PROFESI AKUNTAN VS REVOLUSI INDUSTRI 4.0
25 January 2019
Category: MANAGEMENT SYSTEM
Penulis:
Inge Kumalasari, S.E.
Di dunia yang berkembang saat ini, kita tidak bisa dipisahkan dari teknologi. Dengan berkembangnya zaman, sejumlah profesi dan pekerjaan diperkirakan akan hilang karena digantikan oleh produk-produk kecerdasan buatan. Pekerjaan yang terkena terlebih dahulu adalah pekerjaan yang sifatnya berulang. Karena itu, pemilik bisnis perlu melakukan adaptasi untuk dapat terus berada pada persaingan bisnis.
Saat ini bisnis global tengah memasuki revolusi industri 4.0, di mana merupakan lanjutan dari revolusi industri sebelumnya, yang menuntut operasi pabrik yang cerdas (smart factory), pelayanan cerdas (smart service) dan produk inovatif. Setidaknya ada 15 Profesi yang paling terkena dampak terhadap revolusi industri 4.0, antara lain, operator mesin, perencana teknik dan operator pemeliharaan.
Beberapa profesi juga bisa lenyap ketika kecerdasan buatan tersebut makin digunakan, seperti akuntan dan operator pabrik, hingga beberapa jenis pakar yang akan digantikan dengan sistem pakar dalam kecerdasan buatan.
Sumber: Koran Kompas
Perkembangan ini tentu juga akan berpengaruh pada masa depan dunia profesional. Salah satu yang berdampak besar adalah dunia profesi akuntan. Dimana pekerjaan para akuntan selama ini perlahan-lahan mulai digantikan dengan kecerdasan buatan dengan digunakannya berbagai macam program yang dapat menggantikan peran manusia dalam melakukan pekerjaan, khususnya kegiatan yang berulang dan tidak membutuhkan teknis analisis khusus.
Akankah perkembangan teknologi ini akan menggeser peran akuntan saat ini?
Faktanya, peran teknologi bila dihubungkan dengan akuntansi saat ini, adalah sebagai alat. Sebagai media untuk menjalankan fungsi akuntansi yang utama.
Bayangkan bila Anda menjadi pemilik bisnis dan disodorkan laporan keuangan oleh akuntan Anda. Apa yang Anda lakukan terhadap laporan keuangan tersebut? Hal ini tentu saja akan tergantung dari pada hasil dari yang ditampilkan pada laporan keuangan tersebut. katakan saja, Anda mengalami kerugian pada periode ini.
Sebagai pemilik bisnis, pasti Anda ingin mengetahui “MENGAPA” kerugian tersebut dapat terjadi. Selain itu, Anda akan memikirkan “KEPUTUSAN” apa yang akan Anda ambil berdasarkan hasil tersebut.
Seorang akuntan akan mengerjakan proses akuntansi selama periode tersebut dan mungkin akan memastikan semua hal tersebut telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Akuntan Anda mungkin tidak mencari pemahaman atas keputusan yang Anda ambil atau membantu Anda mengevaluasi kejadian di masa lalu. Sehingga untuk melakukan hal tersebut, pertama-pertama, seorang Akuntan akan melakukan pencatatan yang akurat untuk memberikan pencatatan yang baik atas hal yang terjadi selama periode tersebut.
Mengapa teknologi bukan merupakan faktor penentu dari Akuntansi?
Teknologi digunakan untuk mempermudah proses akuntansi yang dilakukan oleh para Akuntan dengan cara yang lebih efektif dan efisien, lebih cepat dan dengan biaya yang lebih rendah. Teknologi hanya akan menggantikan proses akuntansi dalam mencatat dan mendokumentasikan transaksi keuangan.
Akuntansi akan menyajikan data yang akan membantu pemilik bisnis belajar dari kejadian masa lampau, baik itu positif maupun negatif. Hal tersebut untuk membantu pemilik bisnis untuk melakukan pengambilan keputusan yang lebih baik dengan menghindari kegagalan yang terjadi di masa lalu dan meningkatkan keberhasilan yang telah dicapai.
Tujuan Utama dari Akuntansi
Bukan hal yang baru, pemilik bisnis bertanya, “mengapa saya memerlukan akuntansi?”. Bila kita mencari di mesin pencari online, akan ditemukan banyak sekali definisi akuntansi dan hampir seluruhnya akan menjawab “APA” tapi bukan “MENGAPA”.
Dimana menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountant), Akuntansi ialah “seni pencatatan, pengikhtisaran dan pengelolaan dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang pada umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya. “
Hal yang terpenting dari proses akuntansi adalah untuk menjawab “MENGAPA”-nya ketika membaca informasi akuntansi. Apa yang akan dilakukan ketika melihat informasi akuntansi tersebut?
Tujuan utama dari proses akuntansi adalah untuk membantu pengguna laporan keuangan untuk dapat melakukan pengambilan keputusan yang lebih baik di masa yang akan datang. Dan teknologi hanya akan membantu mempermudah pekerjaan akuntan dan pemilik bisnis untuk melakukan proses akuntansi.
Akuntan harus fokus pada menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh pemilik bisnis untuk mengambilkan keputusan di masa depan dan menyajikan perkiraan atas konsekuensi yang akan terjadi atas pengambilan keputusan tersebut.
Sehingga kemampuan hard skill, keterampilan, pengalaman, kreatifitas serta kemampuan memprediksi masa depan akan tetap dibutuhkan oleh seorang Akuntan yang tidak dapat digantikan oleh teknologi komputer.
Kesimpulan
Teknologi atau kecerdasan buatan merupakan alat yang dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh Akuntan maupun pemilik bisnis untuk dapat melakukan proses akuntansi dengan lebih efektif dan efisien. Namun hal tersebut tidak dapat menggantikan peran intelektual seorang Akuntan untuk melakukan analisa terhadap hasil yang diperoleh dari laporan yang dihasilkan. Seorang Akuntan lah yang akan menginterpretasikan setiap arti serta makna dari setiap angka yang disajikan dalam laporan keuangan. Sehingga hal tersebut dapat membantu pemilik bisnis untuk dapat melakukan pengambilan keputusan yang lebih baik di masa yang akan datang.