PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN
23 February 2019
Category: HUMAN RESOURCE
Penulis:
Mega Madya Karlina Sari, S. Psi
Budaya organisasi merupakan salah satu peluang untuk membangun sumber daya manusia (SDM) melalui aspek perubahan sikap dan perilaku yang diharapkan dapat beradaptasi dengan tantangan yang akan datang. Pada dasarnya budaya organisasi dibentuk dari kepercayaan, harapan, nilai-nilai, dan norma-norma kebersamaan yang dilakukan para anggota. Hal ini merupakan sebuah ketentuan sosial yang tidak terlihat, yang dapat mengerakkan individu dalam suatu organisasi untuk melakukan aktivitas kerja. Dalam melakukan aktivitas kerja pun individu perlu memiliki semangat kerja.
Dimana semangat kerja merupakan hal yang sangat penting dan besar pengaruhnya terhadap tingkat produktivitas karyawan di dalam suatu organisasi. Menurut Alex (2002; 160) semangat kerja adalah melakukan pekerjaan lebih giat sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan baik. Semangat kerja pegawai dapat dilihat dari kehadiran, kedisiplinan, ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan dan tanggung jawab. Melihat fenomena kondisi tenaga kerja saat ini rata-rata mulai kehilangan semangat kerja seperti, tidak mengikuti kegiatan/ acara yang diselenggarakan oleh perusahaan, datang terlambat, dan tidak dapat mencapai target pekerjaan. Untuk itu perlu dilakukan tindakan yang serius agar dapat meningkatkan kembali gairah kerja pegawai.
Semangat dan kegairahan kerja yang baik ditandai dengan adanya antusias yang besar dari pegawai didalam melaksanakan tugas dan kewajiban yang menjadi beban mereka dalam mencapai tujuan organisasi, sehingga segala tugas dan pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan dengan hasil yang lebih baik. Ada beberapa hal yang menambah adanya semangat dan kegairahan kerja pegawai, antara lain:
1.Kondisi dan lingkungan kerja yang menyenangkan
Tidak dipungkiri lagi jika kondisi lingkungan kerja yang menyenangkan menjadi incaran terpenting bagi semua karyawan. Bahkan bagi sebagian karyawan tidak memperdulikan nominal gaji yang diterima asalkan lingkungan kerja mendukung dalam penyaluran ide. Ada beberapa hal yang dapat mengindikasi kondisi dan lingkungan kerja yang nyaman seperti, menghormati hak beribadah, berbagi ide sesame rekan kerja ataupun saling menghormati kepentingan masing-masing karyawan.
2.Suasana kerja yang tidak membosankan
Seluruh pegawai memiliki tugas dan tanggung jawab atas pekerjaannya. Tidak jarang pekerjaan dapat menimbulkan kebosanan sehingga dapat menurunkan tingkat semangat kerja. Pemimpin atau pegawai dapat melakukan kegiatan seperti improvisasi dengan kelompok rekan kerja, memacu diri untuk lebih kreatif dan selalu menanamkan berpikir positif dalam bekerja sehingga meminimalisir tingkat kebosanan yang dirasakan oleh setiap karyawan.
3.Kerjasama dan hubungan yang harmonis diantara pegawai
Dalam dunia kerja tentu kerjasama dan keharmonisan perlu diciptkan dalam lingkungan kerja untuk mengurangi persaingan yang tidak sehat serta cenderung merusak. Pemberlakuan batasan dan tetap menjunjung tinggi profesionalisme harus tetap diyakini oleh masing-masing karyawan agar sejalan dengan visi perusahaan.
4.Rasa aman dimasa depan
Rasa nyaman yang paling utama adalah jaminan terkait masa depan. Jaminan seperti masa tua, jenjang karir, peraturan yang jelas dan lain sebagainya. Adanya berbagai jaminan tersebut bisa membuat karyawan bekerja lebih nyaman dan tenang.
5.Penempatan yang tepat dan sesuai dengan keahliannya
Pemimpin dalam suatu perusahaan harus dapat menempatkan karyawan sesuai dengan keahlian dan kompetensinya sehingga karyawan dapat menunjukkan peforma kinerja serta dapat mencapai target yang ditentukan.
6.Kepercayaan diantara para pegawai
Dengan menciptakan rasa percaya diantara pegawai akan lebih mudah dalam pendelegasikan tugas, begitu juga seseorang yang menerima tugas akan memiliki rasa nyaman dalam penyelesaiannya. Hal ini penting untuk meningkatkan kerjasama di dalam tim dan organisasi.
Hal ini didukung dari beberapa penelitian yang menyatakan adanya pengaruh budaya organisasi terhadap semangat kerja karyawan. Menurut Jauhari (2015: 187) menujukkan bahwa ada pengaruh budaya organisasi terhadap semangat kerja pegawai pada Bagian Umum Secretariat Daerah Boyolali. Manik & Megawati (2019: 123) menyatakan ada hubungan yang signifikan antara Budaya organisasi dengan Semangat Kerja Pegawai pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan.
Bagaimanapun menumbuhkan semangat kerja harus dikelola oleh pemimpin atau manajer perusahaan karena penting artinya bagi keberhasilan suatu usaha. Dikatakan penting bagi keberhasilan suatu usaha karena semangat kerja dapat mempengaruhi produktivitas dan potensi kerja karyawan.