Articles

Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.

CHANGE LEADERSHIP TO GET CHANCE OF SUCCESS

30 March 2019
Category: HUMAN RESOURCE
Penulis:         Qanita Hasinah, S. Psi
CHANGE LEADERSHIP TO GET CHANCE OF SUCCESS

Dalam era yang cepat berubah ini merupakan sebuah keharusan untuk berubah namun, terkadang tanpa disadari perubahan itu diikuti, tanpa melakukan hal-hal yang berbeda, yang mengakibatkan perusahaan tidak mungkin berhasil atau bertahan lama.

Dalam penelitian manajemen, perubahan menunjukkan dari waktu ke waktu bahwa inisiatif perubahan organisasi lebih sering dengan kegagalan dibandingkan dengankeberhasilan, meskipun sumber daya yang di dipilih dan dikembangkan berpotesi menciptakan perubahan dalam proses manajemen.

Sering diketahui bahwa, kepemimpinan yang efektif sangat penting untuk keberhasilan sebuah perubahan. Namun terkadang, ada sebuah keinginan dalam memahami perbedaan suatu kepemimpinan antara upaya perubahan yang berhasil dan tidak berhasil. Itulah sebabnyabaru-baru ini dilakukan sebuah penelitian di mana kami meminta 275 eksekutif senior untuk merefleksikan upaya perubahan yang berhasil dan tidak berhasil yang mereka pimpin. Dengan tujuan adalah, untuk mengkarakterisasikan “Kepemimpinan yang Mampu Berubah,” dengan mendefinisikan kompetensi kepemimpinan yang diperlukan untuk sebuah perubahan, dan lebih memahami perilaku kepemimpinan yang dapat berkontribusi dalam mengubah sebuah kegagalan.

Para eksekutif yang disurvei adalah semua peserta dalam program Kepemimpinan kami di Puncak, yang menargetkan para eksekutif dengan lebih dari 15 tahun pengalaman manajemen, memiliki tanggung jawab untuk 500 orang atau lebih, dan memiliki otoritas dalam pengambilan sebuah keputusan sebagai anggota tim manajemen puncak. Terdapat 3 kategori utama yang diringkas yangdipopulerkan oleh Center for Creative Leadership (CCL) dari World Leadership Survey Project adalah "3 C’s of Change Leadership, Leading The Process and Leading People”

The 3 C’s of Change Leadership

3 C ini adalah tema paling umum yang menyatukan kepemimpinan perubahan yang efektif:

  • Comunication Para pemimpin yang gagal cenderung berfokus pada "apa" di balik perubahan itu. Para pemimpin yang sukses mengkomunikasikan "apa" dan "mengapa." Para pemimpin yang menjelaskan tujuan perubahan dan menghubungkannya dengan nilai-nilai organisasi atau menjelaskan manfaat yang dapat menciptakan penerimaan dan urgensi yang kuat untuk sebuah perubahan.
  • Collaborate Menyatukan orang untuk merencanakan dan melaksanakan perubahan yang sangat penting. Para pemimpin yang sukses bekerja melintasi batas, mendorong karyawan untuk keluar dari zona mereka, dan menolak untuk mentolerir persaingan yang tidak sehat. Mereka juga melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan sejak dini, memperkuat komitmen mereka untuk berubah. Pemimpin yang sering gagal dalam menghadapi perubahan adaah pemimpin yang kurang melibatkan karyawan lebih awal dalam proses perubahan.
  • Commit Para pemimpin yang sukses memastikan keyakinan dan perilaku mereka sendiri dalam mendukung sebuah perubahan. Perubahan memang sulit, tetapi para pemimpin yang menegosiasikannya dengan berhasil biasanya didominasi dengan sikap yang ulet dan gigih, serta mau melangkah keluar dari zona nyaman mereka. Mereka juga mencurahkan lebih banyak waktu mereka sendiri untuk upaya perubahan dan fokus pada gambaran besar.

Leading The Process

Perubahan strategis tidak terjadi dengan sendirinya. Pemimpin yang efektif memandu proses dari awal sampai akhir. Berikut adalah 3 kompetensi utama yang merupakan bagian dari memimpin proses:

    - Initiate. Pemimpin perubahan yang efektif memulai dengan mengajukan alasan untuk sebuah perubahan yang mereka cari. Ini dapat mengevaluasi konteks bisnis, memahami tujuan perubahan, mengembangkan visi yang jelas dan hasil yang diinginkan, dan mengidentifikasi tujuan bersama. Para pemimpin yang gagal mengatakan bahwa kesalahannya adalah kurangnya fokus pada poin-poin utama untuk mencapai pemahaman bersama tentang tujuan.

    - Strategize. Pemimpin yang sukses mengembangkan strategi dan rencana aksi yang jelas, termasuk prioritas, jadwal, tugas, struktur, perilaku, dan sumber daya. Mereka mengidentifikasi apa yang akan berubah, tetapi juga apa yang akan tetap sama. Para pemimpin yang tidak berhasil mengatakan bahwa, kegagalan datang dari kurangnya mendengarkan cukup banyak pertanyaan dan masalah sehingga, gagal mendefinisikan kesuksesan dari awal.

    - Execute. Menerjemahkan strategi ke dalam eksekusi adalah salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan pemimpin. Kebanyakan, para pemimpin perubahan yang sukses fokus pada menempatkan orang-orang kunci pada posisi kunci. Kecenderungan pemimpin perubahan yang gagal biasanya mulai mengelola mikro (fokus yang mulai terpecah), terperosok dalam detail implementasi, dan gagal mempertimbangkan gambaran yang lebih besar.

Leading People

Sementara, proses perubahan dipahami dengan baik secara formal namun, terlalu banyak pemimpin mengabaikan sisi perubahan manusia yang sangat penting. Para pemimpin yang paling efektif mencurahkan banyak upaya untuk melibatkan semua orang yang terlibat dalam upaya perubahan. Mereka menunjukkan 3 kualitas penting dari orang-orang terkemuka:

    - Support. Proyek perubahan yang berhasil ditandai oleh para pemimpin yang menghilangkan hambatan bagi keberhasilan karyawan. Ini termasuk hambatan pribadi seperti ego yang terluka dan rasa kehilangan, serta hambatan profesional seperti waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan rencana perubahan. Pemimpin perubahan yang gagal berfokus pada hasil, sehingga karyawan tidak mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk perubahan.

    - Sway. Para pemimpin yang efektif mengidentifikasi para pemegang kepentingan utama ( termasuk anggota dewan, klien, dan lainnya) dan mengomunikasikan visi mereka tentang perubahan yang berhasil kepada mereka. Para pemimpin yang gagal mengatakan bahwa, mereka lebih cenderung menghindari pemegang kepentingan tertentu daripada mencoba melibatkan mereka.

    - Learn. Akhirnya, para pemimpin perubahan yang sukses tidak pernah berasumsi bahwa mereka memiliki semua jawaban. Seringkali dengan mengajukan banyak pertanyaan dan mengumpulkan umpan balik formal dan informal. Masukan dan umpan balik memungkinkan untuka melakukan penyesuaian terus menerus selama perubahan. Dalam kasus perubahan yang gagal, para pemimpin tidak mengajukan banyak pertanyaan atau mengumpulkan informasi yang akurat.

   For Further Information, Please Contact Us!