LANGKAH HR DALAM MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRY 4.0
20 April 2019
Category: HUMAN RESOURCE
Penulis:
Mega Madya Karlina Sari, S. Psi
Istilah revolusi industri keempat dipopulerkan oleh Klus Schwab, Founder and Excutive chairman dari World Economic Forum (WEF) dalam bukunya “The Fourth Industrial Revolution”. Revolusi keempat ini berbeda dengan tiga revolusi sebelumnya, revolusi industri keempat lebih menekankan pada pengembangan teknologi mutakhir. Pada tahap pertama, perkembangan transportasi dan mesin industri pada abad ke-18. Revolusi kedua ditandai dengan penemuan tenaga listrik dan motor, yang memunculkan mobil, pesawat dan telepon di akhir abad ke-19. Sedangkan revolusi ketiga muncul dengan dunia digital dan komputer pada tahun 1960-an.
Indonesia saat ini sedang bersaing di era industri 4.0 yang proses produksi akan mengkombinasikan 3 unsur penting yaitu, manusia, mesin/robot, dan big data. Era industri 4.0 ini membawa pengaruh sangat besar, salah satunya di dunia korporasi, sehingga perlu mempersiapkan SDM dalam menghadapi era industri 4.0. SDM yang dibutuhkan saat ini adalah yang mempunyai kompetensi berupa ketangkasan, kolaboratif, keteguhan dan berkeinginan untuk terus berkembang. Akan tetapi masih minimnya ditemukan SDM seperti itu. Hal ini juga menjadi peran HR dalam membantu korporasi untuk menghadapi industri 4.0 agar dapat menciptakan karyawan yang sesuai dengan perubahan zaman.
Menghadapi situasi ini dibutuhkan kesiapan untuk bisa bertahan dalam era industri 4.0. hal yang perlu dipersiapkan pimpinan dan HR :
- Pandai membaca situasi. Para pemimpin perusahaan dam tim HR dituntut untuk lebih memahami perkembangan situasi dan kondisi saat ini. Menggunakan teknologi metakhir merupakan suatu keharusan apabila ingin mencapai kesuksesan dalam revolusi industri 4.0.The Excecutive Development Associates (EDA) mengidentifikasi ada tujuh aspek kunci yang dinamakan “Paragon 7”. Aspek tersebut diantaranya adalah mental cognition, attention control, sensemaking, intuition, problem solving, adaptability, dan communication.
- Kolaborasi dan Inovasi. Para pemain industri dituntut untuk melakukan kolaborasi dalam membentuk ekosistem digital yang kuat.
- Keefektifan dalam mengelola manajemen perusahaan. Menghadapi revolusi industri 4.0 didukung dengan faktor kepemimpinan, seperti membangun kepercayaan antara pemimpin perusahaan dengan karyawan. Membangun kepercayaan adalah hal mendasar untuk mencapai tujuan perusahaan, termasuk kemampuan dan dedikasi sebuah tim dalam mencapai tujuan tersebut.
- Selain hal-hal tersebut untuk menghadapi revolusi indutri 4.0 HR juga dapat memberikan training atau pelatihan yang dapat mengembangkan talenta dan meningkatkan kompetensi yang dimiliki untuk menghadapirevolusi industri 4.0 ini. HR dapat mengikutsertakan karyawannya ke Balai Latihan Kerja (BLK) dengan mengikuti Pelatihan Vokasi (Vocational Training) yang diselenggarakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan. Selain pelatihan tersebut HR juga dapat memberikan pelatihan tentangdouble deduction (pengurangan pajak ganda).
Peran HR dalam menghadapi industri 4.0 cukup penting untuk mengembangkan karyawan, tetapi juga perlu menyiapkan pemimpin yang hebat, tangguh dan membawa organisasi melewati berbagai tantangan yang muncul. Perpaduan dua hal, yaitu pemimpin yang hebat dan karyawan sesuai dengan perubahan tentu menjadi langkah pasti dalam bersaing di revolusi industri 4.0.