau bukti yang valid untuk membuktikan keakuratan data. Pentingnya pengarsipan bukti fisik secara rapi dan teratur perlu diutamakan oleh bagian accounting dalam membuat laporan keuangan.
6. Menempatkan staf yang tidak pada kapabilitasnya
Pemilik perusahaan sering kali tidak memiliki waktu untuk mencatat laporan keuangan perusahaan, karena itulah seringkali pemilik perusahaan memakai jasa orang lain. Seperti anggota keluarga atau teman dekat yang notabenenya orang tersebut tidak mengetahui akuntansi.
Sehingga sering orang tersebut salah dalam mengambil keputusan yang kurang tepat dalam pencatatan keuangan. Biasanya dengan alasan untuk menghemat uang perusahaan, tetapi hal ini bisa membuat timbulnya masalah pada saat pembuatan laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan dibuat tanpa tahu kebenaran data tersebut.
7. Kurang teliti dalam berhitung
Kesalahan ini sering kali terjadi, tidak menutup kemungkinan akuntan berpengalaman pun bisa melakukan kesalahan tersebut. Padahal sudah menggunakan program, akuntan biasanya salah dalam pencatatan ke akun yang berbeda, atau salah dalam mengetik. Faktor-faktor ini terjadi biasanya karena terburu-buru atau kelelahan sehingga fokus menjadi menurun.
Jika kesalahan dalam menghitung ini digabungkan dengan kesalahan pada saat penginputan dan rekonsiliasi. Maka dampaknya adalah laporan keuangan yang diterbitkan tidak terjamin keakuratan dan keandalannya.
8. Berpikir bahwa teknologi adalah solusi yang terbaik
Banyak sekali perusahaan merasa dengan menginvestasikan uangnya untuk teknologi yang canggih. Seperti progam akuntansi perusahaan bisa menyelesaikan masalah dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan. Padahal tidak jarang program tersebut tidak sesuai dengan skala bisnis yang begitu rumit. Sehingga, perlu diketahui bahwa dalam pemilihan program memerlukan proses dan pertimbangan yang matang dari pemilik perusahaan.
9. Hanya berfokus pada jangka pendek
Pemilik perusahaan ini biasanya hanya menggunakan laporan pada transaksi harian saja. Padahal jumlah angka yang ada dalam laporan keuangan bisa digunakan untuk membuat forecast pertumbuhan bisnis dimasa yang akan datang. Tidak hanya itu, laporan keuangan bisa digunakan untuk mengidentifikasi resiko yang muncul dari kondisi keuangan.
Sebaiknya pemilik perusahaan mulai mempertimbangkan pentingnya laporan keuangan apabila perusahaan ingin terus tumbuh di masa yang akan datang.
Itulah 9 masalah akuntansi yang sering terjadi di perusahaan, sebaiknya hindari beberapa masalah akuntansi yang sering terjadi. Agar bisa mendapatkan laporan keuangan yang tepat dan akurat.