Tips Pengelolaan Hutang Bagi Perusahaan
24 November 2018
Category: ACCOUNTING
Penulis:
Ernatalia Sari, S.E.
Dalam menjalankan perusahaan, bukan hal baru bahwa Hutang seringkali menjadi pilihan solusi bagi manajemen perusahaan dalam memenuhi kebutuhan finansial. Pada umumnya, hutang digunakan oleh perusahaan sebagai solusi pendanaan baik untuk operasional perusahaan maupun kebutuhan modal dasar perusahaan.
Hutang bagi perusahaan dapat menjadi “pisau bermata dua”, dimana pada satu sisi akan menyelamatkan arus kas perusahaan agar tetap stabil sehingga tidak perlu mengeluarkan kas dengan jumlah besar dalam satu waktu, dan disisi lain hutang membawa resiko yang besar bagi perusahaan. Resiko ini akan timbul ketika nominal hutang tidak terkontrol hingga melebihi batas kemampuan perusahaan dalam membayar. Oleh karena itu agar terhindar dari masalah yang akan ditimbulkan oleh hutang, perusahaan harus mempertimbangkan dengan cermat sebelum mengambil keputusan untuk mengajukan hutang. Pertimbangan yang cermat dan matang perlu dilakukan agar atas hutang tersebut dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dengan optimal sehingga mendatangkan nilai tambah yang akan mengalir pada perusahaan.
Untuk hutang sendiri pada umumnya dikategorikan menjadi tiga jenis yakni Hutang Jangka Pendek, Hutang Jangka Menengah, dan Hutang Jangka Panjang. Pengkategorian ini didasarkan kapan jatuh tempo hutang tersebut harus diselesaikan, biasanya tercantum dalam kontrak hutang kedua belah pihak. Berikut adalah penjelasan untuk masing-masing kategori hutang tersebut.
a.Hutang Jangka Pendek
Pada umumnya hutang yang dikategorikan pada kelompok ini adalah hutang yang jatuh tempo dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun.
b.Hutang Jangka Menengah
Pada kelompok ini adalah hutang dengan jangka waktu jatuh tempo lebih dari satu tahun namun kurang dari 10 tahun atau tergantung dari kesepakatan perusahan dengan pemberi hutang.
c.Hutang Jangka Panjang
Hutang Jangka Panjang ini umumnya adalah hutang dengan jangka waktu jatuh tempo lebih dari 20 tahun, dibayarkan secara periodik disertai dengan bunga pinjaman dan kesepakatan dengan pihak terkait.
Agar perusahaan terhindar dari masalah yang ditimbulkan oleh hutang, maka selain memerlukan pertimbangan yang matang dari segi pengambilan keputusan pengajuan hutang, perusahaan pun perlu memperhatikan pengelolaan hutang yang saat ini sudah menjadi tanggungan bagi perusahaan. Pengelolaan hutang yang salah akan membawa petaka bagi perusahaan, bahkan resiko terburuknya adalah resiko kepailitan atau bangkrut. Berikut adalah tips-tips pengelolaan hutang yang dapat digunakan oleh manajemen perusahaan agar dapat terhindar dari masalah yang ditimbulkan oleh hutang.
1.Susunlah Anggaran.
Diawali dengan memperhatikan arus kas perusahaan, manajemen harus mengetahui berapa arus kas yang benar-benar masuk kedalam perusahaan, berapa juga kas yang dikeluarkan setiap bulan oleh perusahaan. Hal ini akan memudahkan perusahaan untuk mengetahui aliran uang dari mana dan kemana saja, dengan demikian perusahaan akan mampu merencanakan pengeluaran jangka pendek perusahaan. Rencana anggaran biaya yang baik akan mampu memperkecil resiko gagal bayar hutang bagi perusahaan.
2.Sebaiknya gunakan hutang hanya untuk keperluan investasi.
Sebelum mengajukan hutang perusahaan pasti mengetahui pasti untuk apa hutang tersebut akan digunakan. Gunakan sebaik-baiknya dana yang didapatkan, dan pertimbangkan pembayaran bunga yang juga menjadi tanggungan perusahaan. Penggunaan hutang pada aktivitas investasi akan membawa hasil bagi perusahan yang dapat digunakan sebagai pembayaran bunga dari hutang tersebut. Hal ini lebih baik daripada menggunakan hutang untuk keperluan konsumtif, juga memperkecil resiko kondisi keuangan yang memburuk, sehingga tujuan pengajuan hutang lebih terarah dan berjalan sesuai dengan rencana kebutuhan perusahaan.
3.Jangan ragu untuk melakukan negosiasi.
Negosiasi disini adalah negosiasi yang dilakukan dengan pihak pemberi hutang. Lakukan negosiasi dengan pemberi hutang atau pinjaman, dan jangan ragu untuk membuka kondisi keuangan perusahaan saat ini. Hal –hal yang dapat anda negosiasikan adalah mengenai penurunan suku bunga yang mungkin dapat diberikan oleh pemberi pinjaman, atau negosiasikan rencana pembayaran dan jika memungkinkan mengurangi jumlah settlement setiap pembayaran.
4.Siapkan rencana cadangan.
Perusahaan perlu mengantisipasi kemungkinan terburuk yang akan terjadi pada perusahaan atas pengajuan hutang tersebut. Siapkan rencana cadangan seperti, coba nilai aset anda, atau ajukan asuransi perusahaan untuk menghindari terjadinya biaya tak terduga akibat bencana yang nilainya besar. Hal ini akan dapat mengantisipasi resiko gagal bayar dan kepailitan.
5.Buatlah Prioritas Pembayaran.
Susunlah daftar hutang perusahaan, agar manajemen dapat mengetahui jumlah dan kapan jatuh tempo hutang-hutang tersebut. Dengan demikian manajemen akan mampu mempersiapkan strategi agar dapat membayar hutang tepat waktu. Prioritaskan penyelesaian hutang yang digunakan untuk keperluan konsumtif karena tidak ada return secara keuangan bagi perusahaan dan juga prioritaskan penyelesaian hutang dengan bunga yang lebih tinggi.
Sekian tips pengelolaan hutang yang dapat digunakan oleh manajemen agar terhindar dari masalah keuangan yang ditimbulkan oleh hutang. Pengelolaan hutang yang baik akan membuat kondisi keuangan perusahaan lebih sehat dan mampu menjalankan tujuan perusahaan seoptimal mungkin.