AUDIT PADA ERA DIGITAL
16 April 2019
Category: AUDIT
Penulis:
Didik Dwi Purnomo, S.E.
Dunia digital tidak hanya melahirkan peluang dan dan manfaat besar bagi publik dan kepentingan bisnis. Hal ini juga berimplikasi pada risiko kesinambungan usaha dan kredibilitas organisasi.
Bisnis, budaya, dan teknologi yang selalu berkembang membuat auditor selalu dihadapkan pada situasi dan tantangan yang berbeda. Pada era globalisasi ini, auditor dituntut untuk bekerja sama dengan klien besar yang memiliki jutaan transaksi per bulannya. Dengan terbatasnya manusia, auditor tidak mungkin menganalisis data sebanyak itu sehingga digunakanlah metode sampling dan juga pengenaan batas materialitas. Akan tetapi, metode tersebut apabila dilakukan secara manual terbukti masih memiliki banyak keterbatasan.
Kurang lebihada empat peran krusial Akuntan Profesional dalam mengawal perekonomian dan sektor bisnis di era digital. Sebagai pengambil keputusan, akuntan harus mengambil tanggungjawab
Dalam manajemen risiko, keputusan investasi IT dan manajemen rantai nilai (supply chain). Sebagai seorang auditor, akuntan memiliki tanggungjawab dalam audit pelaporan keuangan yang lebih baik dan cepat, dan berbagai jasa assurans lainnya.Risiko dan peluang dalam penggunaan teknologi perlu diidentifikasi dan dipahami dengan baik oleh kalangan profesi di tengah tren IT global, agar dunia bisnis dapat bertumbuh dengan aman dan optimal. Dalam perspektif peluang teknologi ada konsep big data dan analisa risiko sementara dalam perspektif risiko teknologi berkembang dinamika cyber security.
Dalam penyelesaian tugas yang semakin kompleks, sistem informasi yang didukung oleh komputer (komputer-supported information system/IS) semakin diperlukan dalam proses keputusan. Dalam hal ini profesi akuntansi diharapkan dapat menghadapi perubahan tersebut untuk dapat bersaing dalam era kompetisi seperti saat ini.
Berkaitan dengan perkembangan teknologi informasi dengan pemakaian jaringan komputer yang semakin luas, maka proses transaksi juga mengalami perubahan, proses transaksi diharapkan semakin cepat, dan semakin luas. Dengan demikian proses akuntansi juga akan mengalami perubahan, karena semakin meningkatnya kebutuhan informasi yang cepat, luas dan akurat, maka akuntansi sebagai suatu proses yang akan menghasilkan informasi keuangan juga mengalami perkembangan. Hal ini merupakan kecenderungan perkembangan akuntansi di saat ini dan masa mendatang
Dalam kondisi teknologi informasi yang berkembang seperti sekarang ini, akuntan dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan tersebut dengan berusaha untuk mempelajari teknologi informasi. Ada beberapa alasan mengenai pentingnya akuntan mempelajari teknologi informasi tersebut, diantaranya akuntan diharapkan tidak hanya sebagai pengguna tetapi diharapkan sebagai pengembang suatu sistem dan sebagai auditor diharapkan dapat mengevaluasi suatu sistem, dengan memiliki kemampuan tersebut maka akuntan dapat memperoleh posisi yang menguntungkan seiring dengan perkembangan sistem informasi seperti sekarang ini (Wilkinson, 2000:4).
Salah satu skandal accounting fraud terbesar, HealthSouth [1], tidak terdeteksi untuk waktu yang cukup lama karena pihak manajemen berhasil ‘menipu’ auditor dengan cara memalsukan penambahan aset tetap di bawah batas materialitas auditor. Dalam hal pemilihan metode sampling juga seringkali terkontaminasi dengan bias dari auditor. Beruntung, dengan adanya perkembangan teknologi, analisis data yang kompleks dapat dilakukan dengan lebih komprehensif sehingga proses audit yang dilakukan akan lebih tepat sasaran.
Pemilihan teknologi dalam proses pengauditan mungkin tidak menjamin auditor dapat bekerja mengikuti working hour 9-to-5 normal setiap harinya. Akan tetapi, hal yang pasti terjadi adalah pekerjaan auditor menjadi lebih bermakna dan memberikan nilai tambah. Dibandingkan lembur untuk melakukan proses vouching tiada akhir, auditor akan lebih fokus untuk melakukan analisis data. Proses audit akan lebih tepat guna dan auditor dapat memberikan nilai serta keyakinan lebih terhadap pelaporan keuangan klien.
Dengan demikian, apakah dengan penerapan inovasi-inovasi tersebut pekerjaan auditor terancam tergantikan oleh robot dan pekerja IT? Tentunya tidak. Pada akhirnya, data-data tersebut hanyalah sekadar angka apabila tidak ada yang menginterpretasikan. Auditorlah yang dapat menganalisis data-data tersebut dengan latar belakang pengetahuan akuntansi dan kemudian menginterpretasikan data tersebut menjadi opini audit. So, be a smart auditor!.
Sumber:
http://www.itjen.kemenkeu.go.id/baca/423
https://spa-febui.com/menjadi-auditor-di-era-perkembangan-teknologi/
https://www2.deloitte.com/us/en/pages/about-deloitte/articles/press-releases/deloitte-wins-audit-innovation-of-the-year.htm